INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Itu Penting

  • By
  • In Lihat
  • Posted 29 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Dikutip dari beritasatu.com “Isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kekacauan ekonomi - mereka semua menyebabkan atau dapat menyebabkan tekanan psikologis,” kata Devora Kestel, Direktur Departemen Kesehatan Mental WHO, Kamis (14/5). Berikut saya lampirkan kutipan dari Catatan tentang aspek kesehatan jiwa dan psikososial wabah COVID-19 Versi 1.0, IASC (2020). Dalam wabah apa pun, wajar jika orang merasa tertekan dan khawatir.

Respons umum dari orang-orang yang terdampak (baik secara langsung atau tidak) antara lain:
• Takut jatuh sakit dan meninggal
• Tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat dirawat
• Takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi dan dikeluarkan dari pekerjaan
• Takut diasingkan masyarakat/dikarantina karena dikait-kaitkan dengan penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal dari, atau dianggap berasal dari, tempat-tempat terdampak)
• Merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut kehilangan orang-orang terkasih karena virus yang menyebar
• Takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengasuh karena aturan karantina
• Menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orang tuanya atau pengasuhnya dikarantina
• Merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi
• Takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya

Maka dari itu pentingnya untuk peduli pada orang terdekat, tidak mengacuhkan atau apatis kepada orang lain. Tingkat stress dalam diri setiap orang dapat mempengaruhi sitem imunnya, semakin tinggi rasa stress orang tersebut juga semakin tinggi resikonya untuk terserang virus atau patogen lainnya. Maka dari itu, penanganan stress dapat menurunkan angka kematian covid-19 apabila dapat dilakukan komunikasi yang baik.

Namun, sayangnya para dokter dan perawat pun memiliki tingkat stress yang sama tingginya karena mereka berhadapan langsung dengan pasien yang terpapar. Maka dari itu, dengan kemajuan teknologi, kita sebagai orang yang sehat dapat memberi dukungan (support) untuk para pasien dan tenaga medis yang sedang berjuang. Dukungan dapat berupa ucapan di media sosial atupun materi.

Pin It
Hits 799