INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Tips Patuh Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

  • By
  • In Lihat
  • Posted 09 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis melalui percikan dahak (Nahrin, 2018). Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru tetapi dapat juga organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2018). Penyebab utama dari TB adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif mengeluarkan percikan batuk/bersin (Smeltzer dan Bare, 2015). Bakteri ini berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 - 4 mikron dan tebal 0,3 – 0,6 mikron dan digolongkan dalam Bakteri Tahan Asam (BTA). Bakteri ini dapat hidup selama 1 - 2 jam bahkan sampai beberapa hari, minggu hingga bertahun-tahun tergantung kontak dengan sinar matahari (Yunus, 2018). Faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami TB, yaitu usia (semakin tua umur maka daya tahan tubuh juga akan semakin menurun sehingga mudah untuk terkena penyakit termasuk TB), tempat tinggal padat penduduk (risiko terpapar lebih tinggi), riwayat tinggal bersama dengan penderita TB, kebiasaan merokok (mengganggu efektivitas sebagian mekanisme pertahanan respirasi) (Sejati, 2015).

TB dapat digolongkan menjadi beberapa kasus yaitu berdasarkan tempat bakteri (TB paru dan TB ekstra paru), banyaknya bakteri (TB ekstra paru berat dan TB ekstra paru ringan), pemeriksaan bakteriologi (BTA positif dan BTA negatif) (Pionas, 2015). Gejala-gejala yang paling umum dijumpai pada seseorang yang mengalami infeksi aktif TB Paru adalah batuk yang terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih, mengeluarkan dahak bercampur darah (haemoptysis), berkeringat pada malam hari padahal tidak ada kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan, sesak nafas, nyeri dada, badan lemah, kehilangan nafsu makan, mengalami penurunan BB (Yunus, 2018).

TB dapat diobati. Tujuan pengobatannya antara lain menyembuhkan, memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup, mencegah terjadinya kematian atau dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya kekambuhan, menurunkan penularan, dan mencegah penularan TB resisten obat (Situmorang, 2017). Obat-Obat TB (OAT) sudah ditentukan kombinasi obatnya yang biasanya berupa singkatan dari lama pengobatan dan inisial dari nama obat, yaitu: Isoniasid (H), Rifampisin (R), Pirasinamid (Z), Streptomisin (S), Etambulol (E) (Nahrin, 2018). Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia, adalah Kategori I: 2(HRZE)/4(HR)3, Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3, dan Kategori Anak : 2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZE(S)/4-10HR Paduan OAT disediakan dalam bentuk paket yang bertujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Pengobatan TB berlangsung cukup lama, oleh karena itu sangat penting untuk dipastikan bahwa pasien menelan seluruh obat yang diberikan sesuai anjuran dengan cara pengawasan langsung oleh seorang pengawas minum obat (Situmorang, 2017).

Tips Patuh Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

a.Menjaga Komitmen Pengobatan
Niat untuk menjalani pengobatan perlu dijaga dengan adanya komitmen untuk menjalani pengobatan hingga tuntas. Sebelum memulai pengobatan, selain diinformasikan mengenai penyakit tuberkulosis, pasien perlu dipastikan bersungguh-sungguh memiliki niat untuk sembuh. Niat yang dimiliki perlu dikuatkan dengan adanya komitmen yang menjadi aspek penting dari dalam diri individu untuk menjamin kepatuhan hingga proses pengobatan selesai (Situmorang, 2017).
b.Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga sebagai orang yang terdekat dan dihormati oleh pasien diharapkan dapat membantu pasien untuk lebih termotivasi dan patuh menjalani pengobatan hingga selesai sesuai petunjuk tenaga kesehatan sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai (Situmorang, 2017).
c.Solusi penggunaan alat bantu demi peningkatan kepatuhan berobat
Penggunaan kalender pintar dalam penelitian Kalender Pintar: Solusi Inovatif Pengingat Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB. Kalender pintar adalah suatu media yang dapat digunakan sebagai pengingat meminum obat untuk penderita TB. Kalender pintar berbentuk seperti kalender sobek yang di dalamnya terdapat 180 lembar sesuai dengan masa pengobatan penderita TB dalam hitungan hari. Media ini seperti kompas yang menunjukkan bahwa masa pengobatan masih berlangsung dan selalu menjadi pengingat bagi penderita TB untuk rutin meminum obat karena dalam media ini juga terdapat kotak Check list yang dapat diisi setelah penderita TB selesai meminum obat. Media ini juga dapat digunakan sebagai alat bagi keluarga untuk secara teratur mengontrol pengobatan penderita TB. Selain itu, terdapat kata-kata motivasi dalam setiap lembar kalender yang dapat memotivasi pasien selama masa pengobatan dan mencegah ketidakpatuhan meminum obat (Cahyani, 2013).
d.Minum obat pada waktu yang sama setiap harinya
Sebelum mulai mengonsumsi obat, pastikan pasien telah memahami aturan minum obat TB dengan baik. Dokter biasanya tidak akan spesifik menentukan jam berapa sebaiknya pasien meminum obat, tapi cobalah untuk menetapkan waktu yang sama setiap harinya. Anda bisa menjadwalkannya setelah makan siang atau menjelang tidur misalnya. Terus lakukan ini sampai Anda menjadi terbiasa.
e.Tempatkan obat di area yang mudah terlihat
Cara lain agar tidak lupa untuk terus taat minum obat TBC adalah menggunakan kotak obat. Penggunaannya sangat berguna bagi orang yang mengonsumsi obat secara rutin setiap harinya. Selain disimpan dalam suhu normal, pastikan Anda menyimpan kotak obat di tempat yang mudah dijangkau. Kotak obat bisa diperoleh dengan mudah di apotek atau supermarket, pilihlah yang berukuran kecil sehingga lebih praktis saat dibawa bepergian.
f.Pasang pengingat dimanapun yang Anda bisa lihat
Fitur pengingat pada gawai yang hampir setiap waktu Anda gunakan juga bisa dimanfaatkan untuk mengikuti cara minum obat TBC yang benar. Aktifkan alarm pada telepon genggam, laptop, bahkan jam tangan dan sesuaikan dengan waktu minum obat. Beberapa aplikasi kesehatan kini juga dapat membantu mengingat bahkan mencatat jumlah dosis obat yang Anda konsumsi sehingga lebih memudahkan.
Cara konvensional pun bisa membantu Anda untuk lebih ingat dan disiplin agar minum obat TBC dengan benar. Tempelkanlah catatan-catatan pengingat di sekeliling ruangan tempat Anda beristirahat dan beraktivitas. Anda juga dapat memasangnya pada area-area tertentu yang mudah dilihat, seperti cermin dan kulkas. Jangan ragu meminta orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja, untuk mengingatkan Anda. Dukungan moral dari orang-orang di sekitar juga baik bagi proses penyembuhan Anda.
g.Gunakan kalendar untuk mencatat durasi pengobatan
Setiap harinya, setelah berhasil mengikuti aturan minum obat TBC dengan benar, berilah tanda di kalender, tanda penanggalan awal minum obat sampai dengan terakhir kapan minum obat setiap hari,. Hal ini berguna untuk merekam telah berapa lama Anda menjalani pengobatan TBC. Enam atau sembilan bulan bukanlah waktu yang singkat. Bisa jadi Anda lupa telah minum berapa lama sehingga berisiko minum obat lebih lama atau bahkan terlalu cepat berhenti. Cara minum obat TBC yang benar dengan cara tersebut dapat menentukan kapan obat-obatan akan habis dan kapan Anda perlu berkonsultasi lagi dengan dokter.
h.Pengawas Minum Obat (PMO)
Salah satu strategi DOTS adalah pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan bagi pasien. Demi tercapainya hal tersebut, sangat penting untuk memastikan bahwa pasien menelan seluruh obat yang diberikan sesuai anjuran dan diawasi langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa, perawat, sanitarian, juru imunisasi, dan lain-lain. Tetapi, bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, anggota PKK, tokoh masyarakat atau anggota keluarga (Situmorang, 2017).

Penulis : Kelompok 4 Profesi KMB di Ruang Palem I
(Ragil Titi Hatmanti, Hayu Ulfaningrum, Widiyas Ulfia Rachma, Arseliane Bida Ndjurumbaha, Ranee Dewi Aneke, Ulfa Nafi’atuzzakiyah, Ipung Jatmiko)
Pembimbing: Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes.
Editor : Titis Nurmalita

DAFTAR PUSTAKA:
Nahrin, Sari Nuralita. 2018. APLIKASI KALENDER MINUM OBAT BAGI PENDERITA TBC BERBASIS MOBILE ANDROID. Universitas Islam Indonesia Kemenkes. (2018). Tuberkulosis (TB). 2017, 1(april), 2018. Retrieved from www.kemenkes.go.id
Pionas. (2015). Tuberkulosis dan Leprosi. Infeksi, 42. Retrieved from http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/52-tuberkulosis-dan-leprosi/521- antituberkulosis
Yunus, M. Yusran. 2018. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar. Universitas Hassanudin.
Pangaribuan, Lamria. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada Umur 15 Tahun ke Atas di Indonesia. Buletin Penelitian Sistera Kesehatan.
Sejati, Ardhitya. 2015. Faktor-Faktor Terjadinya Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat 10 (2)
Situmorang, Farida P. (2017). Solusi Mengatasi Ketidakpatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis. Papuan Youth Health.

Pin It
Hits 17864