INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Lebih Tau Mengenai Kesemutan

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 09 March 2021

Kesemutan atau parestesia adalah sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Parestesia bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di tangan, kaki, dan kepala. Parestesia dapat bersifat sementara ataupun berkepanjangan. Parestesia yang bersifat sementara terjadi akibat tekanan pada saraf tertentu, misalnya saat kita tidur dengan menindih lengan. Kadang pula kesemutan muncul setelah berolahraga. Kesemutan yang bersifat sementara ini akan hilang ketika sudah tidak ada tekanan pada saraf.

Gejala yang dirasakan

Ketika mengalami parestesia, area yang terdampak akan merasakan:

● Mati rasa

● Lemah

● Seperti tertusuk jarum

● Seperti terbakar atau dingin

Keluhan tersebut dapat terjadi sementara maupun berkepanjangan. Bila berkepanjangan, bagian tubuh yang kesemutan bisa menjadi kaku, atau bila terjadi di kaki, dapat mengakibatkan penderitanya sulit berjalan.

Karakteristik gejala atau munculnya gejala lain yang menyertai kesemutan akan berbeda-beda sesuai penyebabnya. Misalnya pada parestesia yang disebabkan oleh komplikasi penyakit diabetes (neuropati diabetik), kesemutan dapat menjalar naik dari telapak kaki ke tungkai atau dari tangan ke lengan.

Penyebab kesemutan

Penyebab parestesia tidak selalu bisa dipastikan. Kesemutan yang bersifat sementara disebabkan oleh tekanan pada saraf atau terhambatnya sirkulasi darah. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika menekuk kaki terlalu lama, misalnya saat duduk bersila, atau ketika tidur dengan tangan tertindih.

Kesemutan juga bisa terjadi pada orang yang aktivitasnya melibatkan gerakan berulang, misalnya pemain biola atau atlet tenis. Sedangkan kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan dapat menjadi indikasi adanya suatu penyakit, seperti:

● Kekurangan vitamin B12.

● Penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS, herpes zoster, hepatitis B, hepatitis C, dan penyakit Lyme.

● Penyakit sistem kekebalan tubuh, seperti lupus, sindrom Sjögren, sindrom Guillain-Barré, penyakit celiac, dan rheumatoid arthritis.

● Efek samping obat-obatan kemoterapi, obat antikejang, dan obat untuk HIV/AIDS.

Penanganan kesemutan

Pengobatan parestesia tergantung pada penyebabnya. Jika parestesia yang dialami pasien merupakan gejala dari suatu penyakit, maka dokter akan mengobati penyakit tersebut, misalnya dilakukan tindakan dengan:

● Mengendalikan kadar gula darah, bila penyebabnya adalah diabetes

● Memberikan suplemen vitamin B12, bila penyebabnya adalah kekurangan vitamin B12

● Menurunkan tekanan darah, bila penyebabnya adalah hipertensi.

 

Referensi :

https://www.alodokter.com/parestesia

Pin It
Hits 2881