Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar kampanye di Sanford, Florida, Amerika Serikat pada Senin (12/10). Dalam kampanye tersebut Trump membagikan masker kepada pendukungnya. Dilansir dari Washington DC, kompas.com
Pihak Gedung Putih dokter Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump salah bicara soal kapan persisnya Trump terinfeksi virus corona. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada wartawan bahwa Dr Sean Conley bermaksud mengatakan bahwa Trump berada pada "Hari ke-3" infeksi, dihitung mulai Kamis malam. Gedung Putih juga mengatakan bahwa anggota lain dari tim medis Trump bermaksud mengatakan bahwa itu adalah "Hari ke-2" - bukan 48 jam - sejak obat eksperimental Regeneron diberikan kepada Trump. Trump sendiri baru diterbangkan ke Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Jumat petang waktu setempat (2/10/2020) setelah mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus corona.
Setelah 3 hari dirawat di Rumah Sakit tepatnya pada (5/10/2020) Presiden AS Donald Trump dinyatakan sembuh. Namun, sejumlah ahli kesehatan mengatakan Presiden AS Donald Trump jauh dari kata sehat dan tampak kesulitan bernafas. Meskipun begitu, Presiden AS Donald Trump tidak lagi dirawat di Rumah Sakit lantaran sudah menganggap bahwa dirinya sudah sembuh dari infeksi virus corona.
Kemudian pada saat kampanye di Florida, Amerika Serikat pada (12/10/2020) Presiden Donald Trump tidak membagikan topi seperti yang biasa dia lakukan ketika kampanye. Melainkan pada saat kampanye tersebut Presiden Donald Trump membagikan masker kepada para pendukung yang tidak mengenakan masker. Meskipun begitu, Presiden Donald Trump kala membagikan masker terlihat tidak mengenakan masker ketika menaiki panggung untuk membagikan masker tersebut.
Meskipun kegiatan membagikan masker yang dilakukan Presiden Donald Trump terkesan baik, namun kala itu terlihat dengan sangat jelas dimana para pendukung Presiden Donald Trump tidak mematuhi protokol kesehatan. Yang diantaranya banyak sekali pendukung yang tidak mengenakan masker dan juga tidak menjaga jarak. Dimana itu merupakan penyebab menularnya virus corona itu sendiri. Padahal tingkat infeksi virus corona di Amerika Serikat sangat tinggi. Namun masyarakat disana sama sekali tidak menanggapi hal itu dengan serius.
Penulis : Munifa’tu Ni’mah
