INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Apakah Hemiplegia Bisa Terjadi di Usia Muda?

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 16 April 2021

Apakah Anda pernah mendengar istilah medis hemiplegia? Hemiplegia adalah kondisi di mana salah satu sisi tubuh mengalami lemah otot atau kelumpuhan. Biasanya, orang yang mengalami hemiplegia adalah orang yang terkena stroke atau mengalami cedera, seperti cedera saraf tulang belakang atau patah leher. Namun, bisakah kondisi tersebut terjadi di usia muda? Mari simak penjelasan berikut ini.

Kelumpuhan artinya adalah hilangnya kemampuan otot untuk bergerak. Perlu diketahui, tubuh bergerak berdasarkan sinyal yang dikirim dari otak ke otot untuk menciptakan gerakan. Pada kasus hemiplegia, ada bagian otak yang rusak akibat suatu kondisi, sehingga penyampaian sinyal dari otak ke otot terganggu. Akibatnya, pengidap hemiplegia kesulitan menggerakan sebagian atau bahkan seluruh bagian tubuhnya.

Hemiplegia biasanya hanya mempengaruhi salah satu sisi tubuh saja, seperti salah satu lengan, kaki, ataupun sisi wajah. Kondisi ini dapat membuat pengidap mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, berpakaian, bahkan buang air.

Hemiplegia bisa terjadi secara tiba-tiba maupun berkembang secara bertahap. Kondisi kesehatan tersebut bisa dikatakan relatif umum dan dapat terjadi pada orang dengan usia berapa saja. Hal ini berarti bahwa orang yang masih muda pun bisa mengalami hemiplegia.

Penyebab hemiplegia yang paling umum adalah stroke. Sebanyak 9 dari 20 orang yang terserang stroke, dapat mengalami kelumpuhan pada tingkatan tertentu setelah serangan tersebut terjadi. Kelumpuhan biasanya terjadi pada sisi tubuh yang berlawanan dengan sisi otak yang rusak akibat stroke. Tetapi, tidak menutup kemungkinan kelumpuhan juga dapat terjadi pada bagian tubuh manapun.

Selain stroke, berikut adalah beberapa faktor lain yang juga menjadi penyebab umum hemiplegia:

- Cedera otak traumatis yang hanya terjadi pada satu sisi otak saja. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecelakaan mobil, jatuh, tindakan kekerasan, dan lain-lain.

- Masalah kardiovaskular, terutama aneurisma dan perdarahan di otak.

- Infeksi, terutama ensefalitis dan meningitis. Beberapa infeksi serius, seperti sepsis dan abses di leher, juga dapat menyebar ke otak bila tidak diobati dengan baik.

- Kondisi yang menyebabkan demielinasi otak, seperti multiple sclerosis dan beberapa penyakit autoimun lainnya.

- Efek samping setelah pembedahan, pengobatan, ataupun anestesi.

- Hilangnya oksigen ke otak karena tersedak atau syok anafilaksis.

Waspadai Gejalanya

Bila kelumpuhan terjadi pada salah satu sisi tubuh dan membuat Anda tidak dapat bergerak, kondisi tersebut adalah hemiplegia. Namun, jika Anda mengalami kelemahan di salah satu sisi tubuh, tetapi Anda masih bisa menggerakkannya, kondisi tersebut adalah hemiparesis. Gejala hemiplegia secara umum yaitu:

- Kekakuan dan kelemahan pada otot di salah satu sisi tubuh

- Kesulitan berbicara, menelan dan juga bernapas

- Kehilangan kontrol kandung kemih

- Kesulitan berjalan

- Kehilangan keseimbangan tubuh

- Kesulitan untuk memegang benda

- Perubahan suasana hati

- Perubahan pada sisi lain tubuh, karena otot-otot tersebut mungkin mulai berhenti tumbuh atau terasa sakit karena kejang otot kronis

Penanganan Hemiplegia

Tujuan penanganan hemiplegia adalah untuk memperoleh kembali kekuatan dan gerakan-gerakan yang sebelumnya terbatas atau lumpuh. Berikut ini adalah beberapa penanganan hemiplegia:

1. Fisioterapi

Fisioterapi hemiplegia dilakukan guna mengembangkan kemampuan keseimbangan, membangun kekuatan, dan mengoordinasikan gerakan. Fisioterapi ini bisa berupa terapi fisik atau terapi untuk mendorong penggunaan bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan.

2. Terapi okupasi

Terapi okupasi adalah terapi yang difokuskan untuk mempelajari cara menangani tugas-tugas praktis dan kegiatan sehari-hari, seperti menyisir rambut, memakai baju, dan menggunakan toilet.

3. Stimulasi listrik

Stimulasi listrik atau terapi listrik adalah terapi yang harus dilakukan oleh tenaga medis. Terapi ini membantu merangsang gerakan otot dengan menggunakan daya listrik. Stimulasi listrik memungkinkan otot-otot yang sebelumnya lumpuh bisa berkontraksi kembali.

4. Peralatan adaptif

Peralatan adaptif adalah alat-alat yang bisa membantu gerakan penderita hemiplegia. Tujuannya adalah agar penderita bisa tetap aktif dan tidak kehilangan ototnya. Contoh alat-alat yang bisa diberikan adalah tongkat, kursi roda, dan alat bantu jalan.

Mengalami kelumpuhan pada satu bagian tubuh merupakan kondisi medis serius yang tidak boleh Anda abaikan. Jika Anda mengalami gejala hemiplegia, segera periksakan diri ke IGD agar dapat ditangani sedini mungkin.

 

Referensi :

Halodoc. (2019, 23 November). Bisakah Hemiplegia Terjadi di Usia Muda?. Diakses pada 16 April 2021 dari https://www.halodoc.com/artikel/bisakah-hemiplegia-terjadi-di-usia-muda

Alodokter. (2020, 12 Juni). Ketahui tentang Informasi Hemiplegia di Sini. Diakses pada 16 April 2021 dari https://www.alodokter.com/ketahui-informasi-tentang-hemiplegia-di-sini

 

Penulis : Fardah Dewi Rofiliah

Editor : Risky Nur Marcelina

Pin It
Hits 971