INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Bifidobacterium dalam Saluran Cerna Mempunyai Peran Spesifik untuk Tumbuh Kembang Anak

  • By
  • In Lihat
  • Posted 19 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Pengetahuan tentang peran mikrobiota saluran cerna dalam perkembangan otak dan tumbuh kembang anak dewasa ini semakin menarik perhatian. Hal tersebut disebabkan karena terakumulasinya bukti dari berbagai studi tentang komunikasi dua arah antara saluran cerna dan otak, yang digambarkan sebagai teori gut-brain axis. Salah satu mikrobiota yang mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah Bifidobacterium, yang berpotensi mempunyai peran khusus dalam perkembangan otak anak usia dini.

Peran dalam pertumbuhan anak

Sebuah tinjauan sistematik oleh Onubi, dkk, tahun 2015, mengulas secara komprehensif efek probiotik terhadap terhadap beberapa parameter pertumbuhan anak pada kondisi tertentu. Pada 5 studi di negara sedang berkembang (4 studi pada komunitas anak gizi kurang dan 1 studi pada kelompok anak gizi normal) ditemukan adanya efek positif dari probiotik terhadap pertumbuhan anak. Salah satu studi yang dimasukkan adalah berasal dari Indonesia, yang membuktikan bahwa pemberian kombinasi prebiotik dan probiotik Bifidobacterium longum BB536 dan Lactobacillus rhamnosus dalam susu formula mempunyai efek positif terhadap peningkatan berat badan anak. Namun sebaliknya, dari 7 studi yang dilakukan pada anak di negara maju, kesemuanya menunjukkan bukti bahwa pemberian probiotik tidak mempunyai efek yang signifikan terhadap pertumbuhan anak.

Keamanan dari efek pemberian probiotik terhadap pertumbuhan anak terbukti dari berbagai studi. Pada uji acak terkontrol menunjukkan bukti bahwa pola pertumbuhan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi yang mendapatkan formula dengan kandungan Bifidobacterium longum BB 536 menunjukkan pola pertumbuhan yang serupa dibandingkan kelompok bayi penerima forrmula kontrol, dan sebanding dengan grafik WHO sebagai cerminan pertumbuhan anak yang mendapatkan ASI. Studi lain juga membuktikan bahwa pemberian formula hidrolisa-ekstensif yang mengandung sinbiotik dengan probiotik Bifidobacterium breve M-16V pada bayi cukup bulan dapat mendukung pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang adekuat sesuai dengan grafik pertumbuhan standar WHO.

Peran dalam perkembangan, perilaku, dan kecerdasan anak

Peran mikrobiota pada perkembangan perilaku anak lebih banyak dilakukan pada anak dengan ADHD dan Autism Spectrum Disorders (ASD). Namun saat ini belum terdapat sebuah konsensus tentang spesies bakteri tertentu yang mengalami perubahan komposisi di setiap studi yang pernah dilakukan pada anak dengan ASD.

Studi eksperimental binatang coba membuktikan bahwa komposisi mikrobiota saluran cerna yang didominasi oleh Bifidobacterium pada awal kehidupan mempunyai efek jangka panjang pada perilaku di masa dewasa. Studi pada bayi menunjukkan bahwa mikrobiota saluran cerna kemungkinan memengaruhi fungsi otak berdasarkan adanya bukti bahwa pemberian probiotik pada usia awal kehidupan dapat menurunkan risiko gangguan perilaku di kemudian hari dengan mekanisme mungkin yang tidak hanya melibatkan mikrobiota saja. Pada bayi yang diketahui mempunyai jumlah kandungan spesies Bifidobacterium di dalam saluran cerna lebih rendah secara signifikan dibandingkan anak sehat normal (P=0.03) pada usia 6 bulan pertama, mempunyai risiko lebih tinggi mengalami gangguan perilaku Attention Deficit Hyperactive Disorders (ADHD) atau Asperger Syndrome pada saat usia 13 tahun.

Keterkaitan antara probiotik dengan perkembangan perilaku anak sudah terlihat sejak usia awal bayi, dimana jumlah Bifidobacterium dan Lactobacillus mempunyai hubungan dengan kondisi distres bayi (menangis dan rewel). Proporsi jumlah Bifidobacterium dibandingkan jumlah total bakteri berbanding terbalik dengan frekuensi rewel dan menangis bayi pada usia 3 bulan pertama (p=0,03). Meskipun demikian masih diperlukan studi yang mengeksplorasi jenis strain dari probiotik tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meskipun dari berbagai studi pre-klinik dan uji klinis menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun secara umum efikasi pemberian probiotik untuk manajemen perilaku pada anak dengan ASD dan ADHS masih sangat terbatas. Terlebih pula, masih belum terdapat standarisasi regimen dalam hal strain, dosis, dan durasi pemberian probiotik tersebut.Bila pengetahuan tentang bagaimana efek mikrobiota terhadap otak dapat diketahui lebih dalam, maka tidak menutup kemungkinan di masa depan akan didapatkan spesies Bifidobacterium yang diberikan ke dalam nutrisi bayi untuk memeroleh efek yang diinginkan pada otak anak.13

Berbagai bukti telah terakumulasi tentang modulasi komposisi mikrobiota saluran cerna sebagai salah satu strategi yang potensial dimasa depan untuk penanganan berbagai gangguan perkembangan otak, dan tumbuh kembang anak, terutama peran khusus yang ditunjukkan oleh spesies Bifidobacterium. Namun, dari semua informasi yang menjanjikan tersebut, masih banyak ditemukan ketidak-jelasan, celah yang belum terjawab, dan inkonsistensi hasil bila dilakukan perbandingan antar studi. Perbedaan tersebut meliputi jenis/strain, dosis, durasi pemberian dari probiotik, teknik analisis komposisi mikrobiota, standarisasi instrumen penilaian fungsi otak dan perkembangan anak, disain studi, besar subyek, dan sebagainya. Masih dibutuhkan studi yang mempunyai kekuatan bukti lebih tinggi untuk mengidentifikasi berbagai mekanisme molekuler mikrobiota saluran cerna dalam memodulasi otak sehingga akan terungkap probiotik yang paling tepat sebagai agen terapeutik untuk penanganan berbagai gangguan tumbuh kembang anak.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/05/19/bifidobacterium-dalam-saluran-cerna-mempunyai-peran-spesifik-untuk-tumbuh-kembang-anak/

Sumber foto: Edumor

Penulis: Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)

Informasi detail dari studi ini dapat diakses pada:

Ahmad Suryawan, Rini Sekartini. Peran Bifidobacterium dalam Perkembangan Otak dan Tumbuh Kembang Anak. Sari Pediatri 2021;22(5):325-30

Pin It
Hits 614