INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PENCEGAHAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT PADA AREA PERIOSTOMA

  • By
  • In Lihat
  • Posted 20 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Peristoma adalah area kulit yang gundul (areas of denuded skin) yang menjadi tempat pembuatan stoma. Stoma adalah perlubangan sementara atau permanen dinding perut dengan prosedur pembedahan untuk mengeluarkan tinja dan urine. Pemasangan stoma secara umum sering dilakukan karena terjadinya radang usus, trauma abdomen, kanker rectum dan kanker kolon. Ada tiga jenis utama stoma: kolostomi, ileostomi, dan urostomi, juga dikenal sebagai saluran ileum. Stoma dibuat dari segmen kolon sehingga warnanya merah atau merah muda dan teraba lembab saat disentuh seperti bagian dalam mulut (Burch, 2001). Masalah pada pasien dengan stoma adalah ketidaknyamanan karena harus BAB melalui dinding perut dan tidak lagi melalui anus. Ketidaknyamanan ini menimbulkan masalah pada kulit pasien mulai dari kebocoran ekskreta, iritasi kulit peristoma, dan perasaan pedih yang sangat mengganggu dalam beraktivitas.

Tindakan pencegahan pasien stoma agar tidak mengalami gangguan integritas kulit yaitu dengan melakukan penggantian alat, keadaan yang normal pada kulit sekitar stoma, keluaran stoma, keadaan kulit peristom dan diit. Kulit peristomal yang sehat harus tampak seperti kulit 'normal', dengan tidak adanya perubahan kulit yang terlihat (Herlufsen dkk 2006). Perawatan kulit peristomal menurut Breckman (2005) dapat dilakukan dengan :
1.Hindari pergantian alat yang tidak perlu.
2.Hindari penggunaan alergen atau iritan (mis. singkirkan tisu)
3.Lepaskan kantong dengan hati-hati 'peal down'.
4.Gunakan air hangat untuk membersihkan kulit.
5.Gunakan bahan sekali pakai yang lembut untuk membersihkan.
6.Kulit harus bersih dan kering sebelum alat baru dipasang.
7.Iritasi kulit ringan memerlukan tebaran bedak stomahesive sebelum kantung dilekatkan
8.Gunakan templat untuk mengoreksi ukuran bukaan alat.
9.Jika segel tambahan diperlukan, tempelkan, alat cembung atau segel pelindung

Ada banyak masalah yang perlu didiskusikan dengan pasien stoma, termasuk pola makan. Pasien sering khawatir tentang makanan yang bisa mereka makan dan apa yang harus mereka makan. Pasien dengan kolostomi umumnya dapat makan dan minum sesuka mereka, karena hanya sedikit saluran pencernaan yang terpengaruh, kecuali saluran keluar dialihkan dari anus ke perut. Untuk mencegah sembelit serat yang cukup, diperlukan cairan dan mobilitas. Dianjurkan juga untuk menengurangi flatus (kentut), flatus merupakan permasalahan yang memalukan karena pasien tidak dapat mengontrol keluarnya dan tidak ada sensasi yang dirasakan ketika akan flatus yaitu dengan menghindari makanan yang mengandung gas seperti kubis, kembang kol, brokoli (Sianturi, 2018).

Pasien dengan ileostomi akan buang air besar dan ada peningkatan risiko dehidrasi karena peran usus besar adalah untuk menyerap air dan natrium. Sekitar 1.500-2.000 mL cairan oral biasanya diperlukan setiap hari dan garam mungkin perlu ditambahkan ke makanan; akan tetapi banyak pasien dengan diet tinggi dalam makanan olahan dan tinggi garam sehingga hal ini tidak selalu diperlukan. Banyak pasien dengan ileostomy menemukan makanan berserat tinggi tidak dapat ditoleransi dengan baik dan memilih untuk mengurangi atau mengeluarkannya dari diet mereka (Pearson 2008). Pada pasien dengan Urostomy dianjurkan memberikan kalori sesuai dengan kebutuhan, protein, lemak dan karbohidrat yang cukup, menghindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin seperti telur, kentang, sayuran berdaun hijau tua, ikan salmon, tuna, ikan lele, oat serta beras merah, memberikan pembatasan cairan dan memberikan vitamin serta mineral yang cukup (Sianturi, 2018).

Kontributor : Kelompok 5 Program Profesi Ners Universitas Airlangga
Pembimbing : Dr. Ika Yuni Widyawati S.Kep.Ns., M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB.

Referensi :
Breckman B 2005 Masalah dalam manajemen stomal. Brackman B (Ed) Perawatan stoma dan rehabilitasi. Elsevier, London. Burch, J. 2001. Essential Care for Patient with Stomas. Nursing Times 107. 45: 12-14
Herlufsen P, Olsen AG, Carlsen B dkk. 2006. Studi Kelainan Kulit Peristom Pada Pasien Dengan Stoma Permanen. Jurnal Keperawatan Inggris. 15, 16, 854-862
Pearson M (2008) Nutrisi. In Burch J (Ed) Perawatan Stoma. Wiley-Blackwell, Chichester, 210-232.
Sianturi, A. H. (2018). Universitas Sumatera Utara Skripsi. Analisis Kesadahan Total Dan Alkalinitas Pada Air Bersih Sumur Bor Dengan Metode Titrimetri Di PT Sucofindo Daerah Provinsi Sumatera Utara, 44–48.

Pin It
Hits 2305