INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Penyakit Modern yang Mematikan: Cerebrovascular Accident (CVA)

  • By Rosita
  • In Lihat
  • Posted 08 June 2022

Otak merupakan organ pengatur dari semua organ, darah di otak diperoleh dari seperlima dari darah yang berada di jantung. 18% dari total oksigen di tubuh digunakan untuk metabolisme yang ada di otak. Apabila otak kekurangan oksigen, maka masa hidup jaringan otak akan menurun sehingga jaringan otak akan mati jika pasokan aliran darah yang membawa oksigen terhenti atau tersumbat.

Pernahkah kalian mendengar penyakit Cerebrovascular Accident? Cerebrovascular Accident (CVA) atau biasa dikenal dengan nama stroke merupakan gangguan fungsional yang terjadi di otak secara mendadak. CVA sering disebabkan akibat adanya gangguan pada peredaran darah sehingga berakibat pada sumbatan hingga pecah pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah akan menghambat aliran darah dan oksigen ke otak.

CVA berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yakni:

a. Stroke hemoragik (perdarahan), stroke ini disebabkan adanya pecah pembuluh darah yang bisa terjadi akibat trauma atau cedera pada otak.
b. Stroke non-hemoragik atau stroke iskemik, terjadi akibat kematian jaringan otak akibat gangguan aliran darah ke otak karena tersumbatnya arteri serebral atau servikal yang bukan karena cedera.

Penyebab dari CVA bermacam-macam, mulai dari pola hidup yang kurang baik sampai dengan akibat dari adanya cedera di otak. Umumnya terjadi pada pasien dengan CVA berusia >55 tahun, hal ini disebabkan karena penuaan yang terjadi di sel sehingga fungsi tubuh menurun. Fungsi tubuh yang menurun tersebut akan mempengaruhi fleksibilitas pembuluh darah (pembuluh darah tidak dapat kontraksi maupun relaksasi). Penyebab lainnya yakni adanya pendarahan di otak, pendarahan ini bisa diakibatkan oleh trauma pada otak. Pendarahan dipicu oleh adanya penekanan di intrakranial sehingga otak bengkak dan jaringan otak tertekan sehingga terjadi infark otak, edema, dan herniasi otak. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum minuman yang mengandung alkohol dapat memicu terjadinya CVA. Pada perokok akan terjadi peningkatan plak pada pembuluh darah karena nikotin, sehingga terjadilah aterosklerosis. Rokok dapat menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga terjadi pergerasan pada pembuluh darah arteri dan meningkatkan faktor pembekuan darah dan memicu terjadinya stroke.

Seseorang dengan hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg) dan juga diabetes melitus juga menjadi faktor meningkatnya resiko CVA. Hipertensi akan menyebabkan peningkatan tekanan darah perifer dan menyebabkan sistem hemodinamik yang buruk. Akibatnya, pembuluh darah mengalami penebalan dan hipertrofi otot jantung. Pembuluh darah yang mengalami penegangan menyebabkan dinding pembuluh darah melemah dan menyebabkan pembuluh darah pecah hingga terjadi stroke. Tekanan darah yang tinggi akan memperkeras arteri dan mendorong terbentuknya bekuan darah dan aneurisma. Selain hipertensi, kondisi glukosa yang berlebih (hiperglikemia) pada diabetes melitus dapat merusak endotel dalam pembuluh darah sehingga terbentuk plak aterosklerosis. Bila terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka dapat mengakibatkan terganggunya sirkulasi darah pada otak dan memicu timbulnya stroke iskemik. Plak dari proses aterosklerosis akan pecah dan menyumbat aliran pembuluh darah pada otak dan mengakibatkan terjadinya stroke hemoragik.

Setelah mengetahui penyebabnya, tanda dan gejala yang dapat dilihat, yakni:

- Hemidefisit motorik (tiba-tiba lemah pada salah satu bagian anggota gerak atau tubuh) yang berakibat terjadinya kelumpuhan
- Hemidefisit sensorik (kesemutan, hilang refleks pada salah satu tangan atau kaki)
- Penurunan kesadaran (ditandai dengan sakit kepala secara mendadak, perasaan pusing yang berputar, penglihatan ganda, dan hilang kesadaran)
- Afasia (gangguan bicara)
- Demensia (hilangnya ingatan secara bertahap)
- Vertigo, mual dan muntah, dan nyeri kepala

Pencegahan yang dapat dilakukan yakni:

- Menjaga pola hidup yang sehat
- Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
- Mengurangi makanan tinggi lemak jenuh, misalnya gorengan
- Rutin beraktivitas fisik
- Rutin memeriksakan kadar gula darah dan tekanan darah

 

Sumber:

Esti, Amira, Johan. T. R. (2020). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Askep Stroke. Pustaka Galeri Mandiri.
Mutiarasari, D. (2019). Ischemic stroke: symptoms, risk factors, and prevention. Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 6(1), 60-73.

 

Penulis: Dyah Ratika Maulani Wulandari (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 12237