INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Masalah Omnibus Law dari Twitter hingga Demo

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Pada hari Senin, 5 Oktober 2020, jagat twitter diramaikan dengan berita tentang disahkan nya RUU Cipta Kerja. Sebelumnya pada hari minggu, 4 Oktober 2020 warga twitter dikagetkan dengan adanya kejadian saat DPR mengadakan rapat untuk membahas RUU Cipta Kerja ini.

Pada saat itu ada seorang dari fraksi Demokrat menyatakan penolakannya mengenai RUU Cipta Kerja ini. Lalu, karena suara terbanyak menyetujui RUU tersebut dan hanya sedikit yang menolaknya maka dari itu Ketua DPR atas nama Ibu Puan Maharani mematikan mic fraksi Demokrat tersebut. Sebenarnya mungkin tidak hanya itu alasan ketua DPR mematikan mic beliau, ada juga karena beliau yang menyampaikan penolakannya terlalu bertele-tele padahal rapat ini diminta oleh Bapak Presiden Jokowi untuk cepat disahkan karena melihat ekonomi bangsa Indonesia saat ini. Warga twitter ramai-ramai menaikkan hashtag yang menjadi trending 1 di Indonesia maupun Dunia.

Pada hari kamis, 8 Oktober 2020, Mahasiswa dari Jakarta dan sekitarnya sudah mulai turun ke jalanan untuk menyampaikan aspirasinya. Walaupun sedang pandemi mereka semua tidak takut untuk demo hanya untuk membantu rakyat kecil yang terkena imbas RUU Cipta Kerja ini. Demo ini berakhir ricuh antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Gas air mata dan water Cannon mulai disemprotkan oleh aparat kepolisian. Banyak mahasiswa yang diamankan oleh polisi karena alasan merusak fasilitas umum. Para aparat ini bertindak laku kekerasan terhadap mahasiswa yang ditangkap. Para mahasiswa itu ditendang, ditampar, dan tindak kekerasan lainnya. Semua kejadian tersebut terekam oleh para demonstran dan disebarluaskan di jagat raya media sosial. Media luar negeri sudah banyak yang menyorot Indonesia karena aksi demo ini. Selain berimbas pada kerusakan fasilitas umum, demo ini juga berimbas pada warga sekitar.

Banyak sekali hoaks-hoaks yang disebarluaskan diluaran sana tentang poin-poin tentang Omnibus Law ini. Banyak sekali poin yang diselewengkan dari poin-poin asalnya. Maka dari itu Warga Indonesia hendaknya lebih cermat dan tidak mudah tersulut emosi oleh satu dua berita yang salah.

Saya juga sangat menyayangkan tidakan aniaya dari polisi tersebut. Harusnya sebagai seorang aparat keamanan mereka mengayomi dan melindungi rakyatnya. Mereka harusnya bisa membuat solusi agar demo ini berjalan lancar. Para anggota DPR juga harusnya memberikan kesempatan untuk para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya. Karena tugas dari DPR adalah mewakili suara rakyat, bukan menutup telinga saat rakyatnya hendak mengeluarkan pendapat.

 

Pin It
Hits 610