INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Karakterisasi Ektrak Kolagen Sisik Ikan Gurami sebagai Bahan Regenerasi Tulang

  • By
  • In Lihat
  • Posted 18 June 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Periodontitis sebagai penyakit infeksi, ditandai dengan kerusakkan jaringan penyangga gigi seperti; tulang alveolar, gingva, periodontal ligament dan sementum. Regenerasi periodontal sebagai salah satu tujuan perawatan pada kasus Periodontitis, penggunaan kolagen sebagai bahan scaffold merupakan sebuah pilihan. Kita ketahui bersama sisik ikan gurami saat ini merupakan limbah yang dibuang karena memang belum dimanfaatkan. Pemanfaatan bahan limbah sisik ikan ini merupakan sebuah alternative yang perlu untuk di kembangkan sebagai bahan bermanfaat. Kolagen yang berasal dari sisik ikan Gurami merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan untuk perawatan regenerasi jaringan periodontal. Sebagai bahan baru berasal dari ikan memiliki kelebihan karena adanya larangan keagamaan tertentu untuk penggunaan bahan yang berasal dari babi, sehingga perlu dikembangkan kolagen yang berasal dari ikan ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakterisasi kolagen berasal dari sisik ikan, dengan melihat porosita dan tingkat degradasinya dengan melakukan uji SEM,FTIR dan tingkat degradasi.

Terdapat beberapa cara untuk mengektraksi kolagen yang berasal dari sisik ikan, pada penelitian ini metode yang digunkan dengan cara enzimatik. Setelah melalui proses pengerinan dibawah sinar matahari, kemudian dilakukan perendaman dalam 0,1 M NaOH pada suhu 4oC selama 24jam yang bertujuan untuk menghilangkan protein non-kolagen. Selanjutnya sisik ikan dicuci menggunakan air destilasi kemudian direndam dalam isobutanol 10% yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan lemak, selanjutnya dilakukan decalcifikasi menggunakan 250ml chelating agent selama 8jam. Kemudian direndam dalam 0,5M acetic acid dan 0,1gr enzim pepsin.

Pencampuran menggunakan peralatan ultrasonic dengan frequensi 3040 Hz selama 3 jam pada suhu 4oC kemudian dilakukan penyaringan. Penambahan NaCl 0,5 M lalu dilakukan sentrifugasi di dalam tabung-tabung kecil dengan kecepatan 4000 rpm, setelah itu dicuci dengan aquades lalu dibuang (salting out). Dilakukan Lyophilisasi dengan alat freezedryer untuk menghilangkan kandungan air dengan suhu kondenser -76 o C dan suhu ambient 23,6 o C selama 12 jam sampai air habis.

Dilakukan Analisis hidroksiprolin untuk mengetahui kandungan kolagen maka hasil ekstrak kolagen sisik ikan gurami disterilisasi. Melakukan uji karakterisasi kolagen yang berasal dari sisik ikan diperlukan untuk dapat digunakan dalam pemanfaatan yang lebih luas. Pada penelitian ini dilakukan beberapa uji yaitu; Scanning Electron Microscoy (SEM), Fourier Transform Infrared Spectrocopy (FTIR) dan analisa biodegradasi dari pepsin kolagen sisik ikan Gurami.

Berdasar pemeriksaan FTIR menunjukkan bahwa ektraksi dari sisik ikan ini mengandung kolagen, dengan dijumpainya kandungan Amide A, Amide B, Amide I, Amide II dan Amide III menunjukkan bahwa ekstrak sisik ikan ini mengandung kolagen. Berdasar pemeriksaan SEM tampak porousitas bahwa ekstrak sisik ikan gurami, sebesar 13.779µm yang berada pada kisaran porusitas yang di anjurkan yaitu pada kisaran 2.250µm sampai 57.020µm. Ekstrak kolagen sisik ikan ini memiliki biodegradasi menunjukkan bahwa peptida kolagen sisik akan 100% terdegradasi setelah 1hari. Sehingga untuk selanjutnya perlu dilakukan crosslink untuk mendapatkan kolagen yang lebih stabil.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/04/23/karakterisasi-ektrak-kolagen-sisik-ikan-gurami-sebagai-bahan-regenerasi-tulang/

Sumber gambar: Tanipedia

Penulis: Prof . Dr. Chiquita Prahasanti., drg.Sp Perio (K)

Artikel penuh dapat dilihat pada laman:

Tangguh et al Characterization of pepsin-soluble collagen Extracted from gourami (Osphronemus Goramy) scale

 

Pin It
Hits 1351