INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Stop Berdiam Diri ! Lakukan T.E.M.A.N.I Sebagai Langkah Awal Penanganan Kejang

  • By
  • In Lihat
  • Posted 12 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Sebagian besar dari kita mungkin pernah melihat baik secara langsung maupun tidak langsung bagaimana epilepsi terjadi. Penyakit epilepsi atau ayan merupakan kondisi yang dapat membuat seseorang mengalami kejang secara berulang, hal tersebut diakibatkan karena pola aktivitas listrik otak yang tidak normal, sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. Epilepsi disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, keturunan, cedera kepala, infeksi otak dan riwayat kejang dimasa kecil.

Hal-hal yang dapat memicu terjadinya epilepsi adalah :
a.Lelah atau kurang tidur
b.Demam tinggi
c.Kilatan cahaya
d.Tidak minum obat anti epilepsi secara teratur
e.Stress
f.Mengonsumsi minuman beralkohol dan obat terlarang
g.Menstruasi pada wanita
h.Telat makan

Banyak diantara kita mengira bahwa epilepsi tidak bisa disembuhkan, padahal epilepsi dapat diobati. Orang yang terkena penyakit epilepsi akan mendapatkan obat anti epilepsi yang harus diminum setiap hari secara teratur dan bertahap serta membutuhkan waktu cukup lama. Apabila dengan pemberian obat anti epilepsi tidak memberikan dampak yang lebih baik, biasanya dapat dilakukan dengan tindakan operasi atau pembedahan. Selain operasi, dapat juga menerapkan program diet ketat ( tinggi lemak, rendah karbohidrat, cukup protein ), menjalankan pola hidup sehat, olahraga, istirahat cukup, dukungan keluarga dan orang terkasih serta kondisi psikis yang tenang.

Mari ingat kembali pengalaman kita saat bertemu kejadian epilepsi, apakah yang kita lakukan ? apakah kita menolong atau bahkan menjauh karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Padahal kita bisa menolong dengan melakukan pertolongan pertama terhadap kejang, berikut adalah langkah-langkah yang dapat kita lakukan.
1.Tetap tenang
Respons kita terhadap kejadian epilepsi dapat memicu oranglain disekitar kita. Apabila kita tetap tenang, besar kemungkinan orang disekitar kita akan melakukan hal yang sama sehingga dapat mencegah kepanikan
2.Perhatikan waktu kejang
Memerhatikan waktu akan membantu menentukan apakah penanganannya butuh bantuan tambahan atau tidak. Kejang yang berlangsung lama yakni > 5 menit terindikasi membutuhkan penanganan tenaga medis di fasilitas yang mumpuni.
3.Mengevakuasi ke tempat yang aman
Penderita berpotensi melukai diri sendiri karena gerakannya tidak dapat terkontrol. Apabila terjadi disituasi berbahaya, misalnya saat berada di jalan, maka segera pindahkan ketempat yang aman. Perhatikan juga benda yang terdapat disekitar penderita, jika ada benda yang berpotensi melukai maka segera singkirkan.
4.Amankan kepala penderita
Meletakan benda yang lembut dibawah kepala seperti jaket atau bantal dapat membantu mengamankan bagian kepala. Begitupun dengan kacamata yang dipakai usahakan lepas, area leher pun bebaskan dari ikatan yang ketat misalnya melonggarkan dasi dan membuka kancing dileher.
5.Temani dan jelaskan
Temani penderita dari awal hingga kejang selesai, jika sudah sadar maka jelaskan secara sederhana apa yang sudah terjadi dan berikan ruang bagi penderita kejang.
6.Miringkan posisi
Posisi miring membantu air liur, makanan atau minuman yang ada dalam mulut untuk keluar, sehingga tidak membuat tersedak. Perlu dipastikan juga setelah sadar penderita dapat bernafas dengan baik.

Penulis :
Kelompok 6 Pendidikan Profesi Ners- Fkp UNAIR

Sumber referensi :
Amin Huda, Nurarif . 2016. “Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA, NIC-NOC.” Yogyakarta : Mediaction
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3631099/pertolongan-pertama-saat-penderita-epilepsi-alami-kejang (diakses pada Rabu, 7 April 2021)
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3630846/8-hal-pemicu-kejang-pada-penderita-epilepsi
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/epilepsi/penatalaksanaan
Septemaya Debora Christina & Prawesti Caesarani. (2020). Hidup Selaras Bersama Epilepsi. Bulletin RSPON, 6-8

Pin It
Hits 1257