INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

‘Di Tindih Hantu’ Saat Tidur

  • By
  • In Lihat
  • Posted 22 April 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Apakah Anda pernah mengalami beberapa hal saat Anda sedang tidur nyenyak seperti sulit bernafas? Nafas terasa terhenti? Dada Anda sangat berat dan sangat sulit untuk berpindah posisi? Masyarakat tanah Sunda percaya, bahwa apa yang Anda alami adalah eureup – eureup, yakni tubuh Anda yang menjadi sulit digerakkan karena ada ‘hantu’ yang sedang menindih Anda.

Kejadian ini hampir dialami oleh setiap orang. Dan biasanya, orang yang habis terkena kejadian ini esok harinya akan bangun dalam kondisi yang tidak fit, seperti masih merasa mengantuk, lelah, sakit kepala ketika baru bangun tidur, penurunan libido hingga sulit berkonsentrasi saat mengerjakan aktivitas. Tapi, apakah Anda yakin bahwa itu adalah ulah ‘hantu’?

Dalam dunia medis, nafas terhenti beberapa saat adalah salah satu gejala dari sleep apnea. Ya, ini adalah sebuah gangguan tidur yang bergejala mengorok dengan keras, nafas berhenti selama beberapa saat atau beberapa kali, tersengal – sengal saat mengambil nafas, terbangun dari tidur akibat merasa ‘tercekik’, batuk – batuk dan sulit tidur.

Pada dasarnya, bernafas dan tidur merupakan bagian proses fisiologis dasar dalam kehidupan manusia sehari-hari. Bila proses bernapas berhenti dalam beberapa menit, kehidupan manusia juga dapat berhenti. Tidur merupakan bagian lain dari proses fisiologis dasar tersebut, bila terjadi gangguan pada proses tidur dapat berakibat gangguan pada kualitas hidup.

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah kelainan dan merupakan bagian dari sleep-disorder breathing syndrome yang kompleks. Gejala OSA sering terjadi, namun sulit untuk dideteksi. OSA yang tidak ditatalaksana dengan baik dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan jantung, gangguan sistem metabolik, gangguan kognitif, tidur tidak berkualitas, nokturia, nyeri kepala pagi hari, iritabilitas dan gangguan memori. Selain itu, OSA juga berhubungan dengan penurunan produktivitas kerja, kecelakaan kerja ataupun kecelakaan lalu lintas yang dapat mengakibatkan cidera ringan hingga berat.

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah keadaan terjadinya obstruksi jalan nafas atas secara periodik selama tidur yang menyebabkan nafas berhenti secara intermiten, baik komplit (apnea) ataupun parsial (hipoapnea). Kondisi ini dikarakteristikkan terjadi di saluran nafas atas (utamanya pada orofaring) sehingga terjadi penurunan aliran udara. Kejadian obstruktif menyebabkan asifiksia progresif (penurunan kadar oksigen dalam tubuh) yang meningkatkan usaha bernafas untuk mengkompensasi saluran nafas yang sempit hingga penderita terbangun.

Itulah sebabnya kenapa penderita OSA akan merasa sangat lelah dan tidak enak ketika bangun tidur. Oleh karena itu, pentingnya menjaga pola hidup yang sehat memang harus kita lakukan sedari awal. Menurunkan berat badan menjadi perlu, karena bisa jadi jalan nafas kita memang terhalang oleh tumpukan lemak. Olahraga dan berhenti merokok adalah salah satu caranya. Dengan berolahraga, otot pernafasan akan terlatih untuk menghirup dan menghembuskan nafas secara teratur. Dengan berhenti merokok, hal itu akan menambah kinerja sistem pernafasan kita sehingga mereka bisa bekerja lebih optimal. Selain itu, tidur dengan posisi menyamping direkomendasikan, karena dengan posisi itulah paru – paru kita tidak terbebani dengan massa tubuh.

Penulis : Raudhatushafytra Kuntari
Editor : Titis Nurmalita

Referensi :
William Bahagia, Putu Ristyaning Ayu, ‘Obstructive Sleep Apnea Syndrome’, Jurnal Medula Volume 9 No. 4, Januari 2020, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Pin It
Hits 2047