Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik jasmani maupun mental. Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh kualitas tidur. Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak merasa lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk.
Selama tidur tubuh melepaskan hormon pertumbuhan untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak. Otak akan menyaring informasi yang telah terekam selama sehari sehingga selama tidur terjadi penyimpanan memori. Bila individu kekurangan waktu tidur dapat menyebebkan perubahan fungsi tubuh, baik kemampuan motorik, memori, dan keseimbangan.
Salah satu penyebab terganggunya waktu tidur dan rendahnya kualitas tidur adalah kondisi tubuh dan pikiran yang stress. Stres memiliki dampak pada tidur dan juga mimpi, yaitu pada kualitas dan pola tidur serta mimpi buruk atau mimpi yang berulang. Stres membuat orang menjadi cemas, karena terdapat dorongan dalam dirinya untuk mengantisipasi atau memikirkan apa yang akan terjadi keesokan harisnya.
Mengingat dampak kurang tidur terhadap kesehatan, maka sebaiknya orang mulai membiasakan diri untuk menjalankan hidup secara teratur. Keteraturan tersebut terkait dengan jadwal yang relatif konsisten untuk tidur dan bangun. Idealnya orang tidur pada jam 9 atau 10 malam, dan bangun pada jam 4 atau 5 pagi. Orang dewasa dianjurkan untuk tidur sekitar 6 sampai 9 jam setiap malam. Apabila memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan dengan tenggat waktu tertentu, maka sebaiknya memikirkan untuk mengatur waktu dengan baik, sehingga tidak perlu begadang untuk menyelesaikannya. Dan juga harus mengurangi stress agar kualitas tidur menjadi lebih baik sehingga ketika bangun tubuh menjadi lebih bugar.
Referensi:
Anggraini, Bella Ratna. 2017. Hubungan antara Durasi Tidur terhadap Tingkat Kebugaran Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Angkatan 2013. Skripsi. FK, Pendidikan Dokter, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Wicaksono, Dhimas Wahyu, dkk. 2013. Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Diakses pada 16 Oktober 2020, dari https://e-journal.unair.ac.id/CMSNJ/article/download/12133/7032
Wulandari, Resti Putri. 2012. Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur pada Mahasiswa Skripsi di Salah Satu Fakultas Rumpun Science-Technology UI. Skripsi. FIK, Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok.
Penulis: Dini Duwi Januarti
