INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Hubungan Antral Follicle Count dengan Kadar Serum Estradiol dan Jumlah Folikel Ovarium Matur pada Wanita yang Menjalani Program FIV

  • By
  • In Lihat
  • Posted 21 September 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Infertilitas merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Saat ini, infertilitas merupakan kejadian yang harus diwaspadai karena menurut World Health Organization (2019) infertilitas pada wanita kini menduduki peringkat tertinggi ke lima kejadian serius dalam ruang lingkup global. Ilmu dan teknologi kedokteran yang berkembang pesat menjawab permasalahan kesulitan dalam memperoleh keturunan melalui Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) salah satunya Fertilisasi In Vitro (FIV). Selama dua dekade terakhir, kapasitas ovarium telah diidentifikasi sebagai faktor kunci keberhasilan teknologi reproduksi berbantu (TRB). Akibatnya, penanda kapasitas ovarium telah berkembang menjadi bagian dari pengujian diagnostik rutin yang dilakukan sebelum FIV.

Menurut beberapa penelitian, kapasitas ovarium dapat diprediksi oleh beberapa faktor-faktor prediktor antara lain volume ovarium, antral follicle count (AFC), aliran darah stromal ovarium, dan petanda hormonal seperti FSH, E2, AMH, dan inhibin B. Tujuan dari prosedur diagnostik dan tes tersebut adalah untuk mengidentifikasi wanita yang berisiko tinggi memiliki respons yang buruk terhadap stimulasi ovarium terkontrol selama siklus FIV. Respons ovarium terhadap stimulasi ovulasi pada penelitian ini dinilai dengan kadar serum estradiol (E2) menjelang OPU dan jumlah total folikel matur. Beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa AFC adalah prediktor yang berguna dari respons ovarium terhadap obat induksi ovulasi. Selain itu, AFC dianggap sebagai prediktor tunggal terbaik untuk respons ovarium dalam siklus TRB.

Dari uraian diatas, Anak Agung Renjani Kanya Kumari dibawah bimbingan Dr. Reny I’tishom, M.Si., Prof. Dr. Hendy Hendarto, dr., Sp.OG(K), dan Dr. Sri Ratna Dwiningsih, dr., Sp.OG(K) melakukan penelitian mengenai hubungan antral follicle count (AFC) dengan kadar serum estradiol dan jumlah folikel ovarium matur pada wanita yang menjalani program FIV dengan harapan dapat membantu dalam menentukan langkah yang akurat dalam mengevaluasi pasangan infertil yang akan melakukan program FIV untuk meminimalisir kegagalan dan meningkatkan angka keberhasilan dan dapat memberikan informasi ilmiah untuk nantinya digunakan dalam evaluasi pasien infertil pada program FIV dan kedepannya angka keberhasilan pasangan infertil dapat meningkat di Surabaya, maupun pada tingkat nasional dan global.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel diambil dari data sekunder rekam medis menggunakan metode total sampling pada wanita yang menjalani program FIV di klinik fertilitas Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo pada periode 1 Januari – 31 Desember 2018 sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel AFC, kadar serum estradiol, dan jumlah folikel ovarium matur pada penelitian dianalisis secara bivariat menggunakan Spearman correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan wanita yang menjalani program FIV pada tahun 2018 memiliki rerata AFC 8,17 ± 3,64; kadar serum E2 1838,53 ± 876,28; jumlah folikel matur 6,21 ± 3,78. Terdapat hubungan yang signifikan antara antral follicle count (AFC) dengan kadar serum E2 yang distimulasi dengan FSH dan yang distimulasi dengan kombinasi FSH – LH. Pada antral follicle count (AFC) dengan jumlah folikel ovarium matur terdapat hubungan yang signifikan pada wanita yang distimulasi dengan FSH dan yang distimulasi dengan kombinasi FSH – LH.

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitianini adalah adanya hubungan signifikan antara antral follicle count (AFC) dengan kadar serum estradiol dan jumlah folikel matur pada wanita yang menjalani program FIV. Pemahaman mengenai evaluasi awal seperti pemeriksaan AFC sebelum program FIV diharapkan perlu dilakukan sebagai pertimbangan untuk meminimalkan respons buruk stimulasi ovarium pada wanita yang menjalani program FIV. Hal ini merupakan evaluasi penting pada program FIV karena pasien yang menjalani program FIV dengan respon ovarium yang buruk dinilai memiliki angka kehamilan yang rendah dibanding pasien yang memiliki respon ovarium normal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah dan gambaran kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pemahaman mengenai evaluasi awal pada prosedur FIV.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/09/17/hubungan-antral-follicle-count-dengan-kadar-serum-estradiol-dan-jumlah-folikel-ovarium-matur-pada-wanita-yang-menjalani-program-fiv/

Sumber gambar: https://gratisography.com/

Penulis: Anak Agung Renjani Kanya Kumari, Reny I’tishom, Hendy Hendarto, dan Sri Ratna Dwiningsih

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology

Berikut judul dan link artikel:

Judul: The Relationship of Antral Follicle Count (AFC) with Levels of Estradiol Serum and Mature Ovarian Follicles in Women Undergoing the IVF Program at the Graha Amerta Fertility Clinic of General Hospital of Dr. Soetomo in the Period 2018

Link: http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/15608

 

Pin It
Hits 676