INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pentingnya Menerapkan Prinsip Etik pada Tindakan Keperawatan

  • By
  • In Lihat
  • Posted 25 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Aspek etika keperawatan merupakan hal penting bagi perawat di pelayanan. Banyaknya kasus pelanggaran etik yang terjadi di Indonesia seperti bayi melepuh karena ditinggal perawat, salah suntik, pasien jatuh, pembiaran pasien sehinga terlambat mendapatkan penanganan merupakan hal-hal yang masih saja terjadi dalam perawatan pasien. Hal tersebut bisa saja terjadi karena perawat kurang memperhatikan prinsip etika dalam asuhan keperawatan. Penelitian oleh Haddad dan Eiger (2018) menunjukkan banyaknya keluhan pasien karena ketidak pedulian perawat. Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan asuhan keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien. Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.

Terdapat 7 prinsip etik keperawatan yaitu yaitu; otonomi (menghormati hak pasien), non malficience (tidak merugikan pasien), beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien), justice (bersikap adil kepada semua pasien), veracity (jujur kepada pasien dan keluarga), fidelity (selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga), dan confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien). Etika keperawatan dan etika kesehatan sampai saat ini menjadi isu yang menarik untuk dibahas karena setiap hari perawat berhadapan dengan masalah etik. Secara umum beberapa aspek prinsip etik yang sering dilanggar secara tidak sadar oleh beberapa perawat adalah aspek otonomi, perawat terkadang tidak meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan karena dianggap pasien telah pasrah kepada petugas kesehatan terhadap kesembuhannya. Pada banyak kasus terlihat bahwa pelayanan yang diberikan perawat tidak sesuai dengan kode etik keperawatan yang telah ditetapkan. Perawat ingin dikatakan profesional tetapi dalam proses pelaksanaan masih belum sesuai dan melanggar dari kode etik yang telah ditetapkan.

Dari hasil penelitian yang kami lakukan terkait survey penerapan prinsip etik bagi perawat didapatkan hasil paling banyak adalah melakukan tindakan keperawatan tanpa informed consent dan bersikap kurang peduli dengan pasien. Informed consent merupakan penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan dan ini merupakan prinsip otonomy pada pasien. Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Selama ini memasang infus dianggap biasa dan merupakan prosedur tetap bagi pasien untuk dipasang infus setiap ada yang masuk rumah sakit tanpa dijelaskan terlebih dahulu dan bagi pasien pun ini sudah menjadi hal yang biasa. Padahal, saat akan memasang infus dibutuhkan penjelasan dan edukasi kepada pasien dan keluarga.

Edukasi pada pasien merupakan salah satu penerapan prinsip etik beneficience pada pasien. Banyak ditemui kejadian saat pasien masuk rumah sakit mereka tiba-tiba diminta tanda tangan di atas selembar kertas tanpa tahu apa isi kertas tersebut. Berdasarkan wawancara dan observasi lembar tersebut ternyata adalah lembar edukasi kepada pasien. Jadi, banyak petugas kesehatan melupakan pemberian edukasi padahal hal tersebut sangat penting bagi pasien dan keluarga. Rumah sakit tidak bisa melihat karena evaluasi hanya dari dokumen yang lengkap dengan tanda tangan pasien dan keluarga.

Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi pasien. Kerugian tersebut dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik, bahaya emosional seperti perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan pelayanan yang berupa patient safety tidak akan pernah terwujud. Selain itu, akan menyebabkan ketidakpuasan pasien yang akhirnya berdampak buruk pada citra perawat dan pendapatan rumah sakit, pasien merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan maka tidak akan berobat kembali ke tempat tersebut karena merasa sudah tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Dampak lain yang muncul pada perawat adalah perawat dipandang tidak sopan dan buruknya image perawat oleh pasien, sehingga pasien kurang percaya dan meragukan keahlian perawat. Perawat yang mengetahui tentang prinsip etik dan menerapkannya dalam pelayanan keperawatan kepada pasien akan menimbulkan kepuasan kepada pasien, mempertahankan hubungan antar perawat, pasien dengan petugas kesehatan lainnya, sehingga klien merasa yakin terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pasien merasa lebih aman dan merasa pelayanan kesehatan yang diberikan berkualitas.

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping pasien dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan seharusnya memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta menerapkan prinsip-prinsip etik keperawatan selama memberikan pelayanan. Kode etik keperawatan merupakan salah satu pegangan kita sebagai perawat untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan konflik yang terjadi. Penerapan etik keperawatan memang tidak lepas dari pribadi perawat itu sendiri dan faktor lain yang bisa berpengaruh antara lain perilaku caring dari seorang perawat. Caring adalah sikap peduli pada pasien dengan sepenuh hati ingin membantu pasien untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan menerapkan perilaku caring diharapkan penerapan prinsip etik akan meningkat dan perawat terhindar dari tindakan malpraktik.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/05/20/pentingnya-menerapkan-prinsip-etik-pada-tindakan-keperawatan/

Penulis: Ilkafah

Judul artikel: Factors Related to Implementation of Nursing Care Ethical Principles in Indonesia

Link artikel: https://www.jphres.org/index.php/jphres/article/view/2211

 

Pin It
Hits 5502