INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Lebih Baik Mana, Obat Herbal Atau Obat Sintesis?

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Obat herbal adalah obat yang terbuat dari bahan atau ramuan alami tumbuhan, yang dipercaya dapat mengobati penyakit tertentu, dan telah digunakan secara turun-temurun. Contoh obat herbal ialah jamu. Sedangkan obat sintesis adalah obat yang terbuat dari bahan kimia yang telah teruji manfaat maupun efek sampingnya. Bentuk obat sintesis yang sering ditemui misalnya pil, kapsul, dan

WHO menyatakan bahwa sekitar 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya pada obat herbal karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Di Indonesia, sebagian orang lebih percaya untuk menggunakan obat herbal karena dianggap bersifat alami, sehingga lebih aman dan terbebas dari efek samping yang tidak diinginkan. Alasan lainnya dikarenakan umumnya obat jenis ini lebih murah dan terjangkau dibandingkan obat sintesis. Dalam suatu ramuan herbal juga terkandung beraneka ragam bahan tumbuhan, sehingga obat herbal dipercaya memiliki lebih dari satu efek dan lebih sesuai untuk berbagai penyakit. Benarkah demikian?

Meski tanaman obat herbal telah lama digunakan dan dipercaya aman, namun bahan baku tersebut belum terstandar dan belum dilakukan serangkaian pengujian untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Sehingga tidak menutup kemungkinan obat herbal memiliki potensi yang dapat menyebabkan efek samping dan keracunan. Obat herbal cenderung memiliki reaksi yang lebih lambat dibanding obat sintesis dalam proses pengobatan. Obat sintesis sendiri saat ini juga tersedia dalam bentuk obat generik, yang harganya relatif lebih murah dan mudah didapatkan. Namun bukan berarti memilih mengonsumsi obat sintesis saja akan lebih baik. Konsumsi obat sintesis secara berkepanjangan sangatlah tidak dianjurkan karena dapat menumpuk zat kimia berlebih dalam tubuh yang dapat memicu penyakit lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa baik obat herbal maupun obat sintesis memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Yang perlu diperhatikan adalah berhati-hati dalam mengonsumsi obat tersebut dan mengikuti panduan sesuai label kemasan dan anjuran dokter, baik itu obat herbal maupun obat sintesis. Obat herbal dapat digunakan untuk terapi alternatif, maupun sebagai terapi pendamping obat-obatan sintesis. Tidak dianjurkan pula untuk mengobati penyakit sendiri, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika muncul gejala sebuah penyakit, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Referensi :
Yulia Ningsih, Indah. 2016. Studi Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh Suku Tengger Di Kabupaten Lumajang Dan Malang, Jawa Timur. Jurnal Farmasi. 13(1): 10-20.
Andrian, Kelvin. 2018. 45% Masyarakat Indonesia Masih Lebih Percaya Obat Herbal Dibanding Obat Modern. Diakses dari alodokter.com.
Penulis: Laila Mukti Anggraini

Pin It
Hits 16022