INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Lebih Dekat Penyakit OCD

  • By
  • In Lihat
  • Posted 11 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

OCD, singkatan dari Obsessive Compulsive Disorder, merupakan penyakit yang ditandai dengan obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah peristiwa kognitif yang repetitif, tidak diinginkan, dan muncul dalam pikiran, bayangan, atau hasrat (dorongan). Kompulsi adalah perilaku atau tindakan mental repetitif yang digunakan untuk mengurangi kecemasan (Fadhila, 2015). Meski merupakan suatu penyakit, OCD lebih sering disematkan sebagai predikat dalam percakapan sehari-hari, untuk orang yang terlalu rapi atau bersih. Padahal, penyakit OCD tidak sesederhana itu.

Menyukai Kebersihan Berarti Memiliki OCD?
OCD merupakan suatu penyakit kejiwaan, sehingga seseorang perlu mendapatkan diagnosis yang tepat oleh dokter terlebih dahulu. Menyukai kebersihan atau susunan barang yang rapi, tidak serta-merta membuat seseorang menyandang predikat OCD. Oleh karena itu, agar tidak salah paham lagi, ada baiknya kita mengenal lebih dekat terkait dengan penyakit OCD.

Sebenarnya Apa itu Penyakit OCD?
OCD merupakan suatu gangguan kecemasan yang membuat seseorang memiliki pemikiran berulang mengenai ide atau sensasi (obsesif), sehingga merasa terdorong harus mewujudkan ide tersebut secara berulang-ulang (kompulsif). Kepribadian obsesif-kompulsif adalah seorang perfeksionis, yang terfokus berlebihan pada detail, aturan, jadwal, dan sejenisnya. OCD bisa dijabarkan lebih dalam dengan memahami masing - masing bagiannya, yaitu perilaku obsesif dan kompulsif.
1. Perilaku Obsesif
Seseorang dengan perilaku obsesif, memiliki pemikiran yang berulang, impuls (dorongan hati secara tiba-tiba), atau gambaran yang menyebabkan timbulnya emosi negatif, seperti perasaan jijik ataupun gangguan kecemasan. Sebagian besar penderita OCD sadar bahwa hal yang mereka pikirkan sebenarnya tidak masuk akal. Namun, mereka tetap kesulitan mengontrol perilakunya tersebut. Contoh perilaku obsesif adalah khawatir berlebihan akan terkontaminasi bakteri atau kuman, serta tidak banyak juga yang merasa susunan semua barang harus simetris dan rapi.
2. Perilaku Kompulsif
Perilaku kompulsif merupakan kelanjutan dari perilaku obsesif. Segala hal yang telah dipikirkan secara obsesif kemudian akan dilanjutkan dengan tindakan nyata. Perilaku tersebut dilakukan untuk meredakan rasa khawatir atau takut yang muncul akibat pikirannya yang obsesif. Contoh perilaku kompulsif adalah berulang kali mencuci tangan karena merasa takut bakteri atau kuman akan menimbulkan penyakit tertentu. Ketakutan ini juga bisa membuat para penderita OCD menghabiskan waktu berjam-jam untuk membersihkan diri.

Apakah OCD Menular?
OCD sendiri bukanlah penyakit menular dan membahayakan orang lain. Namun, penderita OCD akan berprilaku secara obsesif dan kompulsif disertai dengan stres yang berat hingga mengganggu aktivitas harian dan hubungan dengan orang-orang sekitar.

Penanganan yang Tepat untuk Penderita OCD
Ternyata OCD dapat diobati dengan melakukan konsultasi kepada psikiater atau dokter ahli jiwa. Pengobatan jangka panjang sering kali dibutuhkan untuk kondisi ini. Penderita OCD perlu untuk melakukan OCD test untuk diagnosis yang lebih pasti dan penanganan yang lebih cepat dan akurat. Jadi, jika seseorang merasa mengalami gejala dari penyakit OCD, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kejiwaan.

Penulis : Sabita Ibtisamah
Editor : Rifdayanti Mitra Amalia

Refrensi:
Psikogenesis. 2018. Apa Sih OCD Itu? http://www.psikogenesis.com/2018/02/apa-sih-ocd-itu.html?m=1 (Diakses pada 11 Maret 2021).
Putri, Nina Hertiwi. 2019. Kenali Lebih Jauh Penyakit OCD, agar Anda Tidak Salah Paham. https://www.sehatq.com/artikel/kenali-lebih-jauh-penyakit-ocd-agar-anda-tidak-salah-paham (Diakses pada 11 Maret 2021).

Pin It
Hits 19542