INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Musik Untuk Menurunkan Stres

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 22 May 2021

Tahukah Anda bahwa mendengarkan musik sesuai selera dapat menurunkan stres? Musik terbukti dalam kesehatan mental dan proses penyembuhannya. Ketika telinga Anda mendapatkan rangsangan musik favorit, hal itu akan meningkatkan aliran darah, memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit dan mereduksi stres.

Stres merupakan hal yang menjadi pokok pembicaraan sejak bertahun tahun lamanya. Stres dapat dialami oleh individu manapun misalnya individu yang bekerja di lingkungan pendidikan. Mengutip dari Mahargyantari (2009), hasil penelitian pada tujuh universitas di New Zealand didapatkan bahwa sebagian dari karyawan universitas yang dijadikan sampel penelitian merasa “sering atau selalu” menemukan pekerjaan mereka membuat stres dan karyawan berpendapat bahwa stres itu akibat dari beban kerja yang berlebihan. Masih dari jurnal yang sama, stres juga dapat dialami oleh mahasiswa yang akan memasuki tingkat pendidikan di universitas. Bagi beberapa mahasiswa, memasuki tingkat pendidikan di universitas merupakan hal yang membuat stres, hal ini dikarenakan akan terjadi banyak perubahan dibandingkan waktu di sekolah menengah. Untuk mahasiswa yang lain, tinggal jauh dari rumah merupakan salah satu sumber stres (Greenberg, 2002).

Mengutip dari Alma (2017), Djohan (2009) mendefinisikan musik sebagai produk pikiran, maka dari itu elemen vibrasi (fisika dan kosmos) dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan diintepretasikan melalui otak menjadi pitch (nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-lambat). Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi (Suryana, 2012).

Perkembangan musik sebagai terapi yang tergolong masih baru, tentunya tidak lepas dari berbagai perdebatan yang masih mempertanyakan efektivitas, standar prosedur, musik yang digunakan dan berbagai hal lain yang menjadi detail dalam terapi. Meski begitu, popularitas terapi musik semakin menanjak dari waktu ke waktu. Jika dahulu terapi musik banyak dilakukan oleh masyarakat-masyarakat Barat, di masa sekarang Indonesia sudah mulai mempertimbangkan untuk menggunakan terapi musik (Rahardjo, 2016)

Sebetulnya tidak ada patokan baku terkait tempo ataupun genre musik yang bisa dijadikan terapi dalam mereduksi stres. Seseorang yang sudah terbiasa mendengarkan lagu rock atau metal dapat merasakan ketenangan ketika mendengarkan musik favoritnya. Untuk menentukan musik paling pas untuk meredakan stres, Anda bisa mencoba memutar playlist Anda secara acak dan menemukan musik yang Anda rasa pas untuk didengarkan di kala stres.

 

Referensi :

Mahargyantari Dewi, ‘Studi Meta-Analisis : Musik Untuk Menurunkan Stres’, Jurnal Psikologi Vol. 36 No. 2 Desember 2009, Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Alma Marikka Geraldina, ‘Terapi Musik : Bebas Budaya Atau Terikat Budaya?’, Buletin Psikologi Vol. 25 No. 1 2017, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

 

Penulis : Raudhatushafytra Kuntari

Editor : Risky Nur Marcelina

Pin It
Hits 435