INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

DUKUNGAN SPIRITUAL DEMI PENINGKATAN IMUNITAS PASIEN COVID-19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 21 January 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Apa sih Covid-19 itu? Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang saluran sistem pernapasan yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyebaran SARS-CoV-2 yaitu dari manusia ke manusia melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin, virus dapat menempel pada benda dan jika benda tersebut disentuh orang lain dapat beresiko tertular virus Covid-19.

Sedangkan spiritual merupakan faktor yang membantu individu mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan, serta beradaptasi dengan penyakit. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, mendapatkan pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. (Carson, 1989 dalam Hamid, 2008) Kebutuhan ini harus terpenuhi setiap individu dalam keadaan sehat maupun sakit.

Dampak Covid-19 Secara Psikososial
Munculnya wabah Covid-19 di Wuhan berdampak secara global ke seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi dan mereka yang meninggal meningkat dari hari ke hari. Selain ancaman oleh virus itu sendiri, tidak ada keraguan bahwa tindakan karantina, yang dilakukan di banyak negara, memiliki efek psikologis negatif, semakin meningkatkan gejala stres (S. Brooks, Amlôt, Rubin, & Greenberg, 2020).
Ancaman kesehatan individu, serta tindakan karantina dapat memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma. Meskipun tindakan karantina melindungi terhadap penyebaran virus corona, mereka memerlukan isolasi dan kesepian yang menimbulkan tekanan psikososial utama dan mungkin dapat memicu atau memperburuk penyakit mental (Vahia et al., 2020).
Kesusahan dan kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi yang mengancam dan tidak terduga seperti pandemi Covid-19 ini. Kemungkinan reaksi yang berhubungan dengan stres sebagai respons terhadap pandemi Covid-19 dapat mencakup perubahan konsentrasi, iritabilitas, kecemasan, insomnia, berkurangnya produktivitas, dan konflik antarpribadi, tetapi khususnya berlaku untuk kelompok yang langsung terkena dampak. Kecemasan ini perlu dikelola dengan baik sehingga tetap memberikan awareness namun tidak sampai menimbulkan kepanikan yang berlebih atau sampai pada gangguan jiwa yang lebih buruk (S. Brooks, Amlôt, Rubin, & Greenberg, 2020).

Cara Peningkatan Imunitas
Menjaga kesehatan mental atau rohani, juga bisa menjadi salah satu faktor pendukung yakni salah satunya dengan peningkatan spiritual kita. Dari aspek rohani dan spiritual, diperlukan harmonisasi spiritualitas dan religiusitas sebagai ketahanan menghadapi pandemi Covid-19. Sistem imun sangat berkaitan dengan optimalisasi keseimbangan antara tubuh seseorang dengan spiritual atau psikisnya. Keseimbangan itulah yang nantinya akan mengoptimalkan sistem imun.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan spiritualitas diantaranya hidup sehat luar dalam, lalu menguatkan peran khalifah untuk memperbaiki sekitar kita. Masyarakat, khususnya yang beragama Islam, diajak untuk terus berikhtiar melawan Covid-19 melalui penguatan rohani. Sementara bagi yang beragama lain, juga diajak menekankan pentingnya kesehatan rohani untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap stabil.

Bentuk Dukungan Sosial dan Spiritual
Dukungan sosial umumnya berupa gambaran mengenai peran atau pengaruh yang ditimbulkan oleh orang lain yang berarti atau orang terdekat seperti keluarga, teman, saudara dan rekan kerja (Gonollen dan Bloney dalam Muzdalifah, 2009). Tujuannya dapat membantu mengurangi stres, depresi, kegelisahan dan isolasi, serta meningkatkan harga diri, kehidupan normal, kesejahteraan dan kualitas hidup, sementara kurangnya dukungan sosial memiliki efek sebaliknya.

Bentuk dukungan sosial saat pandemi Covid-19 ini adalah menjadi pendengar yang baik, bantuan nyata seperti : makanan, masker, atau peralatan medis lain, bantuan ekonomi dan dukungan mental, serta tidak terjadi isolasi sosial pada lingkungan pasien.

Bentuk dukungan spiritual saat pandemi Covid-19 dilakukan dengan : meningkatkan silaturahmi, membaca kitab suci, mengurangi paparan berita dari media, meluangkan waktu untuk ibadah, meluangkan waktu untuk mendekatkan diri pada Tuhan. (Hamid, 2014).

Kebutuhan spiritual yang terpenuhi dapat meningkatkan koping untuk menghadapi situasi yang sulit atau menantang. Pada kondisi pandemi ini kehidupan spiritual akan menjadi bagian yang sangat penting dari koping. Kehidupan spiritual yang baik akan membangun masyarakat yang kuat secara spiritual dalam menghadapi masa sulit di tengah pandemik COVID-19 (Timmins, 2017).

Penulis : Kelompok 21 Praktik Keperawatan Klinik II Angkatan 2018.
Pembimbing : Dr. Sriyono, S.Kep.Ns., M.Kep.Sp.Kep.M.B.
Editor : Titis Nurmalita Dianti (Airlangga Nursing Journalist).

REFERENSI
Hamid, A. Y. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Kemenkes, R. I. (2020). Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi COVID-19.
Potter, P., & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan buku 2 edisi 7. Jakarta: EGC.
Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020). Dampak Psikologis dalam Memberikan Perawatan dan Layanan Kesehatan Pasien COVID-19 pada Tenaga Profesional Kesehatan. Health Information: Jurnal Penelitian, 12(1), 107-130.
Santoso,MDY. 2020. Dukungan Sosial Dalam Situasi Pandemi Covid-19. In Press Jurnal Litbang Sukowati : 5(1) 11-26
Sipollo,BV. Putri NO, & Nugroho KD. 2020. Bagaimana Membangun Kehidupan Spiritual Selama Pandemi Covid-19 di Malang Raya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih STIKES Dirgahayu Samarinda 2 (1)
Vibriyanti, D. (2020). Kesehatan Mental Masyarakat: Mengelola Kecemasan di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Kependudukan Indonesia, 69-74.

Pin It
Hits 3615