INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Manfaat Penting Makan Lambat untuk Kesehatan Tubuh

  • By
  • In Lihat
  • Posted 10 April 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Setiap orang memiliki kebiasaan makannya sendiri. Ada yang makannya cepat, ada pula yang lambat. Makan cepat ternyata berisiko menyebabkan beberapa kondisi yang merugikan kesehatan. Sebaliknya, makan dengan lebih perlahan terbukti lebih menyehatkan dan membantu tubuh menjaga berat badan normal.

Makan lebih lambat mungkin terdengar sepele dan tidak efisien, terutama bagi orang yang sibuk. Namun, penelitian menemukan bahwa dengan memperpanjang durasi makan, orang yang mengalami obesitas dapat mengonsumsi lebih sedikit kalori. Tidak hanya itu, secara umum, makan lebih lambat dapat membawa berbagai manfaat kesehatan.

Bahaya kebiasaan makan cepat

Otak perlu waktu setidaknya 20 menit untuk memproses sinyal rasa kenyang. Ketika seseorang terbiasa makan cepat, tentu akan mengganggu proses ini. Jika dielaborasi lebih jauh, bahaya atau risiko dari kebiasaan makan cepat adalah:
1. Tak mengenali sinyal kenyang
Sinyal kenyang membantu tubuh mengendalikan kapan harus berhenti makan. Artinya, di sinilah asupan kalori ditentukan. Perumpamannya adalah ketika seseorang makan sekejap kilat, artinya otak belum menganggapnya kenyang. Secara alami, ada keinginan untuk menambah porsi yang dimakan.
2. Kelebihan berat badan
Kebiasaan buruk makan cepat yang dibiarkan dalam jangka panjang sangat mungkin menyebabkan seseorang kelebihan berat badan. Kelebihan kalori yang masuk ke tubuh dibandingkan dengan yang dibakar tentu akan memicu terjadinya kenaikan berat badan.Sebuah studi yang dilakukan pada Oktober 2003 lalu membuktikannya. Partisipannya adalah 261 anak berusia 7-9 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar. Berdasarkan kuisioner tentang kebiasaan makan, 18,4% anak yang terbiasa makan cepat berisiko kelebihan berat badan. Sementara 70,8% anak lainnya mengalami indikator sindrom metabolik.
3. Risiko obesitas
Lebih jauh lagi, para fast eaters ini lebih berisiko mengalami obesitas akibat kebiasaan buruk yang dilakukannya. Bukan hanya dari durasi makan saja. Pilihan menu, jarangnya bergerak, hingga kurang motivasi untuk beraktivitas turut berperan. Kombinasi beberapa hal di atas menjadi faktor risiko seseorang mengalami obesitas. Bahkan, kesimpulan dari 23 studi membuktikan bahwa mereka yang makan dengan cepat 2 kali lipat lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan dengan slow eaters.
4. Menghambat proses cerna
Idealnya, proses cerna berlangsung optimal apabila makanan sudah dikunyah hingga lumat sebelum ditelan. Namun, jangan harapkan hal ini terjadi pada mereka yang makan dengan terburu-buru. Bahkan bisa jadi, makanan tidak dikunyah sempurna dan terlanjur tertelan karena kebiasaan yang tak baik ini.
5. Risiko diabetes
Makan terlalu cepat juga dihubungkan dengan risiko lebih besar menderita diabetes tipe 2. Bahkan, risikonya lebih tinggi 2,5 kali apabila dibandingkan dengan orang-orang yang makan dengan perlahan serta mindful. Tak hanya itu, makan ngebut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin. Ciri utama kondisi ini adalah kadar gula dan insulin tinggi.

Manfaat Makan Lebih Lambat

Makan dengan perlahan dapat membawa sejumlah manfaat bagi tubuh, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya:
•Mengontrol jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam satu waktu.
•Mengurangi asupan kalori dalam sekali makan, sehingga akan menyebabkan penuruan berat badan seiring berjalannya waktu.
•Membuat Anda bisa lebih menikmati makanan yang Anda makan.
•Membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik.
•Mempercepat proses pencernaan makanan.
•Membuat Anda lebih tenang dan merasa bisa mengontrol diri sendiri, sehingga mengurangi rasa stres.

Tips Menghindari Makan Cepat

Mengingat banyaknya manfaat yang dihasilkan jika Anda makan dengan tenang dan perlahan, Anda mungkin perlu mempelajari kebiasaan ini. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengubah kebiasaan makan cepat:
•Hindari makan sambil menonton TV, memainkan telepon genggam, atau pun mengetik di depan komputer karena hal-hal tersebut dapat membuat Anda cenderung makan cepat.
•Cobalah fokus hanya pada makanan yang sedang Anda santap tanpa terganggu oleh aktivitas lainnya. Dengarkan musik ringan atau pun menyalakan lilin untuk membuat suasana menjadi tenang.
•Gigit makanan sedikit demi sedikit, kunyah perlahan, nikmati rasa dan tekstur dari tiap komponen makanan yang sedang Anda santap. Kunyah setidaknya 20 hingga 30 kali setiap suapnya.
•Tentukan waktu makan Anda secara teratur. Terlambat makan bisa membuat Anda lebih lapar, sehingga terdorong untuk makan dengan lebih cepat, lebih banyak. Dalam keadaan lapar Anda juga lebih mudah tergiur untuk memakan makanan yang tidak sehat.
•Konsumsi camilan sehat di sela waktu makan utama untuk mencegah Anda terlalu lapar ketika waktu makan tiba dan akhirnya akan membuat Anda makan dengan cepat.
•Konsumsi makanan kaya serat karena makanan kaya serat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga perut akan kenyang lebih lama.

Penulis : Muchamad Naufal Falakhi
Editor : Titis Nurmalita Dianti

Referensi :
Nareza, M. (2020) Risiko Makan Cepat dan Manfaat Makan Lebih Lambat - Alodokter. Available at: https://www.alodokter.com/risiko-makan-cepat-dan-manfaat-makan-lebih-lambat (Accessed: 10 April 2021).
Trifiana, A. (2021) Makan Cepat vs Makan Lambat, Mana yang Baik untuk Tubuh? Available at: https://www.sehatq.com/artikel/makan-cepat-vs-makan-lambat-mana-yang-baik-untuk-tubuh (Accessed: 10 April 2021).

Pin It
Hits 1443