INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Lebih Jauh Gejala Depresi

  • By
  • In Lihat
  • Posted 10 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Salah satu masalah kesehatan mental serius yang berbahaya dan banyak terjadi adalah depresi. Macam-macam depresi ada yang ringan, namun ada juga yang cukup parah hingga berisiko mengancam nyawa. Seseorang pasti pernah merasa sedih, hampa, dan putus asa. hal tersebut biasanya disebabkan oleh masalah keluarga, pekerjaan, tekanan batin, atau karena ada keluarga atau kerabat dekat yang baru saja meninggal. Seiring waktu, biasanya perasaan tersebut akan menghilang dan kondisi emosional pun kembali normal.

Tetapi apabila perasaan tersebut terus menetap hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, apalagi jika muncul tanpa alasan yang jelas, maka kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh depresi.

Selain merasa putus asa, orang yang menderita depresi biasanya sulit menjalani aktivitas sehari-hari dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Penderita depresi bahkan tak sedikit yang merasa ingin bunuh diri atau ingin mencelakai diri karena merasa hidupnya tidak berarti.

Macam-macam depresi

1. Depresi mayor

Depresi ini diartikann sebagai jenis depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Gejala bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Terlepas dari berapa lama gejala berlangsung, depresi berat dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup penderitanya. berikut ini gejala dari depresi mayor:
• Suasana hati yang murung dan suram
• Kehilangan minat terhadap hobi atau aktivitas lain yang sebelumnya disukai
• Perubahan berat badan
• Gangguan tidur
• Sering merasa lelah dan kurang berenergi
• Selalu merasa bersalah dan tidak berguna
• Sulit berkonsentrasi
• Kecenderungan untuk bunuh diri

2. Depresi persisten

Depresi persisten atau distimia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi depresi yang bersifat kronis. Gejala yang ditimbulkan sama dengan depresi pada umumnya, namun depresi jenis ini berlangsung lama bahkan hingga bertahun-tahun. Seseorang dapat disebut menderita depresi persisten apabila ia merasakan gejala depresi yang menetap selama setidaknya 2 bulan secara terus menerus dan hilang timbul dalam waktu 2 tahun.

3. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat drastis. Seseorang yang memiliki gangguan bipolar bisa merasa sangat senang dan berenergi di suatu waktu, namun tiba-tiba menjadi sedih dan depresi. Pada saat berada dalam fase senang dan berenergi (mania atau hipomania), penderita bipolar akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
• Optimis dan tidak bisa diam
• Sangat berenergi dan lebih bersemangat
• Percaya diri yang berlebihan
• Susah tidur atau merasa tidak perlu tidur
• Nafsu makan meningkat
• Banyak pikiran

Setelah berada dalam fase mania atau hipomania untuk beberapa waktu, orang yang memiliki gangguan bipolar biasanya akan masuk ke fase mood yang normal, lalu kemudian masuk ke fase depresi. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam waktu hitungan jam, hari, atau berminggu-minggu.

4. Depresi psikotik

Depresi psikotik ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai adanya halusinasi atau gangguan psikotik. Penderita depresi jenis ini akan mengalami gejala depresi dan halusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak nyata.

Tipe depresi ini lebih banyak terjadi pada orang tua. Meski begitu, orang yang masih muda pun bisa saja mengalaminya. Selain usia lanjut, riwayat trauma psikologis yang berat di masa kecil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi psikotik.

5. Depresi postpartum

Depresi ini diartikan sebagai jenis depresi yang terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Ibu yang menderita depresi postpartum dapat mengalami beberapa gejala, seperti:
• Selalu merasa tertekan
• Sulit berkonsentrasi
• Nafsu makan berkurang
• Susah tidur
• Merasa tidak pantas menjadi seorang ibu
• Sulit menghasilkan ASI atau menyusui
• Memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bayinya

Depresi postpartum bisa menyerupai gangguan psikologis lain yang disebut sindrom baby blues syndrome. Meski gejalanya mirip, kedua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda. Sindrom baby blues biasanya terjadi selama 2 minggu setelah melahirkan dan akan mereda dengan sendirinya, sedangkan depresi postpartum dapat berlangsung lama hingga 6 bulan atau lebih dan dapat mengganggu ikatan batin antara ibu dan bayinya.

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Premenstrual dysphoric disorder adalah jenis depresi yang menyerang wanita pada saat menjelang menstruasi. Kondisi ini sering disebut sebagai sindrom pramenstruasi yang berat. Wanita yang mengalami PMDD dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:
• Mudah emosi dan tersinggung
• Sering merasa cemas secara berlebihan
• Sulit tidur
• Nyeri otot
• Kram perut
• Nafsu makan hilang atau justru bertambah
• Sakit kepala

Berbeda dengan sindrom pramenstruasi, gejala PMDD yang terjadi bisa sangat mengganggu dan bahkan muncul gejala depresi berat yang mengganggu kualitas hidup penderitanya. Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu 1 minggu sebelum menstruasi dimulai dan akan menghilang setelah datang bulan.

 


Sumber: alodokter
Penulis dan Editor: Ida Sholihatun Nisa’ (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1205