INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kenali Penyakit Asma dalam Memperingati Hari Asma Sedunia

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 06 May 2021

Hari ini diperingati dengan hari asma sedunia. Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan, ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang kemudian timbul rasa sesak atau sulit bernapas. Adapun gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, mengi. Asma mampu menyerang semua golongan usia, baik muda atau dewasa.

Sebenarnya penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan mampu meminimalkan penyakit asma. Adapun faktor-faktor asma: kecenderungan untuk mengembangkan alergi yang dsiebut atopik, orang tua memiliki asma, infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA), kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini.

Pengobatan asma sendiri akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Rencana pengobatan yaitu cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk, dan obat-obatan yang harus digunakan. Nah adapun beberapa mitos yang beredar di masyarakat, yuk kita simak:

1. Mitos: asma adalah penyakit pada anak-anak saja dan akan sembuh sendirinya seiring pertambahan usia pasien. Faktanya, gejala asma bisa menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak. Ketika gejala muncul dan anak berusia di bawah 5 tahun, dokter tidak bisa mendiagnosis pasti itu asma. Perlu pemeriksaan spirometri, sehingga pasien berusia di atas 12 tahun mampu mendiagnosis asma.

2. Mitos: asma adalah penyakit kambuhan yang timbul bila stress atau kelelahan. Faktanya gejala asma dapat dikaitkan dengan kecemasan dan depresi, tetapi tidak berkaitan dengan kondisi psikologis saja. Asma terjadi dari peradangan kronis paru, yang mana dapat disebabkan berbagai faktor baik genetik dan paparan lingkungan. Pencetus asma: infeksi saluran pernapasan bagian atas (flu, masuk angin), polusi, debu, merokok atau terpapar asap rokok orang lain, udara dingin, kecemasan, gaya hidup tidak sehat, dll.

3. Mitos: asma dapat sembuh atau hilang dengan sendirinya. Faktanya, asma tidak dapat hilang dengan sendirinya. Penelitian membuktikan bahwa gejala asma dapat berubah atau bisa berubah menjadi lebih jarang, tetapi kondisinya tetap masih ada.

 

Sumber:

https://www.alodokter.com/asma

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/paru-obstruktif-kronik-dan-gangguan-imunologi/definisi-asma

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/05/083000323/memperingati-hari-asma-sedunia-menyibak-9-mitos-asma-yang-tak-perlu?page=all

 

Penulis: Ratna Dhelva I. W.

Editor: Naili Raudiatus Zahra

Pin It
Hits 907