INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

WASPADA GAGAL GINJAL SAAT PANDEMI COVID-19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 09 August 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Ginjal dikenal sebagai salah satu organ tubuh penting manusia. Ginjal berperan menyaring darah untuk membuang limbah dan kelebihan cairan tubuh yang dibuang melalui air kencing (urine). Ginjal mampu menyaring 120-150 liter darah setiap harinya, dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine.

Jika fungsi ginjal berubah secara progresif dan tidak dapat dikembalikan seperti semula disebut sebagai penyakit gagal ginjal. Kondisi tersebut digambarkan ginjal tidak mampu menyaring darah dari limbah dan kelebihan cairan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan sisa metabolism. Jika terjadi dalam waktu yang lama dan tidak segera diberikan penanganan yang tepat, dapat menyebabkan gagal ginjal hingga stadium akhir. Menurut data dari Riskesdas (2013), resiko terjadinya penyakit ginjal kronis meningkat seiring bertambahnya usia pada 35-44 tahun dibandingkan kelompok usia 25-34 tahun. Laki-laki memiliki resiko (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%).

Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu akibat dari infeksi virus SARS-CoV-2 menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Kemenkes RI (2020). Selain itu, berbagai faktor penyebab lain yang dapat memicu timbulnya penyakit gagal ginjal di antaranya adalah memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes. Seiring berjalannya waktu, hipertensi dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah kecil di ginjal, sehingga supply nutrisi ke ginjal menurun yang kemudian menghambat fungsi ginjal bekerja secara normal. Pada penderita diabetes kandungan gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat merusak penyaring dalam ginjal. Faktor resiko lainnya adalah glomerulonephritis/radang glomerulus ginjal, infeksi ginjal berulang, batu ginjal, tumor, dan cedera ginjal. Pola aktivitas yang kurang aktif juga berpengaruh pada kesehatan ginjal seperti terlalu lama duduk di depan layar komputer dan lupa untuk minum maupun buang air kecil.

Gejala yang dapat diamati pada penderita gagal ginjal adalah pengeluaran urin atau produksi urin berkurang, kenaikan produksi asam lambung yang memicu rasa mual dan ingin muntah, berat badan naik drastic akibat dari penumpukan kelebihan cairan dalam tubuh yang tidak dapat dikeluarkan, air seni berbusa, telapak kaki kesemutan, dan gangguan pencernaan.

Hal yang dapat dilakukan secara sederhana untuk mencegah penyakit gagal ginjal adalah dengan membiasakan pola hidup yang sehat dan pola aktivitas yang seimbang seperti: rutin mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter/hari, berolahraga secara teratur 3-4 kali dalam seminggu dengan durasi waktu 30-45 menit, mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau makanan instan, menghindari konsumsi obat tanpa resep dokter, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, istirahat yang cukup dengan tidur 7-8 jam sehari, serta rutin melakukan cek kesehatan ke pusat pelayanan kesehatan terutama bagi yang memiliki faktor resiko seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas.

Oleh: Kelompok 1.3 PKK 3
Devina Nada Dwi Putriary 131811133024
Hadyan Alwi Muzakki 131811133068
Alifianti Khoirul Wardah 131811133090
Wulandari 131811133106
Novianty Krisna Putri 131811133114
Listia Cahya Amini 131811133125
Noor Aini Imama Afin 131811133138
Ninik Dwi Rahayu 131811133154

Daftar Pustaka
Judd E, Sanders PW, Agarwal A. Diagnosis and clinical evaluation of acute kidney injury. Comprehensive Clinical Nephrology Expert Consult (6th ed). Edinburgh: Elsevier Inc, 2016; p. 810-9.
Wahab, Rivaldy, dkk. 2021. Pneumonia Covid-19 dengan Gangguan Ginjal Akut. e-Clinic. 1(9):167-173.
Kemenkes RI. 2017. Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi 5. Jakarta: Kemenkes RI.
Fraser, S. Blakeman, T. (2016). Chronic Kidney Disease: Identification and Management in Primary Care. Pragmatic and Observational Research, 7, pp. 21-32
Wouters, OJ. et al. (2015). Early Chronic Kidney Disease: Diagnosis, Management and Models of Care. Nature Reviews Nephology, 11(8), pp. 491-502
National Kidney Foundation (2017). About Chronic Kidney Disease.
National Kidney Foundation. Peritoneal Dialysis: What You Need to Know.
National Kidney Foundation. 2015. About Chronic Kidney Disease. Diakses dari: https://www.kidney.org/kidneydisease/aboutckd.
KDIGO. (2013). KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease. Official Journal of the International Society of Nephrology, 3(1), 19-62.
Rachmadi, D. (2010). Chronic kidney disease. Ilmu Kesehatan Anak FK. UNPAD-RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal, 8-11.
Fadilah, N., Rahariyani, L. D., Tumini, A., & Wijayanti, D. (2016). Laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat , UPAYA MANDIRI PENCEGAHAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI DESA KAWIS ANYAR KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/diagnosis-klasifikasi-pencegahan-terapi-penyakit-ginjal-kronis

Pin It
Hits 688