INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

STRESS PADA MAHASISWA

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Mahasiswa seringkali mengalami stres yang bersumber dari aktivitas akademiknya.Kehidupan akademik, terutama dari tuntutan eksternal maupun harapannya sendiri; faktor akademik yang bisa menimbulkan stres bagi mahasiswa yaitu perubahan gaya belajar dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas tugas perkuliahan, target pencapaian nilai, prestasi akademik, dan kebutuhan untuk mengatur diri sendiri dan mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih baik. Hal ini dapat berdampak pada sisi kesehatan fisik mupun psikis mahasiswa sendiri.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis dan juga ketiadaan penyakit atau kelemahan. Apabila kesejahteraan dari fisik, mental dan sosial tidak terpenuhi maka akan muncul masalah kesehatan. Masalah kesehatan perlu menjadi perhatian bagi semua orang, baik kesehatan fisik maupun kesehatan psikologisnya. Tingginya beban ekonomi, semakin lebarnya kesenjangan sosial dan ketidakpastian situasi sosial membuat masyarakat mengalami gangguan psikologis. Tuntutan akademis yang harus dihadapi dan tidak siapnya individu untuk menghadapinya juga dapat mengakibatkan gangguan psikologis seperti stres.

Folkman dan Lazzarus (1984) mendefinisikan stres sebagai suatu akibat dari interaksi antara seseorang dengan lingkungannya yang dinilai membahayakan dirinya. Selye (dalam Santrock, 2006) stress adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang dialamatkan padanya.

Gejala stres yang muncul umumnya dibagi ke dalam tiga aspek, pertama gejala fisik berupa gangguan tidur (tidak bisa tidur atau terbangun tengah malam dan tidak bisa melanjutkan tidurnya) dan berubahnya selera makan. Gejala emosional berupa perubahan suasana hati, merasa gelisah, cemas dan tidak memiliki semangat dalam melakukan akivitas (malas). Gejala berupa tidak bisa fokus dalam berpikir, pikiran menjadi kacau dan berpikir negatif menjadi meningkat.

Hasil penelitian Wei, Russel, dan Zakalik (2005) menyatakan bahwa self disclosure terbukti dapat mengurangi rasa kesepian yang mengakibatkan stres dan depresi pada mahasiswa. Self disclosure artinya mereka memiliki kemampuan untuk mengungkapkan diri, berbagi kepada orang lain mengenai masalah yang terkait dengan masalahnya kepada teman yang dianggap memahami masalahnya.

Adapun cara lainya yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress sebagai berikut:

1.Sempatkan tidur yang cukup.

J. David Forbes, MD, seorang ahli di bidang manajemen stres menyatakan bahwa sesibuk dan sepadat apapun kegiatan harian Anda tetap perlu meluangkan waktu untuk tidur cukup.

2.Makan makanan bergizi.Makanan cepat saji minim gizi sehingga justru menurunkan energi tubuh. Tubuh yang tidak fit lebih rentan mengalami stres.

3.Berolahraga teratur.Salah satu cara mengatasi stres yang mudah dan murah yaitu dengan berolahraga teratur. Tidak perlu lama-lama. Berolahraga ringan selama 10 menit setiap hari nyatanya sudah dapat membantu melepas stres dan menjaga kesehatan tubuh.

4.Jangan memaksakan diri ikut segudang kegiatan

5.Manjakan diri sesekali

Menjalani masa perkuliahan bukan berarti menyibukkan diri hanya dengan kegiatan akademik. Anda tetap membutuhkan hiburan untuk merilekskan pikiran. Pikiran yang rileks tanpa beban bisa membantu meningkatkan produktivitas Anda keesokan harinya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, P. D. (2017). Gambaran Tingkat Stress Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 1 Hal 40- 4.

citra, W. (2018). Trik Jitu Mengusir Stres . Hellosehat.com.diakses 15 Oktober 2020 Witrin, G. (2018). Self Disclosure dan Tingkat Stres pada Mahasiswa yang sedang. Jurnal Ilmiah Psikologi , Vol. 5, No. 1, Hal: 115-130.

 

Pin It
Hits 15842