INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pencegahan Covid-19 Pada Penyakit Jantung Koroner

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 May 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan masalah kesehatan yang kejadiannya terus meningkat di seluruh dunia. Kematian akibat PJK di Indonesia menjadi lebih tinggi dibandingkan penyakit menular, prevalensi PJK di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosa dokter sebesar 0,5% atau sekitar 883.447orang, dan sekitar 1,5% atau 2.650.340 orang jika berdasarkan diagnosa dokter dan gejala klinis (KEMENKES RI, 2014). American heart Association (AHA) mendefinisikan Penyakit Jantng Koroner (PJK) atau sering juga disebut Coronary Artery Disease (CAD) adalah istilah umum untuk penumpukan plak di arteri jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung (American Heart Association, 2017).

Pandemi Covid-19 menyebabkan wabah dengan skala yang besar dibanyak negara. Seseorang dengan kondisi kesehatan yang buruk dan mempunyai penyakit bawaan bukan hanya lebih rentan terinfeksi Covid-19, tapi juga lebih parah. Begitu pun mereka yang memiliki penyakit jantung. Jika seseorang yang sudah mempunyai penyakit jantung lalu terkena infeksi Covid-19, biasanya gejala yang timbul dan risiko kematiannya 2-3x lipat lebih tinggi dibandingkan pasien tanpa penyakit jantung sehingga mereka harus benar-benar menjaga kondisinya agar tidak tertular.

Berikut rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah Covid-19 dalam melakukan protokol kesehatan terutama pada pasien dengan sakit jantung (WHO1, 2020) :
a.Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, atau cairan berbasis alkohol.
b.Memakai masker dengan benar jika keluar rumah (menutupi hidung dan mulut).
c.Menerapkan sosial distancing minimal 1 meter dengan orang lain.
d.Jangan mengunjungi orang yang sedang sakit. Konsultasi dengan dokter jantung juga harus rutin, namun disarankan dengan telemedicine, sehingga kontrol dapat dilakukan dari rumah dan menghindari paparan virus di rumah sakit.
e.Beristirahat yang cukup, usahakan tidur selama minimal 6 jam.
f.Selalu konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Diet yang direkomendasikan bagi penderita sakit jantung antara lain:
•Membatasi asupan natrium misalnya dari makanan cepat saji maupun garam.
•Membatasi konsumsi daging dan kuning telur.
•Membatasi makanan tinggi gula
•Mengurangi konsumsi makanan dengan kolesterol tinggi maupun lemak trans. (Batasi mengonsumsi kacang merah, kacang tanah, dan kacang mede dan makanan bersantan)
•Memperbanyak konsumsi buah (pisang, apel, pepaya, jeruk, melon, semangka, dan alpukat), sayur (emua jenis sayuran yang tidak mengandung gas, seperti buncis, kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, toge, ketimun, dan oyong) dan susu rendah lemak.
g.Olahraga yang cukup dengan durasi 20-30 menit, 3-4 x/minggu. Usahakan berolahraga pada jam 8-10 pagi sambil berjemur di bawah sinar matahari.
Olahraga atau bergerak aktif akan menguatkan jantung, melancarkan peredaran darah, menaikkan kadar lemak baik (HDL), mengontrol gula darah, dan membantu menurunkan berat badan berlebih karena besitas meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan stroke. Olahraga yang dianjurkan yaitu jalan kaki, berenang, jogging ringan, atau bersepeda.
h.Tetap waspada, namun jangan cemas yang berlebihan. Selalu berdoa.
i.Hindari stres, dan tetap bergembira untuk meningkatkan imunitas tubuh.
j.Bagi pendeita jantung diharapkan rutin mengonsumsi obat yang diberikan dokter
k.Hindari kebiasaan merokok karena dengan menghindari rokok, risiko terkena penyakit jatung akan turun hinggal 33%.
l.Hindari alkohol

Dengan melakukan upaya pencegahan sejak dini maka diharapkan seseorang semula yang berisiko penyakit jantung koroner menjadi berkurang risikonya dan terhindar dari kematian akibat penyakit jantung koroner terutama diusia kurang dari 60 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, risiko seseorang menderita penyakit kardiovaskular dapat dicegah dengan melakukan mendeteksi dini penyakit kardiovaskular dan melakukan perbaikan pola hidup (Pratiwi, 2018). Berdasarkan fakta yang sudah dijelaskan diatas, perlu adanya upaya mendeteksi dini risiko penyakit jantung koroner dan, intervensi sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit jantung koroner pada masyarakat luas. Naaah…. Penting untuk kita mengontrol kesehatannya khususnya terhadap perilaku yang berisiko terjadinya penyakit jantung koroner (Zainaro,2018).

Penulis : Kelompok 3 Profesi Ners 2021
Editor : Titis Nurmalita
Dosen Pembimbing : Dr. Abu Bakar M.Kep., Ns.Sp.M.B

Referensi :
Arifki Zainaro M. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Booklet Tentang Pencegahan Primer & Sekunder Terhadap Pengetahuan Pasien Coronary Artery Disease (CAD) Di Klinik Sehat Natural Ciledug Tangerang Selatan Tahun 2016. J Holist Healthc. 2018
Association, A. H. (2017). Cardiovascular Disease : A Costly Burden For America Projections Through 2035. The American Heart Association Office of Federal Advocacy. https://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/kolesterol/pengendalian-kolesterol/7-cara-cegah-penyakit-jantung/cara-mencegah-sakit-jantung/1
Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Penyakit Jantung Koroner Pada Usia Dewasa Madya (41-60 Tahun) (Studi Kasus Di RS Umum Daerah Kota Semarang). Unnes J Public Heal. 2015
Pratiwi SH, Sari EA, Mirwanti R. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Masyarakat Pangandaran. J Keperawatan BSI. 2018
WHO1. 2020. Coronavirus Disease (COVID-19) Advice For The Publi. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public.Geneva:World Health Organization
WHO2. 2020. Clinical Management Of Severe Acute Respiratory Infection When Novel Coronavirus (Ncov) Infection Is Suspected. Geneva: World Health Organization

Pin It
Hits 1885