INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengetahui Ketidakseimbangan Hormon dan Gangguannya

  • By
  • In Lihat
  • Posted 09 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Hormon adalah kelompok biokimia dalam tubuh yang berperan penting dalam setiap fungsi tubuh, oleh karena itu kadarnya harus tetap seimbang. Ketidakseimbangan hormon terjadi karena gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Meskipun tampak sederhana, hormon yang tidak seimbang dapat mengganggu kesehatan Anda. Apa saja tanda-tanda kadar hormon dalam tubuh tidak seimbang?

Gangguan hormon terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.

Tanda ketidakseimbangan hormon
1.Siklus menstruasi tidak teratur
Jarak antara menstruasi wanita dari bulan pertama ke bulan selanjutnya berlangsung antara 21 sampai 35 hari. Jika Anda tidak memiliki siklus yang sama setiap bulan, atau justru terlambat hingga hitungan bulan padahal belum memasuki masa menopause, bisa jadi Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena Anda kadar hormon seperti estrogen atau progesteron dalam tubuh Anda berlebihan atau terlalu sedikit. Jika Anda di usia 40 sampai 50 tahun, hal ini mungkin saja terjadi dikarenakan gejala menopause.
2.Mengalami gangguan tidur
Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh ovarium Anda, seharusnya bisa menangkap rasa kantuk. Jika tingkat hormon ini lebih rendah dari biasanya, maka Anda akan mengalami kesulitan tidur. Kadar estrogen yang tinggi juga dapat memicu hot flashes dan berkeringat di malam hari. Gangguan ini bisa menyebabkan Anda terbangun dan sulit tidur kembali.
3.Jerawat kronis
Wajah jerawatan menjelang haid adalah normal. Pasalnya, saat itu memang ada perubahan hormon dalam tubuh. Namun, bila Anda menderita jerawat kronis yang tak kunjung hilang, bisa jadi pertanda Anda mengalami hormon tak seimbang.
Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak Anda bekerja terlalu keras. Androgen juga memengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
3.Mudah lelah
Mudah merasa lelah adalah salah satu gejala yang paling umum dari ketidakseimbangan hormon. Kelebihan progesteron dapat membuat Anda mengantuk. Juga, jika kelenjar tiroid Anda kurang memproduksi hormon tiroid, ini dapat mengurangi energi Anda. Untuk mengetahui kadar tiroid dalam tubuh, Anda bisa melakukan tes darah.
4.Mood yang naik turun dengan cepat
Perubahan hormon dapat menyebabkan mood Anda cepat berubah. Hormon estrogen bisa mempengaruhi kunci kimia di otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinephrine. Ini membuat Anda bisa merasa gembira tapi kemudian sejam kemudian bisa galau atau marah hanya karena hal sepele.
5.Perubahan nafsu makan, dan berat badan bertambah
Saat suasana hati sedang tak menentu, kadar estrogen dalam tubuh Anda akan berkurang, sehingga Anda memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Hal ini pula yang menyebabkan tingkat hormon dalam tubuh dapat berperan dalam peningkatan berat badan. Kadar estrogen juga dapat mempengaruhi tingkat hormon leptin, yaitu hormon yang berperan dalam membantu mengatur asupan makanan.
6.Sakit kepala
Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya tidak seimbangnya kadar hormon dalam tubuh. Khususnya bagi wanita, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini. Hal ini juga yang menjadi penyebab sakit kepala sering terasa ketika Anda sedang haid.
Biasanya permukaan vagina Anda tetap basah dan terlebih pada masa subur Anda. Tetapi jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa vagina Anda sering kering, bisa jadi karena pengaruh rendahnya kadar hormon estrogen. Hormon ini membantu jaringan vagina tetap lembab dan nyaman. Jika hormon ini turun, salah satu efeknya adalah dapat mengurangi cairan vagina.

Penyakit yang Mungkin Terjadi Akibat Gangguan Hormon
1.Sindrom Cushing
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal.
2.Hipopituitarisme
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam.
Pada anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas.
3.Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan.
4.PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada wanita.
Penyebab penyakit PCOS belum diketahui secara pasti, namun penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin.
5.Gigantisme
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata.
6.Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria.
Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat atau dada berdebar-debar.
7.Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat tumbuh kembang mereka.
Masih ada beragam penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormon dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang seksama untuk bisa menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormon tersebut.

Referensi :
Adrian, K. (2020) Gangguan Hormon Dapat Memicu Berbagai Penyakit - Alodokter. Available at: https://www.alodokter.com/gangguan-hormon-dapat-memicu-berbagai-penyakit (Accessed: 9 March 2021).
Shabrina, A. (2021) 11 Tanda Ketidakseimbangan Hormon Dalam Tubuh. Available at: https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/tanda-ketidakseimbangan-hormon/ (Accessed: 9 March 2021).

Pin It
Hits 83642