INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Cara Praktis Membuat Diagnosis Suspek Covid-19 Sebelum Dilakukan Swab PCR

  • By
  • In Lihat
  • Posted 22 September 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Corona virus disease -19 (COVID-19) menjadi pandemi sejak 20 maret 2020, penyakit ini disebabkan oleh SARS-CoV-2. Virus ini sangat menular, menyebar ke seluruh dunia dan dapat bermutasi, muncul barbagai jenis varian baru sehingga lebih sulit diatasi. Penyakit ini terutama mempengaruhi sistem pernapasan, meskipun dapat mempengaruhi sistem organ tubuh lainnya, sebagian besar sekitar 80% gejala ringan dan sembuh tanpa pengobatan dalam waktu lima sampai tujuh hari sejak timbulnya gejala. Namun, sekitar 20% pasien akan mengalami penyakit serius terutama pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis atau syok septik, stroke trombotik, dan infark miokard dan memerlukan penanganan intensif.

Untuk menegakkan diagnosis pasti digunakan real-time PCR melalui usap hidung dan tenggorokan. Sementara itu test serologi untuk diagnosis COVID-19, akurasinya hanya 30% hingga 70% setelah minggu kedua. Sehingga test serologi ini hanya digunakan untuk keperluan penyelidikan epidemiologi. Angka kesakitan dan kematian di Indonesia masih cukup tinggi. Saat ini, ada lebih dari 4 juta kasus, dengan kematian lebih dari 130.000 pasien. Oleh karena itu diagnosis dini penderita yang dengan keluhan dicurigai covid-19 perlu segera ditegakkan agar supaya penanganan lebih baik lagi. Pada penelitian ini ditemukan beberapa keluhan dan pemeriksaan sederhana yang dapat memandu kearah diagnosis pasti penyakit ini.

Penelitian diagnosis penderita suspek covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya dari April 2020 hingga Juni 2020, dilakukan dengan melihat kembali ke medis catatan pasien Covid-19 yang dirawat di RS kamar isolasi. Data demografi, karakteristik subjek, dan komorbiditas yang mendasari, gejala dan tanda pada saat datang di rumah sakit, nilai skor Covid-19, serta komplikasi dan hasilnya dikumpulkan dan dievaluasi. Test swab PCR dilakukan untuk konfirmasi SARS-CoV-2, dan laboratorium tes SARS-CoV-2 IgM/IgG juga dilakukan untuk semua pasien. Pemeriksaan radiografi dada diperoleh pada awal atau ditentukan oleh dokter yang merawat sesuai dengan kondisi penderita.

Karakteristik subjek penelitian ini, terdapat 200 pasien suspek COVID-19 yang terdaftar di penelitian ini di RSUD dr Soetomo. Semua pasien menjalani tes antibodi cepat, RT-PCR, laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan selama perawatan. Pasien adalah distratifikasi menggunakan sistem penilaian untuk menilai risiko terinfeksi COVID-19. Berdasarkan sistem penilaian ini, total 196 pasien memiliki risiko tinggi terinfeksi COVID-19, dan 125 (64%) di antaranya akhirnya menunjukkan positif tes PCR. Sebagian besar pasien datang dengan keluhan utama batuk, demam, sesak nafas, masing-masing sekitar 69,5%, 75%, dan 76,5%. Meskipun bukan gejala umum, tampaknya anosmia (14%) khas untuk COVID-19. Tes PCR sebagian besar positif (62,5%), sedangkan tes serologis (tes imunoglobulin cepat) sebagian besar tidak reaktif, tetapi ada perbedaan yang bermakna antara PCR dan Test serologi. Selanjutnya jika kita bandingkan dengan berbagai variabel yang ada yaitu skor covid-19, immunoglobulin rapid tes, dan pemeriksaan radiologis, hanya hasil pemeriksaan radiologis dapat digunakan sebagai prediktor kuat hasil PCR positif. Dalam penelitian ini, kami menemukan 65,5% dari konfirmasi akhir diagnosis Covid-19, hal ini menunjukkan masih adanya kemungkinan penderita non-Covid-19 akan masuk perawatan awal sebagai Covid-19.

Pemeriksaan COVID-19 menurut standar WHO masih tantangan bagi negara berkembang seperti Indonesia. Beban kerja laboratorium pemeriksaan RT-PCR yang tinggi menyebabkan waktu tunggu yang lebih lama untuk hasil pemeriksaan, sedangkan waktu diagnostik sesingkat mungkin adalah kunci untuk mengendalikan pandemi. Pemeriksaan radiologi awal dikombinasikan dengan gejala klinis Covid-19 merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk memprediksi diagnosis penyakit ini.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/09/17/cara-praktis-membuat-diagnosis-suspek-covid-19-sebelum-dilakukan-swab-pcr/

Sumber gambar: Keuangan News

Penulis: Usman Hadi

Sumber: Diagnostic Patterns of Suspected Covid-19 Patients Using Scor Covid-19, PCR Test and Serological Test in Dr. Soetomo Hospital Surabaya, Indonesia. CURRENT INTERNAL MEDICINE RESEARCH AND PRACTICE SURABAYA JOURNAL, VOLUME 2 NO. 2 AUGUST 2021. Doi: 10.20473/cimrj.v2i2.28956

 

Pin It
Hits 983