INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Jaga Hati Cegah “Sirosis Hepatis”

  • By
  • In Lihat
  • Posted 04 August 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Hati merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peranan penting. fungsi hati dalam tubuh kita yaitu mengeluarkan racun dalam tubuh, membantu dalam pembekuan darah agar luka dapat tertutup.

Apasih Sirosis Hepatis itu ?

Sirosis Hepatis merupakan penyakit kronis pada hati yang ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat dan pembentukan nodul (benih tumor). Sirosis hati ini, dapat disebabkan oleh beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti konsumsi alkohol berlebih yang dapat menyebabkan kerja hati menjadi lebih berat dan lama kelamaan akan membengkak, selain itu, infeksi virus hepatitis juga akan memicu terjadinya sirosis hepatis sehingga penderita hepatitis dapat mengalami resiko lebih besar untuk menderita sirosis hepatis, sirosis juga dapat terjadi karena penyakit keturunan seperti dalam medis yang disebut penyakit wilson (kelebihan tembaga di hati), gangguan penyimpanan gula, kelebihan zat besi dihati, orang yang mengalami kekurangan nutrisi, orang yang mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, serta orang yang mengalami gangguan jantung dapat menjadi pemicu sirosis hepatis.

Penderita sirosis hepatis, akan mengalami tanda dan gejala. Pada tahap awal penderita sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu penderita melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena kelainan penyakit lain. Bila sirosis hati sudah lanjut, gejala-gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta (tekanan yang naik pada daerah porta hati), meliputi gangguan tidur, dan deman tak begitu tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah sehingga apabila terjadi luka maka penyembuhan luka akan sulit, perdarahan gusi, gangguan siklus haid, kulit penderita berwarna kuning dengan air kencing berwarna seperti teh pekat, muntah darah, perdarahan pada saluran pencernaan yang mengakibatkan fases dapat berwarna kehitaman, serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, sampai koma atau tidak sadarkan diri.

Apabila tidak ditanggani, maka sirosis hati ini dapat menyebabtkan gangguan lebih lanjut, atau komplikasi sirosis hepatis meliputi:
1.Pembengkakan organ limpa
2.Infeksi rongga perut akibat penumpukan cairan di dalam rongga perut
3.Malnutrisi (Kekurangan nutrisi, penderita akan tampak kurus dan berat badan kurang)
4.Gangguan otak
5.Patah tulang
6.Kanker hati

Bagaimana mencegah dan Pengobatan dari sirosis hati?

Sirosis hati sangat berpengaruh untuk organ tubuh lainnya. Nah, bagaimana cara untuk mencegah sirosis hati? berikut panduan dala mencegah sirosis hati. yang pertama yitu menghindari konsumsi alkohol. Menurut penelitian, penyebab sirosis hepatis di negara barat salah satunya yaitu mengkonsumsi alkohol. Bagi pederita hepatitis C juga tidak boleh mengkonsumsi alkohol dikarenakan efeknya yang dapat mempercepat timbulnya sirosis. Yang kedua yaitu melakukan vaksinasi hepatitis. penyebab dari sirosis hepatitis adalah komplikasi dari penyakit hepatitis. vaksin hepatitis dapat dilakukan secara vaksin hepatitis A (dua dosis, selang 6 bulan) dan vaksin hepatitis B (3 dosis, dengan dosis kedua satu bulan dari dosis pertama, dan dosis ketiga 6 bulan sesudah dosis pertama). Yang ketiga yaitu mengkonsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan buah-buahan serta mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak seperti gorengan. Yang keempat yaitu melakukan aktivitas fisik selama 15-30 menit tiap hari. Bagi penderita obesitas/berat badan berlebih, dianjurkan untuk menurunkan berat badan terutama ditambah dengan penyakit hepatitis agar mencegah sirosis hepatis.yang kelima yaitu menghindari penyebab dari penyakit hepatitis seperti menggunakan narkoba suntik, penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan tidak menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan penderita hepatitis. yang terakhir yaitu melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan jika timbul gejala dari penyakit hati. Mengkonsumsi makanan yang sehat juga penting bagi tubuh, dan rajin melakukan olah raga selama 15-30 menit setiap hari.

Penderita sirosis hati tidak diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter, karena obat-obatan yang dikonsumsi dapat memperberat kerja organ hati. Selain meredakan gejala, penyebab sirosis hati juga perlu diatasi. Dengan cara sebagai berikut:
1.Berhenti konsumsi minuman beralkohol.
2.Mengonsumsi obat antivirus untuk hepatitis.
3.Menurunkan berat badan, pada pasien sirosis dengan obesitas (kelebihan berat badan).
4.Istirahat yang cukup dimaksudkan agar tidak banyak bergerak serta meminimalkan gerakan.
5.Diet rendah garam 0,5 g/hari dan asupan cairan 1,5 L/hari. Hal ini disebabkan karena garam dapat meningkatkan cairan tubuh

Penulis:
1.Tiyani (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
2.Nafila Azmi Yaswar (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
3.Atikah Nuraini (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
4.Novi Dwi R (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
5.Erlina Nurhayati (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
6.Anna Berliana T (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)
7.Faisal Adi Irawan (Mahasiswa program sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)

Dosen pembimbing: Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes (Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Arilangga)

Sumber :
Emiliana, Widy. "Sirosis Hepatis Child Pugh Class C Dengan Komplikasi Asites Grade III Dan Hiponatremia." Jurnal Medula 1.05 (2013): 51-57.
Lovena, Angela, Saptino Miro, and Efrida Efrida. "Karakteristik Pasien Sirosis Hepatis di RSUP Dr. M. Djamil Padang." Jurnal Kesehatan Andalas 6.1 (2017): 5-12.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2018). “Cirrhosis”. https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/cirrhosis diakses tanggal 21 Juli 2021
Thaha, Rahmah, Eva Yunita, and M. Sabir. "SIROSIS HEPATIS." Jurnal Medical Profession (Medpro) 2.3 (2020): 166-175.

Pin It
Hits 1558