INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Deteksi Dini Penyakit Stroke dengan Metode FAST (face dropping, arm weakness, speech difficulty, time to call help)

  • By
  • In Lihat
  • Posted 26 November 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Hello everyone, tau ga sih apa itu penyakit stroke? Kira-kira apa saja ya penyebab penyakit stroke? Lalu ada tidak ya metode untuk mendeteksi dini penyakit stroke? Sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia, maka dari itu kami ingin berbagi ilmu tentang deteksi dini penyakit stroke dengan metode FAST. Karena saat ini stroke tidak hanya menyerang di kalangan tua saja, tetapi juga di kalangan usia produktif akibat dari gaya hidup mereka. So, tunggu apa lagi? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Stroke merupakan kedaruratan medik yang terjadi akibat gangguan suplai darah menuju sel otak sehingga terjadi kerusakan dan kematian sel-sel dan jaringan otak yang dapat menimbulkan resiko disabilitas jangka panjang bahkan kematian. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi stroke mengalami peningkatan sebanyak 3,9% kejadian permil jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Data tersebut berarti setiap 1000 penduduk setidaknya terdapat 10 orang yang mengalami stroke.

Penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh darah di otak atau terjadinya thrombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk kealiran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menyumbat arteri otak, akibatnya fungsi otak berhenti dan terjadi penurunan fungsi otak. Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
A. Stroke Iskemik
Disebabkan oleh komplikasi dari beberapa penyakit vaskuler yang ditandai dengan gejala penurunan tekanan darah yang mendadak, takikardia, pucat, dan pernapasan yang tidak teratur.
B. Stroke Hemoragic
Disebabkan oleh adanya perdarahan intracranial dengan gejala peningkatan tekanan darah sistole >200 mmHg pada hipertonik dan 180 mmHg pada nonmotonik, bradikardi, wajah keunguan, sianosis, dan pernapasan mengorok.

Kejadian stroke dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko. Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikontrol terdiri atas usia, ras, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan faktor risiko yang dapat dikontrol terdiri atas riwayat hipertensi, riwayat diabetes mellitus, obesitas, kolesterol.

Pada peringatan hari stroke sedunia tanggal 29 Oktober 2021, World Stroke Organization mengadakan kampanye Precious time dengan pesan “Minutes Save Lives – learn the signs, say its a stroke and save” yang menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda awal stroke dan keuntungan bertindak cepat setelah seseorang terkena serangan stroke. Dampak buruk dari penyakit stroke dapat diminimalisir jika serangan stroke dikenali lebih awal dan mendepatkan pertolongan sesegera mungkin.

Tanda dan gejala umum yang terjadi pada stroke yaitu wajah, tangan atau kaki yang tiba-tiba kaku atau mati rasa dan lemah, biasanya terjadi pada satu sisi tubuh. Sedangkan tanda dan gejala lainnya yaitu pusing, sakit kepala, rabun, kesulitan untuk berbicara, kesulitan jalan, kehilangan keseimbangan dan koordinasi, pingsan atau kehilangan kesadaran. Tips yang mudah untuk mengenali tanda dan gejala stroke adalah dengan metode FAST dengan menilai hal-hal berikut ini:
F = face dropping (wajah tampak terkulai)
Ketika menemukan sebelah sisi wajah yang tampak tidak normal, tidak simetris, gambaran senyum tidak simetris dan berlangsung mendadak atau dikeluhkan terasa baal (mati rasa) sesisi wajah, maka kecurigaan stroke meningkat. Gambaran wajah terkulai dikaitkan dengan hilangnya stimulasi saraf di otot sebelah sisi wajah. Saat rangsangan saraf hilang akibat kerusakan saraf karena stroke, maka otot tidak dapat diperintahkan untuk bergerak. Dengan begitu, sebelah sisi wajah tampak “jatuh”.
A = arm weakness (kelemahan lengan)
Jika suspek penderita stroke tiba-tiba mengeluhkan sebelah lengannya mendadak lemah atau terasa baal disebelah langan, maka kecurigaan stroke meningkat. Jika suspek penderita masih ragu dengan hasilnya maka bisa ditentukan dengan cara berikut: instruksikan suspek penderita stroke untuk mengangkat kedua tangannya dengan tinggi ke atas. Bila sebelah tangan tampak tertinggal atau tidak mampu mencapai level yang sama dengan tangan satunya, kemungkinan telah terjadi stroke.
S = speech difficulty (kesulitan berbicara)
Gangguan bicara yang terjadi mendadak adalah salah satu gejala paling khas dari stroke. Bila suspek penderita tiba-tiba tidak mampu berbicara dengan lancar dan terbata-bata, kemungkinan itu stroke.
T = time to call 119 (saatnya memanggil bantuan)
Langkah selanjutnya bila telah menemukan tiga gejala di atas adalah segera menghubungi bantuan gawat darurat. Di Indonesia, nomor telepon untuk memanggil ambulans adalah 118 dan 119 atau bisa menghubungi petugas kesehatan terdekat demi memastikan mereka sampai dengan cepat. Saat menghubungi petugas, jangan lupa menjelaskan kondisi yang dihadapi, yaitu menemukan suspek penderita stroke. Hal ini penting karena akan menimbulkan urgensi dan kesadaran untuk segera datang, selain petugas kesehatan juga dapat mempersiapkan pengobatan yang dibutuhkan.

Penulis:
Kelompok 26 Praktik Klinik Keperawatan II Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Tahun 2021-2022
Pembimbing Akademik :
Hakim Zulkarnain, S.Kep., Ns., MSN
Editor:
Sarah Rani Sutejo

Referensi:
Darwati, L. E., Purwati and Setianingsih (2019) ‘Penanganan Awal Stroke Non Hemoragic Oleh Masyarakat the Initial Treatment of Non-Hemorrhagic Stroke By the General Public’, Jurnal Gawat Darurat, 1(2), pp. 45–50.
Kemenkes RI. (2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699. Retrieved https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
Suwaryo, Putra, Widodo, Wahyu Setianingsih, Endah. (2019). The Risk Factors That Influence The Incidence of Stroke. Jurnal Keperawatan, 11(4), 251-260.
Triyanti, Firy. (2021). Infografis Hari Stroke Sedunia. Dinas Kesehatan Kota Bogor. Retrieved https://dinkes.kotabogor.go.id/detailpost/hari-stroke-sedunia-2021
Yunita, Theresia Rina. (2019). FAST, Cara Mudah Membaca Gejala Stroke. Diakses tanggal 24 November 2021 pada https://m.klikdokter.com/amp/3616996/fast-cara-mudah-membaca-gejala-stroke

Pin It
Hits 3477