INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Adaptasi Masyarakat Terhadap COVID-19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Saat ini dunia sedang dilanda pandemi COVID-19. Banyak sekali korban yang berjatuhan tidak memandang usia. COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan dan merupakan virusbaru. Penyakit ini dikenal sejak terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Seperti yang telah kita ketahui, sejak virus ini mewabah banyak sekali perubahan yang bisa kita lihat seperti budaya memakai masker, physical distancing, menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan, dan menjaga imunitas tubuh. Bukan hanya sekedar kampanye kesehatan dan omongan belaka, budaya baru akibat adanya virus ini benar-benar diterapkan sebagai bentuk adaptasi terhadap wabah yang sedang mengancam.

Berdasarkan pada data terbaru yang diunggah oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19, di Indonesia, pada 15 Oktober 2020, data grafik gabungan perkembangan kasus per-hari, menyatakan bahwa terdapat 4.411 orang terkonfirmasi, 5.810 orang dinyatakan sembuh, dan 112 orang dinyatakan meninggal. Jika diamati lebih detail, perkembangan COVID-19 dalam grafiknya memang tidak bisa ditentukan. Kasus ini mengalami naik turun setiap harinya. Tetapi jika kita lihat dan bandingkan sejak awal, memang telah meningkat dengan sangat signifikan. Tentu saja, hal ini karena factor adanya kesadaran masyarakat untuk tes uji COVID-19 lebih besar dibandingkan dengan awal mula adanya kasus ini di Indonesia.

Mengenai peningkatan kasus yang ada, maka kita harus melihat seperti apa peran masyarakat itu sendiri dalam menghadapi virus ini. Peran masyarakat dapat kita lihat dari perilaku masyarakat dimasa pandemi ini. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistika pada 7-14 September 2020 menunjukkan bahwa dari 90.967 responden, tingkat kepatuhan dalam pencegahan COVID-19 dinyatakan sudah baik dengan perincian 91,98% responden telah memakai masker, 77,71% penggunaan hand sanitizer atau disinfektan, 75,38% mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun, dan 81,85% menghindari jabat tangan, 76,69% menghindari kerumunan, serta 73,54% menjaga jarak minimal 1 meter. Sedangkan sisanya dengan rata-rata 4,47% masih belum mentaati pencegahan COVID-19 dan rata rata 16% masih jarang atau tidak sering mentaati kepatuhan pencegahan COVID-19.

Berdasar data tersebut, kita bisa mengetahui bahwa adaptasi masyarakat dengan mentaati kepatuhan yang ada sudah cukup baik dan perlu untuk ditingkatkan bagi mereka yang tidak sering atau bahkan tidak pernah mentaati kepatuhan pencegahan COVID-19.

Adaptasi masyarakat sangatlah penting dalam meminimalisir atau mencegah penyebaran COVID-19 lebih banyak lagi. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat saling menyadari betapa pentingnya bisa beradaptasi dimasa pandemi ini dengan harapan akan kembali dalam situasi normal saat pandemi ini belum ditemukan.

Referensi :
https://covid19.go.id/peta-sebaran (diakses pada 16 Oktober 2020)
Subdirektorat Indikator Statistika. 2020. Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19. BPS RI.
Penulis: Mayra Putri Marfita

Pin It
Hits 1202