INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pertolongan Pertama Jika Asam Lambung (GERD) Naik

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 11 March 2021

Naiknya asam lambung atau gastrointestinal reflux dapat dipicu oleh berbagai faktor. Baik faktor psikologis seperti stress akibat pekerjaan, tugas kuliah, deadline yang mepet, ataupun karena faktor fisik akibat kurang teraturnya pola makan.

Penyakit GERD ini tidak bisa dianggap sepele, meskipun tidak menyebabkan kematian, penderitanya akan merasa sangat terganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penderita GERD akan merasa sangat sakit dibagian ulu hati, merasakan ada sensasi terbakar (heartburn), lemas, agak demam, meriang sampai tidak bisa tidur karena terus merubah posisi agar rasa perih di lambung menghilang.

Artikel ini ditujukan bagi penderita GERD yang penyakitnya sedang kambuh, namun ia tidak memiliki seseorang untuk merawatnya misalnya para pekerja, mahasiswa yang hidup sendiri di kota rantau, di kos, di apartemen tanpa keluarga atau seseorang sebagai tempat bersandar dikala sakit. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan juga kutipan dari jurnal yang kredibel, berikut tips – tips untuk mengurangi rasa sakit akibat GERD.

1. Segera Berbaring dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Ganjal kepala dengan tumpukan bantal, guling atau selimut – selimut dan pastikan posisi kepala lebih tinggi dibanding anggota tubuh lain. Hal ini bertujuan agar asam lambung tidak semakin naik dan melukai permukaan kerongkongan.

2. Tetap Tenang, Lakukan Relaksasi dengan Mengatur Nafas

Rasanya sangat sakit dan perih, saya tahu. Saya pernah merasakan. Namun Anda harus tetap tenang karena semakin Anda panik, itu akan memicu stress dan menambah produksi sekresi lambung.

Cobalah menarik nafas dan menghembuskan nafas secara perlahan. Biarkan tubuh Anda rileks di atas kasur atau karpet tempat Anda berbaring sekarang. Istirahatkan otot – otot tubuh Anda yang tegang.

Menurut Kazdin (1994), relaksasi merupakan teknik mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan latihan melemaskan otot tubuh. Relaksasi dilakukan untuk mengembangkan perasaan rileks bagi penderita GERD. Setelah melakukan latihan relaksasi, diharapkan penderita dapat lebih rileks dan mempercepat penyembuhan tanpa seorang terapis sekalipun.

3. Minum Air Hangat

Apabila perut mulai terasa penuh, mual mulai merajai, maka ambillah secangkir air hangat dan minum pelan pelan.

4. Muntah? Keluarkan Saja

Jika upaya nomor 3 tidak bisa mengurangi rasa mual Anda, muntahkan apa yang ada di dalam lambung. Tidak perlu ditahan, namun juga jangan dipaksa (hindari mencolok – colok mulut).

5. Makanlah Meskipun Sedikit

Isi perut Anda sudah keluar semua. Tunggu 30 menit hingga 1 jam sampai Anda makan. Ya, Anda tetap harus makan. Makanlah apa yang ada didekat Anda meskipun itu sedikit. Sisa roti, sisa nasi makan siang tadi, biskuit, atau apapun. Setelah Anda muntah, badan akan merasa lemas dan tetaplah berbaring sembari menunggu sisa – sisa energi Anda pulih.

6. Berobatlah Dengan Sisa Tenaga Yang Ada

Setelah lambung Anda terisi sedikit dan energi Anda sedikit tersisa, pergilah berobat. Belilah makanan yang ringan untuk awal – awal pasca muntah (saya membeli puding dan bubur saat kambuh dulu). Dokter juga akan memberi Anda resep obat yang harus Anda perhatikan kapan waktu mengkonsumsinya. Obat yang biasanya diberi untuk penderita GERD tak jauh – jauh dari Omeprazole, Lansoprazole, obat penurun panas, vitamin, atau obat lain yang sesuai dengan kondisi Anda.

7. Hindari Makanan yang Pedas dan Asam

Jangan makan makanan yang pedas dan asam setelah 2-3 hari GERD Anda kambuh. Hindari buah yang asam seperti apel, kesemek, dan lain lain. Hindari dulu keripik - keripik pedas yang biasa Anda beli di warung seharga Rp. 1000,- per bungkusnya sampai lambung Anda benar benar membaik.

Itulah beberapa tips yang dapat Anda coba. Istirahat yang cukup, jangan terlalu memaksakan diri. Semoga tips- tips ini bisa membantu dan semoga Anda senantiasa bertahan di tanah rantau dengan kondisi tubuh yang sehat.

Referensi :

Tri Subekti, ‘Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres Dan Keluhan Tukak Lambung Pada Penderita Tukak Lambung Kronis’, Jurnal Psikologi Vol. 38 No. 2, Desember 2018, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

Penulis: Raudhatushafytra Kuntari

Editor : Dyah Ratika Maulani Wulandari

Pin It
Hits 35181