INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Tidak Perlu Panik Hadapi Demam pada Bayi

  • By
  • In Lihat
  • Posted 13 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Demam pada bayi sering kali membuat orang tua khawatir. Tidak sedikit orang tua yang langsung tergesa-gesa membawa bayinya ke dokter saat demam. Padahal, demam pada bayi tidak selalu berbahaya dan bisa ditangani secara mandiri di rumah.

Pada dasarnya, demam merupakan suatu pertanda bahwa tubuh bayi sedang melawan penyakit atau infeksi. Munculnya demam ini dianggap sebagai bukti bahwa sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik. Bayi dapat dikatakan demam bila suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih.

Yang Perlu Diwaspadai Saat Terjadi Demam pada Bayi

Meski demam pada bayi tidak selalu menunjukkan kondisi berbahaya, ada beberapa tanda serius yang harus diwaspada Anda saat Si Kecil mengalami demam, di antaranya:

  1. Tidak nafsu makan atau kurang mau menyusu
  2. Terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain
  3. Tidak responsif
  4. Muncul ruam di kulitnya
  5. Muntah atau diare
  6. Sesak napas atau kejang.
  7. Selain itu, demam juga dapat memicu dehidrasi yang ditandai dengan gejala, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, jarang atau tidak pipis sama sekali setelah beberapa jam, atau popok tidak sebasah biasanya.

Bila demam pada bayi disertai dengan beberapa tanda seperti di atas, terutama bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, segera periksakan ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat. Dokter bisa saja memerlukan tes darah atau tes urine untuk mengetahui apakah ada infeksi serius, seperti meningitis atau pneumonia.

Untuk bayi berusia di atas 3 bulan, Anda dapat membawanya ke dokter jika demam tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam atau jika ia tampak sangat lemas karena tidak mau makan dan minum.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi

Untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami demam atau tidak, coba ukur suhu tubuhnya menggunakan termometer. Disarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi melalui anus, karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan mulut, ketiak, atau telinga. Lagi pula, termometer anus juga lebih mudah digunakan pada Si Kecil.

Sebelum mengukur suhu tubuh, Anda harus memastikan termometer dalam keadaan higienis. Sebelum dipakai, cuci bersih menggunakan sabun dan bilas dengan air bersih.

Posisikan bayi Anda tengkurap dalam dekapan Anda, kemudian masukkan termometer yang telah diolesi petroleum jelly secara perlahan-lahan ke anus dengan kedalaman sekitar 2,5 cm.

Tahan termometer selama 2 menit. Jika menggunakan termometer digital, tahan hingga terdengar suara notifikasi dari termometer. Setelah itu, tariklah secara perlahan dan baca hasilnya.

Selain itu, kini Anda juga bisa menggunakan termometer infrared untuk mengukur suhu tubuh Si Kecil. Termometer ini mudah digunakan, dapat memberikan hasil secara cepat, dan lebih aman untuk mencegah penularan COVID-19.

Cara Mengatasi Demam pada Bayi

Untuk mengatasi demam pada bayi usia 3 bulan ke atas, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan sebagai penanganan awal di rumah, antara lain:

1. Mandikan dengan air hangat

Mandi air hangat bisa membantu menurunkan suhu tubuh bayi, melancarkan pernapasannya, dan membuat tubuh bayi lebih rileks. Saat memandikan Si Kecil yang demam, pastikan air yang digunakan cukup hangat, tidak panas atau terlalu dingin.

2. Kenakan pakaian yang nyaman

Coba kenakan Si kecil baju bayi dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Hal ini bisa membuat tubuhnya merasa sejuk dan tidak kepanasan. Jika ia menggigil, selimuti tubuhnya dengan kain atau selimut bayi yang berbahan tipis.

3. Jaga suhu ruangan

Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi Si Kecil dengan menyalakan AC atau kipas angin. Suhu kamar yang ideal untuk bayi adalah sekitar 20–22 derajat Celsius. Namun, usahakan untuk tidak mengarahkan AC atau kipas angin langsung ke tubuh Si Kecil agar ia tidak kedinginan.

4. Penuhi kebutuhan cairan tubuh

Saat Si Kecil demam, ia tetap perlu diberikan cukup makan dan minum. Untuk mencegahnya dari dehidrasi, berikanlah Si Kecil asupan cairan yang cukup, seperti ASI, susu formula, atau air putih.

5. Berikan obat-obatan penurun panas

Bila memang diperlukan, Anda bisa memberikan Si Kecil obat penurun panas, seperti paracetamol. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada bayi.

Dengan melakukan berbagai cara mengatasi demam pada bayi seperti di atas, diharapkan kondisi Si Kecil akan cepat membaik.

Namun, bila berbagai cara menurunkan demam pada bayi seperti yang telah dijelaskan di atas tidak berhasil menurunkan demam Si Kecil, atau jika kondisi Si Kecil semakin lemah, sebaiknya segera bawa ia ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Pin It
Hits 3783