INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Down Syndrome

  • By
  • In Lihat
  • Posted 12 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Sindrom Down atau Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan kelainan fisik yang khas. Sebagian penderita dapat mengalami kelainan yang ringan, tetapi sebagian lainnya dapat mengalami gangguan yang berat hingga menimbulkan penyakit jantung. Kelainan ini menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik yang tidak bisa disembuhkan, namun jika diberikan dukungan dan perhatian yang maksimal, maka mereka bisa tumbuh secara bahagia.

Tanda dan Gejala Sindrom Down

Beberapa ciri fisik yang berperan dalam penampilan pengidap down syndrome seperti:
• Telapak tangan yang hanya memiliki satu lipatan.
• Mata miring ke atas dan ke luar.
• Berat dan panjang saat lahir dibawah berat pada umumnya.
• Mulut kecil.
• Bagian hidung kecil dan tulang hidung rata.
• Tangan lebar dengan ukuran jari yang pendek.
• Bertubuh pendek.
• Mempunyai kepala kecil.
• Lidah menonjol keluar.
• Terdapat jarak yang luas antara jari kaki pertama dan kedua.

Umumnya, anak dengan down syndrome mempunyai tingkat kemampuan belajar yang kurang dan menghambat pertumbuhan yang menyebabkan perbedaan satu dengan yang lain. Berikut ini tiga tipe down syndrome, antara:
Translocation, terjadi sekitar 4 pengidap down syndrome. Translocation merupakan tipe yang jarang terjadi dan mungkin diturunkan dari orang tua pada anak-anak.
Mosaicism, tipe yang paling jarang terjadi ini mempunyai kondisi yang lebih ringan dengan mengalami hambatan pertumbuhan yang sedikit.
Trisomy 21, tipe ini paling sering terjadi dan dialami lebih dari 90 persen orang pengidap down syndrome.

Penyabab Sindrom Down

Beberapa faktor risiko dibawah ini yang meningkatkan terjadinya down syndrome seperti:
• Mempunyai adik atau kaka dengan down syndrome.
• Wanita hamil yang berusia diatas 35 tahun.
• Jika mempunyai bayi dengan down syndrome.
• Usia ibu saat mengandung merupakan faktor yang bisa meningkatkan risiko mempunyai bayi dengan down syndrome.
• Wanita yang mempunyai anak dengan down syndrome bisa berisiko melahirkan bayi dengan kondisi tersebut pada kehamilan berikutnya.
• Faktor down syndrome lainnya adalah faktor keturunan.

Pengobatan Sindrom Down

Pengobatan untuk penderita Down syndrome dilakukan agar penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Pengobatan itu diantaranya:
• Fisioterapi.
• Terapi bicara.
• Terapi okupasi.
• Terapi perilaku.

Down syndrome tidak dapat disembuhkan. Namun dengan dukungan yang baik dari keluarga, serta rutin menjalani terapi dan pemeriksaan ke dokter, penderita Down syndrome dapat hidup mandiri dan terhindar dari komplikasi.

Sumber:
https://www.halodoc.com/kesehatan/sindrom-down
https://www.alodokter.com/sindrom-down

Pin It
Hits 923