"HALU" dimaksudkan sebagai kependekan istilah halusinasi. Halusinasi dalam dunia psikiatri dikenal sebagai gangguan persepsi (penginderaan) tanpa adanya rangsang nyata terhadap indra, dialami dalam keadaan sadar (tidak sedang bermimpi, berfantasi atau ilusi). Misalnya ada seseorang mendengar suara (dapat berupa bisikan, suara yang nyata, atau suara-suara tidak jelas seperti ada yang bergunjing, atau sekedar suara) yang pada kenyataannya tidak ada sumber bunyinya tapi dapat didengar oleh orang yang berhalusinasi tersebut.
Penderita gangguan halusinasi seringkali memiliki keyakinan kuat bahwa apa yang mereka alami adalah persepsi yang nyata dan akan menunjukkan perubahan emosi atau perilaku sesuai dengan sensasi yang mereka rasakan, sehingga tak jarang menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berbeda dengan waham atau delusi. Waham yaitu suatu keyakinan yang dipertahankan (secara kuat) walaupun tidak akurat Apabila wahamnya kuat, maka pendapat itu akan terus dipertahankan, walaupun bukti-bukti menunjukkan dengan jelas pendapatnya itu tidak memiliki dasar yang realistis. (Misalnya mengatakan dirinya biasa menerbangkan pesawat F-16, padahal tubuhnya renta dan sakit-sakitan).
Daftar Pustaka :
Djunaedi , Eko. 2020. Apa itu Halu, Parno, Waham dan Delusi ?. Diakses pada 26 Mei 2021 melalui http://rsjlawang.com/news/detail/372/apa-itu-halu-parno-waham-dan-delusi.
Penulis : Rizqi Nur Rahma
Editor : Risky Nur Marcelina
