INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Simak Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm

  • By
  • In Lihat
  • Posted 20 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Vaksin merupakan salah satu upaya pencegahan penularan COVID-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Di Indonesia sendiri terdapat 3 jenis vaksin yaitu Sinovac, AstraZaneca dan Sinopharm.

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Covid-19 buatan perusahaan biteknologi asal China, Sinovac ini dikembangkan dengan teknologi vaksin, inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, yang sudah dimatikan. Sinovac dari uji klinis di Brasil dinyatakan memiliki efikasi 50,4 persen dan di Indonesia sendiri diketahui efikasinya mencapai 65,3 persen. Untuk jarak dosis vaksin pertama dan kedua Sinovac dengan interval pada kelompok usia 18–59 tahun adalah 14 hari. Sedangkan untuk kelompok usia 60 dan lebih tua, pemberian vaksin dari dosis pertama ke dosis kedua berjarak 28 hari. Efek samping vaksinasi Sinovac ini dilaporkan memiliki efek samping ringan hingga sedang. Seperti nyeri di sekitar bekas suntikan, efek samping paling banyak dirasakan yakni gatal dan mengantuk.

2. Vaksin AsrtaZeneca

Vaksin AstraZeneca merupakan salah satu vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di University of Oxford. Vaksin ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse. Artinya, pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, dan dimodifikasi secara genetik untuk menghidari kemungkinan infeksi parah terhadap manusia. Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 seperti yang tertera di laman resmi WHO, disebut memiliki tingkat efikasi 63,09 persen dalam melawan infeksi Covid-19. Selain itu untuk jarak dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca punya interval yang lebih panjang yaitu 8 hingga 12 pekan untuk semua kelompok penerima. Efek samping vaksin ini menurut catatan yang dilaporkan, sebagian besar memberi reaksi ringan hingga sedang. Seperti nyeri, gatal atau memar pada bekas suntikan. Selain itu, ada rasa lelah, menggigil, demam, sakit kepala, mual dan lain sebagainya.

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm yaitu jenis vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi pengembangan yang sama dengan vaksin Sinovac. Vaksin Sinopharm menggunakan metode inactivated virus atau virus yang dimatikan untuk memicu respons kekebalan sehingga mencegah keparahan terhadap infeksi penyakit. Untuk efikasi, Sinopharm mengumumkan bahwa vaksin produksinya memiliki efikasi hingag 79 persen. Untuk jarak dosis pertama dan kedua, Sinopharm yang disebutkan memiliki jarak selama 21 hingga 28 hari dari suntikan dosis pertama ke suntikan dosis kedua. Adapun efek samping vaksin ini menujukkan reaksi ringan, seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk dan lain sebagainya.


Penulis: Ida Sholihatun Nisa’
Sumber:
https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/03/190200023/3-vaksin-covid-19-di-indonesia-perbedaan-vaksin-sinovac-astrazeneca-dan?page=all
https://lifestyle.okezone.com/read/2021/05/07/481/2406992/kenali-perbedaan-antara-vaksin-sinovac-sinopharm-dan-astrazeneca

Pin It
Hits 1590