INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Ibu Rumah Tangga dan Pengetahuannya tentang Batas Aman dan Cara Penggunaan MSG

  • By
  • In Lihat
  • Posted 18 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Monosodium Glutamate (MSG) adalah bentuk garam dari asam glutamate, yaitu salah satu asam amino alami yang terkandung hampir pada semua makanan. Komposisinya terdiri dari 78% glutamate, 12% natrium, dan 10% air. MSG termasuk dalam bahan tambahan pangan yang memiliki cita rasa gurih atau umami, sehingga sering dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai penyedap rasa baik untuk keperluan pemakaian sajian keluarga ataupun sajian komersial. Harga MSG juga tergolong murah sehingga dapat diakses oleh setiap kalangan dari sajian komersial dengan sasaran bawah seperti warteg, hingga restoran-restoran kelas atas juga menggunakannya.

Penggunaan MSG masih menjadi bahasan yang kontroversial. Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa penggunaan MSG mampu menyebabkan dampak negatif seperti merusak sel saraf dan mengakibatkan tekanan darah tinggi. Kebenaran dampak tersebut masih belum jelas kebenarannya. Namun, terdapat satu benang merah dari hal tersebut yang perlu diperhatikan, yaitu dampak-dampak negatif tersebut selalu muncul jika penggunaannya berlebihan. Lalu, berapakah nilai MSG berlebihan yang dimaksud? Menurut FAO/WHO, konsumsi MSG diperbolehkan sebanyak 120 mg/kg BB/hari. Sedangkan menurut Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB), konsumsi MSF tidak lebih dari 3 g atau ¼ sendok the per hari.

Ibu rumah tangga merupakan seseorang yang bisa mengatur berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Salah satu perannya yang tidak kalah penting yaitu sebagai penjaga gawang keamanan pangan keluarga. Makanan yang disajikan kepada anggota keluarga harus mampu meningkatkan selera makan, sehingga hal ini mendukung ibu rumah tangga untuk ikut menggunakan MSG sebagai bahan tambahan pangan dalam sajiannya. Namun, ibu rumah tangga juga perlu memiliki pengetahuan gizi yang baik terkait makanan yang dikonsumsi oleh keluarganya baik dari pemilihan bahan makanan hingga cara mengolahnya yang baik dan tidak merusak kandungan zat gizinya. Hal ini juga berlaku pada penggunaan MSG, ibu rumah tangga harus mengetahui cara penggunaannya yang tepat, baik dari dosis penggunaannya, cara mengolahnya dalam masakan, dan dampaknya bagi kesehatan.

Berdasarkan hasil survey pada ibu rumah tangga di daerah Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan, kabupaten Gresik, sebagian besar ibu tidak mengetahui informasi tentang dosis aman konsumsi MSG. Beberapa ibu yang mengetahui informasi ini, mendapatkan informasi dari iklan atau acara TV. Selanjutnya pada hasil survey pengetahuan tentang cara menggunakan MSG yang tepat saat memasak, sebagian besar tidak mengetahui. Sedangkan hanya sedikit jumlah ibu yang tahu cara yang tepat penggunaan MSG, yaitu menggunakannya pada akhir proses masak. Hal ini tepat dikarenakan MSG tidak dianjurkan untuk ditambahkan ke dalam makanan dalam suhu masakan yang tinggi, untuk mencegah terbentuknya zat yang bersifat mutagenik dan karsinogenik.

Selain tingkat pengetahuan, dilakukan juga survey mengenai praktik penggunaan MSG berdasarkan frekuensinya. Hasilnya, sebagian besar ibu rumah tangga menggunakan MSG setiap hari, dan hanya sepertiganya yang tidak menggunakan MSG setiap hari. Penambahan MSG pada makanan dilakukan setiap hari karena sudah menjadi kebiasaan makan, dan menurutnya makanan akan terasa hambar jika tidak ditambahkan MSG. Meskipun digunakan setiap hari, penggunaan MSG diimbangi dengan jumlah penggunaan yang masih dalam batas aman. Dari hasil survey, mayoritas ibu rumah tangga mengaku menggunakan MSG kurang dari satu sachet MSG terkecil atau kurang dari 0,5 g/orang/hari. Sehingga jumlah ini masih tergolong aman jika dibandingkan dengan batas aman yang disebutkan FASEB.

Berdasarkan hasil survey tersebut, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengalaman penggunaan MSG dengan tingkat pengetahuan. Namun, mayoritas ibu tidak mengetahui terkait jumlah batas aman penggunaan MSG dan cara penggunaan yang tepat. Sehingga tetap diperlukan usaha dari tenaga kesehatan, atau media informasi seperti iklan TV yang menjelaskan secara singkat mengenai hal tersebut agar ibu dapat menyajikan makanan yang enak, aman, dan sehat.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/05/04/ibu-rumah-tangga-dan-pengetahuannya-tentang-batas-aman-dan-cara-penggunaan-msg/

Sumber gambar: https://moslemlifestyle.com

Referensi : Muntaza, Y dan Adi, AC. 2020. Hubungan Sumber Informasi dan Pengalaman dengan Tingkat Pengetahuan tentang Penggunaan Monosodium Glutamate (MSG) pada Ibu Rumah Tangga. Amerta Nutr, 2020; 4(1): 72–78.

https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/10025

 

Pin It
Hits 454