INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Luka Post Operasi Harus Rajin Dirawat di Rumah : Ketahui Tips Cara Perawatan Luka Post Operasi Secara Mandiri dan Kenali Tanda Gejala Infeksinya.

  • By
  • In Lihat
  • Posted 07 December 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Apa itu Luka ?

Luka adalah suatu kondisi rusaknya kontinuitas jaringan, struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat adanya proses patologis yang berasal dari lingkungan internal ataupun eksternal dan mengenai organ tertentu. Perawatan dan pengelolaan terhadap luka dalam hal ini menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil akhir dari proses penyembuhan luka.

Infeksi luka operasi ternyata bisa memicu terjadinya komplikasi. Luka post operasi atau luka pasca operasi biasa juga disebut dengan luka operasi adalah luka yang sengaja dibuat dengan prosedur pembedahan / operatif. Perawatan luka post operasi adalah tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalutan untuk menjadikan luka kotor menjadi luka bersih. Perawatan luka post operasi ini diperlukan demi mencapai proses penyembuhan luka yang optimal serta mencegah supaya tidak terjadi infeksi pada luka.

Tujuan dari perawatan luka post operasi, yaitu :

- Untuk mencegah dan melindungi luka dari infeksi,
- Untuk mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka,
- Agar luka tetap bersih,
- Untuk menyerap eksudat,
- Untuk melindungi luka dari trauma,
- Untuk memberikan pengobatan pada luka,
- Untuk mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut,
- Untuk meningkatkan dan mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri,
- Untuk memberikan rasa aman dan nyaman,
- Untuk mengevaluasi tingkat kesembuhan luka.

Namun, pada dasarnya terdapat dua faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka post operasi, yaitu :

1. Faktor intrinsik : Usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, status imunologi, penyakit penyerta, seperti DM, arteriosclerosis).

2. Faktor ekstrinsik : Pengobatan, stres psikologi, infeksi, iskemia, trauma jaringan, istirahat dan perawatan luka yang dilakukan.

Umumnya, luka post operasi dikelompokkan dalam empat kategori. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan tingkat kebersihan luka tersebut dan kaitannya dengan kontaminasi bakteri, risiko terjadinya infeksi pada luka, maupun lokasi luka pasca operasi tersebut.

1. Derajat I : Luka post operasi yang dikategorikan bersih dan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi maupun peradangan (inflamasi). Luka ini biasanya adalah luka pasca operasi pada mata, kulit, maupun sistem peredaran darah.

2. Derajat II : Luka post operasi yang dikategorikan bersih dan sedikit terkontaminasi. Meski belum ditemukan tanda-tanda infeksi, risikonya akan meningkat karena lokasi luka. Contohnya, luka pasca operasi di saluran cerna.

3. Derajat III : Luka akibat benda asing yang bersentuhan dengan kulit sejak sebelum operasi. Luka ini memiliki risiko tinggi untuk terkontaminasi oleh bakteri. Contoh luka derajat III adalah luka tembak. Bakteri yang menempel di peluru dapat mencemari kulit di sekitar areaoperasi.

4. Derajat IV : Luka post operasi yang mutlak terkontaminasi, misalnya luka yang terpapar oleh feses.

Tanda dan Gejala Infeksi Luka Post Operasi

Pasien pasca operasi sangat rentan terhadap infeksi, baik dari virus, bakteri maupun jamur. Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi mulai terjadi pada luka sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru tahu karena menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini adalah gejala dan tanda dari infeksi pasca operasi:

1. Dolor (nyeri)

Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri . Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak normal (patologis) jadi jangan abaikan rasa nyeri karena mungkin saja itu sesuatu yang berbahaya.

2. Kalor (panas)

Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibodi dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.

3. Tumor (bengkak)

Tumor dalam konteks gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.

4. Rubor (kemerahan)

Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Pasca Operasi

1. Umur.

Bayi mempunyai pertahanan yang lemah terhadap infeksi, lahir mempunyai antibody dari ibu, sedangkan sistem imunnya masih imatur. Dewasa awal sistem imun telah memberikan pertahanan pada bakteri yang menginvasi. Pada usia lanjut, karena fungsi dan organ tubuh mengalami penurunan, sistem imun juga mengalami perubahan. Peningkatan infeksi nosokomial juga sesuai dengan umur dimana pada usia 65 tahun kejadian infeksi tiga kali lebih sering daripada usia muda.

2. Nutrisi

Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi setelah operasi, demam dan penyembuhan luka yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami infeksi berat yang bisa mengakibatkan kematian.

3. Penyakit

Pasien dengan operasi usus, jika ia juga memiliki penyakit lain seperti Tuberculosis, Diabetes Melitus, kekurangan nutrisi dan lain-lain maka penyakit- penyakit tersebut tentu saja amat sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh sehingga akan mengganggu proses penyembuhan luka operasi. Faktor daya tahan tubuh yang menurun dapat menimbulkan resiko terkena infeksi nosokomial. Pasien dengan gangguan penurunan daya tahan: immunologik, usia muda dan usia tua berhubungan dengan penurunan kekebalan tubuh terhadap infeksi.

4. Obat-obatan yang digunakan

Pencegahan infeksi setelah operasi pada klien dengan operasi bersih terkontaminasi, terkontaminasi, dan beberapa operasi bersih dengan penggunaan antimikroba profilaksis diakui sebagai prinsip bedah. Pada pasien dengan operasi terkontaminasi dan operasi kotor, profilaksis bukan satu-satunya pertimbangan. Penggunaan antimikroba di kamar operasi, bertujuan mengontrol penyebaran infeksi pada saat pembedahan. Pada pasien dengan operasi bersih terkontaminasi, tujuan terapi antibiotik profilaksis untuk mencegah perkembangan infeksi dengan menghambat mikroorganisme.

Prinsip-Prinsip yang Harus Diperhatikan dalam Perawatan Luka Post Operasi

1. Ganti balutan pagi atau sore, sewaktu-waktu bila diperlukan
2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
3. Jaga luka agar tak lembab
4. Gunakan teknik aseptik
5. Awasi adanya tanda-tanda infeksi (gatal, panas, bengkak, kemerahan, penurunan fungsi)

Tips Cara Merawat Luka Post Operasi Secara Mandiri

1. Perhatikan ketika perban luka jahitan operasi diganti

Tidak ada salahnya untuk selalu memerhatikan bagaimana perawat atau dokter merawat luka jahitan operasi ketika masih di rumah sakit. Hal ini akan membuat kita tahu mana ciri-ciri luka operasi yang baik dan tidak. Dari situ juga, kita bisa menilai, mana yang baik untuk dilakukan ketika mengganti dan merawat luka jahitan operasi.

2. Pastikan luka operasi selalu bersih

Pastikan bahwa area di sekitar luka operasi selalu bersih. Jangan lupa untuk sering- sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai beraktivitas.

Luka operasi biasanya tidak boleh basah atau terkena air sedikit saja, hingga luka kering dan sembuh. Karena itu, ketika mandi, pastikan bahwa luka jahitan telah dilindungi agar tidak terkena air.

3. Perhatikan luka operasi dari hari ke hari

Memperhatikan luka jahitan sangat penting. Jika memang tidak dapat mengganti perban luka jahitan operasi secara sendiri, maka harus sering-sering datang ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengganti perbannya. Dengan mengecek bagian luar, apakah di permukaan perban terdapat bercak merah atau kuning. Bila salah satu bercak ini terlihat pada perban luka jahitan, maka mungkin saja dapat mengalami perdarahan atau luka menjadi bernanah. Maka dari itu, segera cari bantuan medis untuk mencegah infeksi atau perdarahan bertambah parah.

Jenis-Jenis Makanan untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Post Operasi

1. Makanan Berprotein

a. Protein nabati :Tempe, tahu, kacang-kacangan.
b. Protein Hewani : Hati, telur, ayam.

2. Makanan yang Mengandung vitamin C

Makanan yang mengandung protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu, vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. Contoh makanannya, seperti : Jeruk, jambu, daun pepaya, bayam.

 

Kelompok 1 PKK 2 Online

1. Seca Garini Aratiningtyas (131911133126)
2. Dwi Thelma Isadora Daeli (131911133180)
3. Feplin Trifia Agustin (131911133105)
4. Sabita Ibtisamah (131911133101)
5. Anton Rifai (131911133067)
6. Fadhilah Anggun Kharismaningrum (131911133095)

 

Daftar Pustaka

Clevelan Clinic. (2021). Incision Care. [online] Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15709-incision-care [Accessed 23 Nov. 2021]

Nursanty, O. E., &Arofiati, F. (2020). Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan LukaBersih melalui Pelatihan Perawatan Pasca Operasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(01), 29–37. https://doi.org/10.33221/jikes.v19i01.532.

Tim Unit Bedah Sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar. (2017). Infeksi Pasca Operasi. [online] Available at: https://www.bhaktirahayu.com/artikel-kesehatan/infeksi-pasca-operasi [Accessed 23 Nov. 2021].

Verywell. (2017). Prevent Infection WithProperIncision Care After Sugery. [online] Available at: https://www.verywell.com/caring-for-your-incision-after-surgery-3156824 [Accessed 23 Nov. 2021].

Verywell. (2017). LearnHow to Care For YourIncision After Surgery. [online] Available at: https://www.verywell.com/how-to-care-for-a-surgical-incision-3156925 [Accessed 23 Nov. 2021].

 

Pin It
Hits 28419