NERS NEWS - Penyuluhan kesehatan dengan topik “Perawatan Bayi Baru Lahir” telah berhasil diselenggarakan oleh Mahasiswa Profesi Ners Kelompok B Stase Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga pada Jumat 25/11/22. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di selasar depan IRNA OBGYN Rumah Sakit Universitaas Airlangga (RSUA) dengan sasaran pasien dan keluarga yang mendampingi di IRNA OBGYN RS Unair.
Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan simulasi di ruang IRNA OBGYN RS Unair dapat untuk mengetahui definisi perawatan bayi baru lahir, cara memandikan bayi, cara memberi kehangatan pada bayi, cara merawat tali pusar bayi, sehingga dinilai perlu dilakukan penyuluhan di IRNA OBGYN RSUA.
Acara ini terdiri dari pembukaan dengan perkenalan panitia kegiatan, dilanjutkan dengan kontrak waktu dan meminta izin untuk mendokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung, penyampaian materi dan simulasi menggunakan pantom bayi. Selama acara berlangsung, orang tua dan keluarga bayi sangat aktif mendengarkan dan menyimak penjelasan pemateri dan terdapat beberapa yang inisiatif untuk meminta leaflet kelompok kami untuk dibawa pulang sehingga tetap mengingat informasi yang telah disampaikan oleh kelompok kami. Tak lupa Ajeng selaku pemandu kegiatan menanyakan kesan dan perasaan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, seluruhnya merasa lebih paham dan senang dapat menambah pengetahuan.
Penyuluhan kesehatan di IRNA OBGYN RSUA diakhiri dengan tanya jawab dengan orang tua. Setelah mendengar penyampaian materi oleh Dinda, salah satu peserta bertanya “berarti tali pusar bayi gak boleh dikasih alkohol ya mbak”. Dinda menjawab “nggih Bu, tali pusar bayi cukup ditutup dengan kasa steril saja, tidak perlu dikasih cairan apapun, termasuk alkohol dan minyak tawon, kasa steril bisa dibeli di Apotek nggih Bu”. Ada pula peserta lain yang menanyakan terkait alasan teknik membedong bayi yang tidak boleh terlalu rapat. Titis selaku pemateri kedua menjawab bahwa alasan membedong bayi tidak boleh terlalu rapat adalah agar bayi tidak sesak dan dapat tetap bergerak karena prinsip bedong untuk memberi kehangatan tanpa membatasi pergerakan bayinya.
"Semoga dengan diadakannya penyuluhan kesehatan di depan selasar IRNA OBGYN RSUA dapat menambah pengetahuan orangtua tentang perawatan bayi baru lahir agar meminimalisir kesalahan dan mencegah cedera pada bayi,” tutup Ajeng selaku MC pada 25/11/2022.
Penulis: Putri Alifian Sumarjo
Editor: Naili Raudiatus Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

