INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengetahui Lebih Jauh Dampak Makanan Basi dan Cara Mengatasinya

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 21 March 2021

Makanan basi adalah jenis makanan yang mengalami perubahan kondisi sehingga terjadi penurunan kualitas dan kelayakan untuk dikonsumsi. Hal ini terjadi karena makanan yang disimpan dalam suhu rendah akan memungkinkan bakteri untuk berkembang dan merusak makanan.

Keracunan makanan adalah hal yang umum terjadi, bahkan kasus keracunan makanan secara massal juga kerap terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kondisi makanan yang hendak akan dikonsumsi. Jangan sampai Anda malah dengan lahapnya mengonsumsi makanan yang sudah basi.

Tanda-tanda makanan basi :

● Mengalami perubahan warna

● Muncul lapisan lendir pada makanan

● Menimbulkan bau atau aroma tidak sedap

● Tekstur makanan mengalami perubahan, seperti lembek atau berlendir

● Ditumbuhi jamur yang dapat terlihat pada makanan.

Walaupun konsumsi makanan basi tidak selalu menyebabkan gangguan kesehatan, keracunan makanan basi bisa terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi patogen. Patogen yang menginfeksi makanan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit.Gejala keracunan makanan basi yang paling umum adalah sakit perut, kram perut, demam, diare, mual, dan muntah. Gejala ini juga dapat muncul saat Anda mengonsumsi minuman yang terkontaminasi patogen, misalnya saat keracunan susu basi.

Untuk kondisi yang parah, keracunan makanan dapat menyebabkan dehidrasi karena banyaknya nutrisi dan cairan yang terbuang. Selain organ pencernaan, keracunan makanan basi juga dapat menginfeksi dan menimbulkan dampak buruk pada organ tubuh lainnya. Gejala yang timbul tergantung pada bagian organ yang terinfeksi.

Langkah Pertama Atasi Keracunan Makanan

Saat mengalami keracunan makanan, seseorang akan mengalami dehidrasi parah. Kondisi ini terjadi karena cairan tubuhnya terus keluar melalui muntah atau saat buang air besar. Langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk menyelamatkan orang yang keracunan makanan, antara lain:

Mengontrol Mual dan Muntah

Anda bisa mengontrol mual dan muntah dengan cara, yaitu:

● Hindari mengonsumsi makanan padat yang dapat membuat anda lebih mudah muntah. Pilih makanan ringan dan hambar, seperti biskuit asin, pisang, nasi, atau roti;

● Menghirup cairan, atau essential oil dapat membantu menghindari muntah;

● Jangan konsumsi makanan yang digoreng, berminyak, pedas, atau manis terlebih dahulu;

● Jangan minum obat anti mual atau anti diare tanpa bertanya kepada dokter. Sebab, obat ini memiliki efek samping dan dapat memperburuk diare. Dokter mungkin akan memberikan obat anti-mual jika anda berisiko mengalami dehidrasi.

Cegah Dehidrasi

Jika muntah dan diare tidak kunjung hilang, maka anda bisa mencegah dehidrasi dengan cara:

● Minum cairan bening, mulailah dengan teguk kecil dan secara bertahap minum lebih banyak;

● Jika muntah dan diare bertahan lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi.

Segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari dokter jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari atau anda mengalami gejala keracunan makanan yang lain, seperti:

● Nyeri perut tidak tertahankan;

● Demam;

● Diare berdarah atau feses berwarna gelap;

● Muntah yang berkepanjangan atau berdarah;

● Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, penurunan buang air kecil, pusing, kelelahan, atau peningkatan denyut jantung atau laju pernapasan.

Mereka yang mengalami keracunan makanan juga disarankan untuk beristirahat. Minta ia tetap menjaga kebersihan dirinya dengan cara mencuci tangan pakai sabun, dan pastikan ia tidak bekerja atau sekolah setidaknya 48 jam setelah muntah dan diare terjadi.

Jika Anda mengalami sejumlah hal berikut saat mengalami keracunan makanan basi, sebaiknya segera bawa diri Anda ke rumah sakit terdekat:

● Sedang dalam kondisi hamil

● Berusia lebih dari 60 tahun

● Pasien masih bayi atau anak kecil

● Gejala keracunan yang parah, seperti muntah tanpa henti yang menyebabkan tubuh tidak dapat menahan cairan dan makanan apa pun

● Gejala tidak membaik setelah dua hari

● Mengalami gejala dehidrasi parah, seperti detak jantung cepat, mata cekung, dan buang air kecil sedikit atau tidak sama sekali

● Memiliki gangguan kesehatan kronis, seperti penyakit radang usus (IBD), diabetes, atau gangguan ginjal

● Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti sedang menjalani pengobatan kanker atau terinfeksi HIV.

 

Referensi :

Florencia, G. (2020) Keracunan Makanan Basi, Ini Penanganan Pertama. Available at: https://www.halodoc.com/artikel/keracunan-makanan-basi-ini-penanganan-pertama (Accessed: 21 March 2021).

Resna, N. (2021) Makanan Basi yang Bisa Sebabkan Keracunan, Ini Cara Mengatasinya. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/makanan-basi-bisa-menyebabkan-keracunan-ini-tanda-dan-cara-mengatasinya (Accessed: 21 March 2021).

 

Penulis : Muchamad Naufal

Editor : Dyah Ratika Maulani Wulandari

Pin It
Hits 60963