INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

AYO KENALI KANKER ENDOMETRIUM SEJAK DINI!!!

  • By
  • In Lihat
  • Posted 29 November 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Kanker endometrium, yang dikenal juga sebagai kanker rahim, adalah suatu jenis kanker yang bermula di dalam rahim. Rahim adalah organ panggul yang berongga dan berbentuk seperti buah pir, yang merupakan tempat terjadinya perkembangan bayi. Kanker endometrium bermula di dalam lapisan sel yang membentuk lapisan (endometrium) pada rahim (Reiza 2020).

Prevalensi karsinoma endometrium adalah 46% dari keseluruhan kanker ginekologi dan 11% dari keseluruhan kanker pada wanita. Selama tahun 2011, terdapat sekitar 40.880 kasus baru di Amerika dan 7.100 kematian terjadi karena karsinoma endometrium. Jumlah penderita karsinoma endometrium di negara maju semakin meningkat sejak pertengahan abad ke-20 (Pradjatmo and Pahlevi, 2013).

Menurut data World Health Cancer (WHO) tahun 2012, kanker endometrium merupakan kanker peringkat keenam terbanyak yang diderita wanita Indonesia, dengan insidens 6.475 kasus (4%). Di dunia, insidens kanker endometrium menempati peringkat kelima tertinggi kanker pada wanita, yaitu sebanyak 319.605 kasus (4,8%). Walaupun kanker ini umumnya menyerang wanita usia pasca menopause, tetapi ada juga sebagian kecil pasien (5-30%) yang didiagnosis pada usia Penyebab kanker endometrium belum diketahui pasti, namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kanker endometrium seperti faktor reproduksi dan menstruasi, hormone, kontrasepsi oral, obesitas, kondisi medis, ataupun faktor genetik, dimana gen pencetus dari kanker endometrium yaitu MLH1, MSH2, MSH6 (Tulumang, Loho, and Mamengko, 2016).

Obesitas adalah penyebab paling sering terjadinya produksi berlebihan dari estrogen. Pada wanita pramenopause, obesitas menyebabkan insulin resisten, ekses androgen ovarium, unovulasi, dan defi siensi progesteron kronis. Sementara itu, pada wanita pascamenopause konversi androgen menjadi estrogen meningkat di tempat penimbunan lemak (Farquar et al., 1999).

Kanker endometrium seringkali terdeteksi pada stadium dini karena menyebabkan terjadinya pendarahan vagina yang tidak normal, khususnya pendarahan setelah menopause. Tanda dan gejala lainnya dari kanker endometrium meliputi terjadinya pendarahan di luar masa haid, keluarnya cairan vagina yang tidak normal, yang dapat berbentuk encer, ada sedikit darah atau berwarna kecokelatan, dan bau yang tidak sedap, nyeri panggul, massa panggul yang membesar, penurunan berat badan yang tidak diharapkan, nyeri ketika melakukan hubungan seksual, terjadi pendarahan setelah hubungan seksual (Reiza, 2020).

Terdapat empat stadium pada kanker endometrium yang dibagi menurut International Federation of Gynecology and Obstetri (FIGO). Stadium adalah istilah yang menggambarkan seberapa jauh kanker telah menyebar. Setelah diagnosis kanker endometrium ditegakkan, dokter harus memeriksa luasnya kanker, yang meliputi pemeriksaan darah dan pemindaian untuk menentukan luas penyakit. Dalam penanganan kanker endometrium terdapat terapi medikamentosa, operasi dan kemoterapi. Prognosis dari kanker endometrium itu sendiri sebenarnya cukup baik apabila diketahui dini dan ditangani dengan tepat (Tulumang, Loho, and Mamengko, 2016).

Upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker endometrium, seperti mempertahankan berat badan ideal dan sehat, sering berolahraga, melakukan pemeriksaan secara rutin seperti pap smear pada organ reproduksi, berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan risiko untuk pertimbangan memilih alat kontrasepsi yang tepat, serta berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon (Fadli Rizal, 2020)

Kelompok 19 PKK II Online:

1. Umar Al-Faruq (131911133169)
2. Natasya Putri Rossely (131911133170)
3. Firda Yasmin MUntaz (131911133171)
4. Fitriati (131911133172)
5. Callista Dora Islamey P. (131911133173)


Referensi:

Brohet, Kartika Erida, and Irwan Ramli. 2015. “Tatalaksana Radioterapi Kanker Endometrium Dengan Fokus Pada Stadium Dini.” Journal of the Indonesian Radiation Oncology Society 6 (1): 37–49. https://doi.org/10.32532/jori.v6i1.32.

Pradjatmo, Heru, and Deyna Primavita Pahlevi. 2013. “Status Gizi Sebagai Faktor Prognosis Penderita Karsinoma Endometrium.” Jurnal Gizi Klinik Indonesia 10 (1): 10. https://doi.org/10.22146/ijcn.18838.

Reiza, Yaumil. 2020. “Kanker Endometrium.” Kankere, no. 65. https://kankere.com/article/content/kanker-endometrium-23. Sofian A. Kanker endometrium. In: Aziz MF, Andrijono, Saifuddin AB, editors. Onkologi ginekologi (1st ed). Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010; p. 456-67. Silitonga NL. Hubungan antara kategori usia menopause dengan kejadian strok [Tesis]. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2014.

Tulumang, Jeinyver A., Maria F. Loho, and Linda M. Mamengko. 2016. “Gambaran Kanker Endometrium Yang Dirawat Di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode 2013 – 2015.” E-CliniC 4 (1). https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.11261.

World Health Organisation. World Cancer Factsheet. August 2012. Diunduh dari: http://publications.cancerresearchuk.org/downloads/pr oduct/CS_FS_WORLD_A4.pdf.

 

Pin It
Hits 2214