INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Memprediksi Probabilitas Mortalitas di Rumah Sakit pada Pasien COVID-19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 17 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Pada akhir Desember 2019, di kota Wuahan, China, ditemukan kasus pneumonia dengan etiologinya yang tidak diketahui. Setelah teridentifikasi, diketahui bahwa etiologi kasus tersebut merupakan jenis baru virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi menyebut penyakit tersebut sebagai coronavirus ini 2019 (COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh virus Coronavirus-2 (SARS-Co-V2).

Terhitung sejak Desember 2019 hingga April 2021, jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 mencapai 141 juta dengan jumlah pasien meninggal mencapai 3,01 juta jiwa. Di Indonesia sendiri jumlah penderita COVID-19 sampai dengan April 2021 mencapai 1,62 juta jiwa dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 44.007 jiwa. Case Fatality Rate (CFR) global pada April 2021 adalah 2,1%. Berdasarkan data yang ada saat ini, CFR di Indonesia pada April 2021 lebih tinggi dibandingkan CFR global, yaitu mencapai 2,7%.

Beberapa penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas COVID-19 sudah pernah dilakukan. Namun demikian, hingga saat ini belum ada penelitian yang menganalisis faktor risiko mortalitas COVID-19 pada pasien rawat inap di Indonesia. Oleh karena itu, pada Maret hingga Mei 2020 dilakukan penelitian mengenai hal ini di Rumah Sakit Universitas Airlangga.

Sebanyak 72,9% dari pasien yang menjalani rawat inap, pulih dan pulang dari rumah sakit, sedangkan 27,1% meninggal saat dirawat. Dari pasien yang meninggal, 48,6% diantaranya adalah laki-laki dan 51,4% perempuan. Rerata usia pasien yang menjalani rawat inap adalah 51±14,2 tahun. Namun demikian, rerata usia pasien yang meninggal lebih tinggi (55±12,8 tahun) dibandingkan rerata usia pasien yang pulang (48±14,8 tahun). Demam (32,6%), sesak napas (26%), dan batuk (19,8%) merupakan beberapa gejala yang paling umum pada semua pasien. Sedangkan muntah, hemoptisis, dan hilangnya kesadaran merupakan beberapa gejala yang jarang terjadi tap masih ditemui pada beberapa kasus COVID-19. Sesak napas (40,7%), merupakan gejala yang paling umum ditemui pada pasien rawat inap COVID-19 yang meninggal. Rerata skor Rasio Limfosit Neutrofil (NLR) pada pasien yang meninggal lebih tinggi (10.1±10.5) dibandingkan dengan pasien yang pulang (5.3 ±5.4). Sebaliknya, skor rerata Jumlah Limfosit Mutlak (ALC) pada pasien yang meninggal lebih rendah (1130±252) dibandingkan dengan pasien yang pulang (1349±702). Pada Sebagian besar pasien menunjukkan Ground-glass opacity (GGO) pada hasil foto thorak mereka (67,6%). Rerata skor RALE didapati lebih tinggi pada pasien yang meninggal (5.3±2.5) dibandingkan dengan pasien yang pulang (2.7±2.7).

Faktor Risiko dan Prediksi Mortalitas

Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai fator-faktor yang telah diteliti terdapat tiga faktor yang secara signifikan mempengaruhi risiko mortalitas pasien COVID-19. Ketiga faktor tersebut antara lain adalah faktor usia, skor NLR, dan skor RALE.

Pada penelitian ini, secara statistika meunjukkan bahwa abnormalitas pada foto thoraks, keterlibatan paru, dan jenis lesi tidak berhubungan dengan tingkat mortalitas pada pasien rawat inap COVID-19. Bahkan pada penelitian ini juga ditemukan bahwa 10% dari pasien yang meninggal tidak menunjukkan adanya abnormalitas pada hasil foto thoraks. Hal ini bisa saja terjadi karena sensitifitas foto thoraks yang lebih rendah dibandingkan CT scan dalam mendeteksi lesi pada paru. menandakan bahwa COVID-19 dapat secara cepat menjadi parah meskipun pasien menunjukkan hasil foto thorax normal pada saat masuk untuk dirawat.

Risiko mortalitas pada kelompok pasien yang berusia >50 tahun 2,787 kali lebih tinggi dari kelompok pasien berusia ≤50 tahun. Pasien dengan skor NLR tinggi (skor NLR >5,8) risiko mortalitasnya sebesar 3,246 kali lebih tinggi dari pasien dengan skor NLR rendah. Risiko mortalitas pada pasien dengan skor RALE tinggi (skor RALE >2) adalah 6,826 kali lebih besar dari pasien dengan skor RALE rendah.

Berdasarkan kondisi dan risiko setiap faktor pada pasien dibuat model skoring untuk prediksi probabilitas mortalitas pasien rawat inap COVID-19. Berdasarkan modek skoring tersebut, total skoring paling rendah adalah 0 dan paling tinggi 13. Pada model skoring ini, semakin tinggi total skor maka semakin tinggi probabilitas mortalitas pasien. Pasien dengan total skor 0 memiliki probabilitas mortalitas 0% dan pasien dengan total skoring 13 memiliki probabilitas mortalitas mencapai 62,5%.

 

Penulis: Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dr., Sp.Rad(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://f1000research.com/articles/9-1286/v2

Sensusiati AD, Amin M, Nasronudin N et al. Age, neutrophil lymphocyte ratio, and radiographic assessment of the quantity of lung edema (RALE) score to predict in-hospital mortality in COVID-19 patients: a retrospective study [version 2; peer review: 2 approved]. F1000Research 2021, 9:1286

https://doi.org/10.12688/f1000research.26723.2

Pin It
Hits 1177