INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Apakah Terapi Nutrisi Penting bagi Pasien Kemoterapi?

  • By
  • In Lihat
  • Posted 07 December 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Seluruh isu kesehatan dan pangan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 3 dan 2 , yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia serta menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. Salah satu indicator tercapainya tujuan nomo 3 adalah mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular.

Salah satu penaykit tidak menular adalah kanker. Kanker merupakan penyakit kronis tidak menular atau dapat juga disebut tumor ganas karena proliferasi sel yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali (Rif’atunnisa, 2018). World Health Organization (2018) menyatakan bahwa kanker menjadi penyebab mortalitas kedua di dunia dengan 9,6 juta data kasus.

Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang efektif dalam penatalaksanaan kanker. Kemoterapi merupakan terapi kanker dengan menggunakan obat-obatan dengan tujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel secara langsung maupun dengan menghentikan pembelahan selnya. Kemoterapi juga dapat membunuh sel tubuh normal. Hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping salah satunya adalah gangguan dalam pemenuhan nutrisi.

Perlu diketahui bahwa nutrisi tidak dapat lepas dari pola kehidupan manusia. Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Salah satu manfaat dari nutrisi yaitu sebagai penunjang bahan bakar untuk keperluan tubuh. Untuk itu, pemenuhan zat gizi menjadi sesuatu yang penting untuk mendukung keadaan pasien menjadi lebih optimal. Pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi biasa ditemui kondisi kehilangan nafsu makan, sembelit, diare, mual muntah, penurunan atau penambahan berat badan dan kesulitan menelan. Oleh karena itu pasien kemoterapi perlu asupan nutrisi yang cukup seperti asupan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan air.

Manfaat Terapi Nutrisi pada Pasien Kanker

Manfaat utama dari pemberian terapi nutrisi pada pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi adalah untuk memaksimalkan kuualitas hidup dan prognosis (National Cancer Institute, 2009). Manfaat-manfaat lain yang mendukung adalah :

1. Membantu mempertahankan berat badan dan kondisi fit
2. Mencegah kerusakan jaringan dan membantu pembentukan jaringan
3. Melawan infeksi
4. Mencegah dan memperbaiki defisiensi nutrisi
5. Membantu pasien mentoleransi terapi
6. Meminimalkan efek samping dan komplikasi terkait nutrisi.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Nutrisi Pasien Kemoterapi

Meskipun nutrisi sangat penting bagi pasien kemoterapi, kita juga perlu memperhatikan beberapa hal dalam memberikan nutrisi pada pasien. Ada tiga hal dasar yang perlu diperhatikan yaitu keadalaan klinis dan status nutrisi pasien, jenis dan lokasi tumor, dan terapi medis.

Dalam mengkaji keadaan klinis dan status nutrisi kita dapat memfokuskan pada berat badan. Umumnya semua pasien yang meninggal karena kanker mengalami penurunan berat badan. Sekitar 30-50% pasien kanker didiagnosis malnutrisi.

Lalu kaji jenis dan lokasi tumor. Jenis dan lokasi tumor merupakan variabel yang penting untuk memberikan dukungan nutrisi. Sebagai contoh obstruksi tumor pada esofagus merupakan penyebab utama penurunan berat badan. Oleh karena penderita tidak dapat makan dengan adekuat secara oral, maka bila fungsi saluran cerna baik, nutrisi enteral lebih disarankan daripada nutrisi parenteral.

Bagian terakhir yang perlu diperhatikan adalah terapi medis. Efek samping terapi antikanker dapat secara langsung mempengaruhi metabolisme atau asupan makanan. Jika tidak segera dilakukan terapi nutrisi maka dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan gangguan elektrolit.

Pemberian Terapi Nutrisi pada Pasien Kanker selama Kemoterapi

a. Sebelum perawatan dimulai

1. Sediakan pantry dan freezer dengan makanan favorit sehingga tidak perlu sering berbelanja. Sertakan makanan yang pasien tahu bisa dimakan bahkan saat sakit.
2. Masak terlebih dahulu, dan bekukan makanan dalam porsi seukuran makanan.
3. Bicaralah dengan teman atau anggota keluarga tentang cara mereka dapat membantu berbelanja dan memasak, atau minta teman atau anggota keluarga untuk membantu. Pastikan untuk memberi tahu mereka jika ada makanan atau bumbu tertentu yang sulit dimakan.
4. Bicaralah dengan tim perawatan kanker tentang segala kekhawatiran yang dimiliki tentang makan. Mereka dapat membantu untuk membuat perubahan pola makan untuk membantu mengelola efek samping seperti sembelit, penurunan berat badan, atau mual (American Cancer Society, 2018).

b. Setelah perawatan dimulai

1. Jangan takut untuk mencoba makanan baru. Beberapa hal yang mungkin belum pernah disukai sebelumnya mungkin terasa enak selama perawatan.
2. Pilih makanan nabati yang berbeda. Cobalah makan kacang-kacangan dan kacang polong daripada daging pada beberapa kali makan setiap minggu.
3. Cobalah makan berbagai buah dan sayuran setiap hari, termasuk buah jeruk dan sayuran berwarna hijau tua dan kuning tua. Sayuran berwarna dan buah-buahan dan makanan nabati mengandung banyak zat yang meningkatkan kesehatan alami.
4. Pilih makanan bernutrisi tinggi, dan batasi jumlah makanan manis, minuman dan makanan olahan.
5. Jangan lupa tentang aktivitas fisik

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat. Ini membantu untuk mempertahankan massa otot, kekuatan, stamina, dan kekuatan tulang. Ini dapat membantu mengurangi depresi, stres, kelelahan, mual, dan sembelit. Hal ini juga dapat meningkatkan nafsu makan (American Cancer Society, 2018).

Dengan memahami pentingnya terapi nutrisi bagi pasien kanker kita perlu menjadikan terapi nutrisi menjadi salah satu terapi utama yang menunjang proses kemoterapi.

 

Pin It
Hits 1358