INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TUMOR HIDUNG

  • By
  • In Lihat
  • Posted 12 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Tumor hidung merupakan istilah untuk benjolan yang tumbuh di rongga hidung dan sekitarnya. Munculnya tumor hidung tidak boleh dianggap remeh karena bisa saja berkembang menjadi kondisi yang lebih parah. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala tumor hidung dan cara penanganannya (American Cancer Society, 2017). Tumor hidung dapat bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor jinak umumnya tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak mengancam jiwa. Sebaliknya, tumor hidung yang bersifat ganas bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Gejala tumor hidung, baik yang bersifat jinak maupun ganas, umumnya memiliki banyak kesamaan. Beberapa gejalanya meliputi (American Cancer Society 2017) :
•Hidung tersumbat dan meler
•Tenggorokan berlendir
•Sering mimisan
•Sakit kepala
•Hilangnya indera penciuman atau indera pengecap
•Kesulitan membuka mulut
•Rasa nyeri di sekitar wajah, seperti di dahi, hidung, pipi, serta sekitar mata dan telinga
•Pembengkakan di wajah
•Gangguan penglihatan dan pendengaran

Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor hidung adalah: •Sering terpapar polusi, baik itu polusi udara, polusi dari lingkungan pekerjaan, seperti debu kayu, debu tekstil, atau debu dari kulit binatang, serta paparan asap rokok atau tembakau
•Sering terpapar bahan kimia
•Terinfeksi virus
•Sedang menjalani terapi penyinaran atau radiasi di daerah wajah

Tumor hidung dapat ditegakkan di Rumah Sakit melalui pemeriksaan :
1)Endoskopi
Untuk melihat dengan lebih baik bagaimana tumor itu berada serta dekat dengan organ apa saja sehingga dapat memastikan tindakan, mengurangi bekas luka setelah operasi, serta mengurangi komplikasi yang mungkin akan dialami pasien (Trieu et al. 2019)
2)CT (Computed Tomography) Scan
Digunakan untuk memberikan gambaran seberapa besar perkembangan tumor, namun CT Scan lebih spesifik digunakan untuk melihat jaringan keras seperti tulang sehingga CT Scan perlu dibarengi dengan MRI (Tyler, Holmes, and Patel 2019)
3)MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk memberikan gambaran adanya jaringan tidak normal tubuh. MRI spesifik dalam penggambaran adanya jaringan lunak seperti kanker, sehingga pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk pasien dengan tumor hidung (Trieu et al. 2019)
4)Biopsi
Biopsi dilakukan melalui tindakan operasi.
Untuk mencegah terjadinya tumor hidung, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1.Menghindari kontak dengan bahan-bahan kimia, radiasi, virus serta polusi di sekitar lingkungan.
2.Memperbaiki nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, vitamin E, C, A, ekstrak kacang kedelai dan anti-oksidan lain.
3.Menghindari paparan terhadap alkohol.

Dalam menangani tumor hidung, tindakan yang dilakukan oleh dokter ahli biasanya adalah :
•Prosedur operasi untuk pengangkatan tumor, bisa berupa operasi terbuka
•Terapi radiasi menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker.
•Radioterapi harus diberikan setelah tindakan pembedahan.
•Kemoterapi untuk membunuh sel kanker, yang bisa dilakukan bersamaan dengan terapi radiasi.
•Kemoterapi dapat digunakan bersamaan dengan pembedahan dan/ atau radiasi untuk derajad penyakit yang lebih lanjut, tidak menyebar, sedangkan kemoterapi sendiri diterapkan pada kasus dengan penyebaran yang jelas.
•Efek samping kemoterapi terdiri dari mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, sariawan, diare, dan kekurangan darah (Liu, 2018).
•Perawatan paliatif untuk meringankan nyeri dan gejala lain yang dialami akibat adanya tumor

Tumor hidung merupakan kondisi yang perlu cepat ditangani agar kondisinya tidak semakin buruk dan menyebabkan komplikasi serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah ke tumor hidung, segera periksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa dipastikan dan ditangani dengan tepat.

Penulis :
Kelompok 6 Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unniversitas Airlangga

DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society (2017). Signs and Symptoms of Nasal and Paranasal Sinus Cancers. https://www.cancer.org/cancer/nasal-cavity-and-paranasal-sinus-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html
Gil, Z, Margalit, N & Fliss, D.M., 2012, Tumours of the Skull Base and Paranasal Sinuses. New Delhi: Springer, pp. 94-103
Khandekar, et al. NCBI (2015). Sinonasal inverted papilloma: A case report and mini review of histopathological features. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology. 19 (3), pp. 405. https://www.jomfp.in/article.asp?issn=0973-029X;year=2015;volume=19;issue=3;spage=405;epage=405;aulast=Khandekar
Cleveland Clinic. Sinonasal Tumors. Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Nasal and Paranasal Tumors. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nasal-paranasal-tumors/diagnosis-treatment/drc-20354137
Hasan, R S, Sadikin Bandung, Januari Juli, Evy Shavilla, Nur Akbar Aroeman, Yussy Afriani Dewi, and Agung Dinasti. 2015. “Prevalensi Kanker Sinonasal Di Poliklinik THT-KL.”
Kartawiguna, Elna. 2001. “Faktor-Faktor Yang Berperan Pada Karsinogenesis.” Jurnal Kedokteran Trisakti 20 (1): 16–26.
Trieu, Vanessa, Ricardo Mario Aulet, Allison Ciolino, and Tamara Rimash. 2019. “SMARCB1-Deficient Sinonasal Carcinoma: A Case Report and Discussion of the Clinical Implications.” Annals of Otology, Rhinology and Laryngology 128 (7): 676–80. https://doi.org/10.1177/0003489419836668.
Tyler, Matthew A., Brittany Holmes, and Zara M. Patel. 2019. “Oncologic Management of Sinonasal Undifferentiated Carcinoma.” Current Opinion in Otolaryngology and Head and Neck Surgery 27 (1): 59–66. https://doi.org/10.1097/MOO.0000000000000513.

Pin It
Hits 1633