Awal bulan ini masyarakat dunia dikagetkan dengan kabar bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) yang dikabarkan positif Covid-19. Menurut masyarakat awam ini akibat Presiden AS Donald Trump yang masih melanggar aturan seperti masih tidak memakai masker ata melakukan kampanye di kerumunan massa yang banyak. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang lain, bahwa informasi dari Secret Service atau pasukan pengaman presiden Amerika Serikat menjelaskan bahwa telah terjadi banyak penyerangan kepada Presiden Trump, dibanding dengan Obama yang menjabat 8 tahun telah terjadi 200 penyeranagan sedangkan Trump yang menjabat 3,5 tahun saja telah terjadi lebih dari 200 kali.
Yang terakhir bulan september lalu rencana penyerangan Trump sangat canggih, dengan menggunakan rudal dari kapal selam yang meluncur dari pelabuhan di wilayah Rusia. Namun US Marine dapat menenggelamkan kapal selam tersebut yang merupakan milik organisasi swasta. Pemerintah AS lebih mencurigai Globalist Cabal dibanding dengan negara lain.
Sebagai informasi tambahan, sebuah negara yang dalam keadaan perang, Data dan informasi semua dimanipulasi. Yang saya maksud perang disini yaitu perang dagang antara AS dan China yang sejak 2017 lalu, yang hingga saat ini masih belum usai.
Dan ketika kampanye terakhir Secret Service mengatakan tidak sanggup lagi mengawal Trump di tempat terbuka. Karena ini lah para pengamat intelejen mengatakan bahwa ini hanya cara untuk melindungi Presiden Trump dari ancaman penyerangan, dengan tameng positif Covid 19.
Jika dilihat kondisi politik AS sekarang, bukan lagi perlawanan antara Republik dan Demokrat. Melainkan antara Republican atau Nasionalis Patriotis dengan Globalist Cabal yang ada di belakang Partai Demokrat. ini dapat dibuktikan dengan sokongan untuk melawan Trump seperti dari George Soros dan Bloomberg.
Peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran oleh kita semua. Bahwa kita harus bisa memilih pihak yang benar. Karena jika tidak memihak juga salah. Jika ditanya pihak siapa yang benar pilihlah pihak yang berpengalaman dan punya kecenderungan menang.
Penulis : Rizky Ardyan
