INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pulih Dengan Senam Stroke

  • By
  • In Lihat
  • Posted 25 November 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Stroke merupakan penyakit yang sering terjadi pada lansia. Stroke menyerang sistem saraf manusia. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengancam jiwa dan menyebabkan kecacatan. Berdasarkan data dari WHO, stroke menjadi penyebab utama kematian urutan ketiga setelah jantung koroner dan kanker. Berdasarkan tingginya angka kematian dan akibat penyakit stroke, maka perlu dilakukan upaya pemulihan dengan segera. Salah satunya dengan senam untuk penderita stroke. Senam ini bertujuan untuk melatih reseptor agar dapat menerima rangsangan.

Senam stroke merupakan satu bentuk latihan fisioterapi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat memberikan rangsangan kepada beberapa reseptor yang akan dibawa ke otak untuk diproses dan menghasilkan output berupa gerakan yang terkoordinasi. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan saat rutin melakukan senam stroke seperti peningkatan kognitif, perbaikan afasia dan masalah visual, meningkatkan kemampuan gerak, mencegah mudah kelelahan serta dapat mengurangi tingkat depresi.

Gerakan senam stroke terbagi menjadi dua yaitu latihan awal dan latihan lanjutan. Pada latihan awal, terdiri dari latihan lengan yang dapat dilakukan dengan posisi berbaring menyamping, berbaring telentang, duduk dengan kedua lengan diatas meja dan berdiri. Selain itu juga terdapat latihan otot punggung dan perut. Latihan ini dilakukan dengan berbaring telentang serta lutut ditekuk. Kemudian juga ada latihan untuk panggul dengan mekanisme yang sama dengan latihan otot punggung dan perut. Latihan lutut dilakukan dengan menaruh handuk yang digulung dibawah lutut yang lemah dan juga duduk di sisi tempat tidur. Kemudian untuk latihan yang terakhir, yaitu latihan pergelangan kaki dengan cara tidur terlentang dan melakukan gerakan dorsoflexi dan plantarflexi.

Setelah latihan awal selesai, senam dapat dilanjutkan dengan melakukan latihan lanjutan. Dalam tahap lanjutan lebih memfokuskan pada latihan lengan serta latihan panggul. Latihan lengan dilakukan dengan cara berbaring terlentang dan duduk di meja dengan dukungan lengan lemah. Sedangkan untuk latihan pinggul, mekanismenya berupa berbaring telentang dengan kaki ditekuk dan berbaring teletang dengan kaki lurus.

Diharapkan dengan adanya senam stroke ini dapat membantu pasien untuk segera sembuh dan dapat meningkatan kualitas hidupnya lagi.

Darotin, Rida, Nurdiana, and Tina Handayani Nasution. 2017. “Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik Di Rumah Sakit Daerah Dr Soebandi Jember.” NurseLine Journal 2 (2): 9.
Kuriakose, D., & Xiao, Z. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. International Journal of Molecular Sciences, 21(20), 1–24. https://doi.org/10.3390/IJMS21207609
Margot, Andrew, Margaret Hoessly, and Kate Hedges. 2017. “Exercise After a Stroke A Guide for People with Stroke and Their Families YOUR GUIDE TO,” 1–51. http://creativecommons
Pajri, Risa Nur, Safri, and Yulia Irvani Dewi. 2018. “Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Stroke.” Jurnal Online Mahasiswa 5 (1): 436–44.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Laporan-Riskesdas-2018-Nasional.pdf Diakses 17 November 2021.
Saunders, D. H., Greig, C. A., & Mead, G. E. (2014). Physical activity and exercise after stroke: Review of multiple meaningful benefits. Stroke, 45(12), 3742–3747. https://doi.org/10.1161/STROKEAHA.114.004311
Wardhani, Novida Rizky, and Santi Martini. 2014. “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG STROKE PADA PEKERJA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI Related Factor of Knowledge by Stroke in Institute of Higher Education Employees.” Jurnal Berkala Epidemiologi 2 (1): 13–23. https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/149.

Pin It
Hits 4006