Dari hari ke hari, kasus pasien positif terjangkit virus corona di setiap wilayah semakin bertambah. Namun, banyak juga yang dinyatakan sembuh. Maka dari itu, diperlukan vaksin untuk mencegah terjangkitnya virus dalam tubuh. Perusahaan obat di Amerika Serikat melaporkan bahwa vaksin dapat melatih sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan virus corona.
Para peneliti dengan sangat cepat melakukan penelitian vaksin virus corona , sekitar 80 kelompok penelitian di seluruh dunia mengerjakannya. Sekitar 6,6 juta dosis vaksin COVID-19 akan tiba di Indonesia pada bulan November 2020. Dikutip dari keterangan resmi, Sinovac akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin pada minggu pertama November, G42 / Sinopharm mengirim 5 juta dosis, dan Cansino menyanggupi 100.000 vaksin pada bulan November 2020. Yang menjadi sasaran prioritas penerima vaksin COVID-19 tahap awal ialah tenaga kesehatan, aparat keamanan dan tenaga pendidik.
Namun sebelumnya, telah dilakukan uji klinis terhadap vaksin tersebut. Hasil uji klinis vaksin corona Sinovac yang dilakukan di Bandung disebut Airlangga akan terlihat di Desember mendatang. Ia meyakini dosis vaksin COVID-19 ini sudah pasti mencukupi. Staf Ahli Menteri Kesehatan, Alexander Kaliaga Ginting juga menegaskan suntik vaksin COVID-19 baru bisa dimulai secara bertahap pada Desember mendatang. Sebab, vaksinasi juga harus mempertimbangkan kriteria penerima vaksin dan tingkat penularan di suatu wilayah. Harga vaksin berkisar dari Rp 148 ribu hingga Rp 296 ribu.
Di Indonesia, banyak juga penduduk yang meragukan dan khawatir atas kehalalan vaksin-vaksin tersebut. Namun, sudah diperjelas di suatu wawancara bahwa, "Terkait dengan halal, sudah dibahas dengan MUI, insya allah karena untuk pandemi COVID-19, semuanya Insya Allah halal," jelas Airlangga dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Senin (12/10/2020). Semoga, vaksin-vaksin tersebut dapat cepat digunakan dan dapat mencegah penyebaran virus corona dalam tubuh kita.
