NERS NEWS - Pada Kamis (26/09/2024) pukul 06.00 WIB, Tim Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (FKp Unair) berangkat untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Gili Iyang, sebuah pulau di Madura yang dikenal dengan tingkat oksigen tinggi. Meskipun waktu keberangkatan sempat tertunda, tim tetap berhasil tiba sesuai rencana. Rombongan ini terdiri dari sejumlah dosen FKp Unair, yaitu Dr. Esti Yunitasari, S.Kp., M.Kes, Dr. Andri Setiya Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes, serta praktisi kesehatan Teguh Dwi Saputro, S.Kep., M.Kep. Selain itu, turut serta tiga mahasiswa FKp Unair, dua mahasiswa dari Brunei Darussalam, dan dua mahasiswa dari Finlandia.
Selama perjalanan, para peserta diajak mengenal lebih dalam tentang Pulau Madura. Salah satu sorotan perjalanan ini adalah Jembatan Suramadu, penghubung penting antara Pulau Jawa dan Madura. Mereka juga singgah di Keraton Sumenep, tempat bersejarah yang menjadi pusat kebudayaan Madura. Di sana, mereka dipandu oleh seorang tour guide yang memberikan wawasan mendalam tentang budaya lokal, termasuk pengakuan UNESCO atas Sumenep sebagai Kota Keris serta peninggalan Hindu dan Buddha yang masih terjaga.
Setelah mengenal budaya di Sumenep, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki perahu menuju Gili Iyang. Pulau ini terkenal sebagai "Pulau Oksigen" karena kandungan oksigennya yang tinggi. Hanya dalam waktu sekitar 25 menit, tim tiba di Gili Iyang dan langsung menuju penginapan pada pukul 15.30 WIB. Malam harinya, setelah beristirahat dan beradaptasi dengan lingkungan, tim melakukan briefing untuk mempersiapkan kegiatan keesokan hari. Mereka akan melaksanakan kegiatan sunat serta memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat setempat. Tim juga sempat berbelanja di pasar lokal, menyapa masyarakat, dan merasakan keramahan penduduk Gili Iyang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, khususnya dalam hal edukasi dan tindakan medis dasar seperti kegiatan sunat. Edukasi kesehatan akan mencakup topik-topik penting terkait pola hidup sehat, pencegahan penyakit tidak menular, dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan keluarga.
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)
