INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Makanan yang Tepat pada Anak Anemia

  • By
  • In Lihat
  • Posted 16 August 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Anemia secara umum diartikan sebagai berkurangnya konsentrasi hemoglobin di dalam tubuh. Anemia anak, menurut Kemenkes RI merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yaitu pada anak balita <11gram/dl dan pada anak usia sekolah

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2017) mengungkapkan prevalensi anemia anak umur 5-12 tahun adalah 26% (Sriningrat, Yuliyatni, & Ani, 2019). Dampak anemia bagi anak adalah dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang fisik, rendahnya daya tahan terhadap penyakit, tingkat kecerdasan yang kurang dari seharusnya, prestasi belajar/kerja dan prestasi olahraga yang rendah. Selain itu, anemia pada anak akan berdampak pada menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak (Irmayanti, Fattah, & Raudhani, 2021).

Sebagai orang tua, kita harus bisa mengenali bagaimana tanda gejala dari anemia yang biasanya terjadi pada anak. Anak-anak dengan anemia sering mengalami tanda gejala seperti lemah, letih, lesu, mudah lelah, sering mengeluh pusing, mata berkunang-kunang, tampak pucat, dan cepat capek saat aktifitas. Terkadang anak juga merasa sulit untuk berkonsentarasi (Prameswari, 2016).

Supaya kesehatan tubuh anak dengan anemia tetap terjaga, tentu makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan. Adapun tips diet tinggi zat besi untuk anak-anak menurut The Hillingdon Hospital NHS Fundation:

Berikan Anak Makanan yang Kaya Zat Besi.

Makanan yang kaya akan zat besi sangat penting sebagai penambah darah untuk anak dengan anemia. Zat besi bisa kita dapatkan melalui makanan baik sumber nabati maupun hewani. Untuk makanan yang bersumber hewani ada daging merah (daging sapi, daging kambing), unggas (ayam, bebek), jeroan (hati), makanan laut (sarden, tuna, makarel). Sedangan untuk makanan yang bersumber nabati seperti bayam dan sawi.

Perbanyak Makanan yang Mengandung Vitamin C.

Kandungan Vitamin C pada makanan ini mampu membantu penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi anak. Buah yang banyak mengandung Vitamin C diantaranya seperti jeruk, lemon, stroberi, tomat, jambu biji dan leci. Buah yang kaya akan Vitamin C selain kita makan secara langsung, dapat diolah menjadi jus untuk memudahkan anak mengkonsumsinya. Selain buah, juga ada sayur yang banyak mengandung Vitamin C yaitu ada brokoli, bayam sawi dan paprika. Dalam memasak sayur, cukup sebentar saja untuk mamaksimalkan kandungan vitamin yang diperoleh.

Hindari Makanan atau Minuman yang Mengandung Tanin

Tanin adalah zat alami yang banyak ditemukan dalam sumber makanan nabati, seperti teh, kopi, anggur, dan jagung. Kandungan tanin dalam makanan atau minuman, dipercaya dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Berikan Suplemen

Tetes vitamin tersedia di Baby Clinic setempat dan dapat digunakan hingga usia 5 tahun. Suplemen zat besi dapat diresepkan oleh dokter Anda dan harus diberikan bersamaan dengan makanan tinggi Vitamin C.

Khusus untuk Bayi Anemia Berikan ASI Eksklusif

Berikan ASI Eksklusif sampai 6 bulan dan terus berikan ASI sampai usia 1 tahun. Jangan berikan susu formula bagi anak anda bila usianya belum 1 tahun karena kandungan zat besi pada susu formula tidak memenuhi kebutuhan anak/bayi.

Kejadian anemia pada anak memang sering terjadi akibat kurangnya nutrisi dari yang dibutuhkan. Sebagai orang tua perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi pada anak agar kesehatan anak tetap terjaga. Selain itu untuk pencegahan dan penanganan lebih lanjut pada anak dengan anemia, orang tua bisa melakukan konsultasi dengan tenaga medis.

Penyusun : Burhanudin Candra Maulana; Dewi Anggraeni; Dewi Retno Ningsih; Meilina Juwaranti; Melania Natalia Tia D; Moch Lukman H; Nur’Aeni Maghfiroh; Wendi Genta Perkasa; Yuni Rengen.
Dosen Pembimbing : Dr. Yuni Sufyanti Arief, S.Kp.,M.Kes.

Sumber :
Amalia, A., & Tjiptaningrum, A. (2016). Diagnosis dan tatalaksana anemia defisiensi besi. Jurnal Majority, 5(5), 166-169.
Irmayanti, Fattah, N., & Raudhani, N. (2021). Pelatihan Deteksi, Tatalaksana, Pencegahan Anemia Anak Usia Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Fattur Rahman Makassar. Jurnal Pengabdian Kedokteran, Vol 2(10):9-14.
Kemenkes. (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Lestari, I., Lipoeto, N., & Almurdi. (2017). Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol 6(3):507-511.
Prameswari, N. (2016). Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Peredaran Darah (Anemia). Surabaya: Poltekkes Surabaya.
Sriningrat, I., Yuliyatni, P., & Ani, L. (2019). Prevalensi Anemia pada Anak Remaja Putri di Kota Denpasar. E-Jurnal Medika Udayana, Vol 8(2):1-6.

Pin It
Hits 471