Menurut WHO, definisi dari kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Kesehatan jiwa yang baik ditandai dengan kondisi batin yang tenang, sehingga kita bisa melakukan aktivitas sehari- hari dengan maksimal. Kesehatan mental tentunya sangat berpengaruh ke dalam hidup kita. Dengan mental yang sehat, orang tersebut akan mampu melewati masalah hidup dengan potensi maksimalnya. Sedangkan, mental yang terganggu akan memengaruhi suasana hati, yang membuat sesorang lebih sulit mengendalikan emosinya.
Gangguan jiwa merupakan penyakit yang memengaruhi psikis penderitanya. Namun, sebenarnya penyakit jiwa juga bisa diobati seperti penyakit fisik pada umumnya. Sayang sekali, di Indonesia, penderitanya disebut ‘orang gila’, diperlakukan tidak baik, sampai dianggap aib sehingga disembunyikan.
Penyebab gangguan mental bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Biologi: genetik, gangguan
2. Keluarga: trauma, minuman beralkohol
3. Kehidupan: masalah keluarga
Untuk menangani gangguan mental tersebut sebaiknya yang harus dilakukan pertama kali adalah membawa orang tersebut ke dokter. Penanganan yang diberikan oleh dokter biasanya meliputi terapi obat dan juga psikoterapi.
Sebagai remaja, kita tentunya bertugas untuk menggalakkan pentingnya menjaga kesehatan mental ini dan juga menjaga kesehatan mental kita. Menurut penelitian yang dilakukan WHO, generasi milenial rentan akan gangguan mental akibat banyaknya adaptasi yang harus dikakukan secara emosional, psikologis, dan teknologi. Terganggunya kesehatan mental ini memiliki gejala yang berbeda dengan sakit fisik, sehingga sering sekali terlambat disadari.
Mencegah terjadinya gangguan mental bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti meluapkan emosi. Meluapkan emosi tidak harus dengan marah, tetapi bisa digantikan dengan menceritakan masalah yang sedang dihadapi dan memberi tahu kegelisahan kita pada orang- orang terdekat.
Penulis: Salsabila Mayra W
