INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

ISPA COVID-19 pada Anak : Yuk Kenali Bedanya dengan ISPA Biasa!

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Batuk dan pilek adalah salah satu penyakit yang sering kita jumpai pada anak-anak. Namun, tahukah kamu didunia medis penyakit ini disebut dengan ISPA? Lalu, apakah ISPA tersebut? ISPA kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut dimana penyakit ini menginfeksi satu atau lebih bagian saluran pernapasan.

Pada tahun 2017 telah dilaporkan kasus ISPA mencapai 28% dengan 533,187 kasus yang ditemukan pada tahun sebelumnya. Data dari Subdirektorat ISPA tahun 2017 melaporkan bahwa insiden ISPA pada balita mencapai 20,54% per 1000 balita. Sedangkan pada tahun 2018 didapatkan data sebanyak 20,06% per 1000 balita di Indonesia.

Penyakit ini ditandai dengan adanya demam dengan suhu tubuh >38oC dan disertai satu atau lebih gejala/tanda penyakit pernapasan seperti batuk kering atau berdahak kurang dari 2 minggu, sesak napas, sakit tenggorokan atau nyeri saat menelan, pilek, dan hidung tersumbat.

Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kita harus waspada munculnya gejala pernapasan pada anak. Hal ini menjadi sangat penting karena imunitas mereka yang masih rendah sehingga lebih mudah terinfeksi virus seperti Covid-19. Oleh karena itu, mengenali sedini mungkin gejala-gejala ISPA Covid-19 pada anak perlu dilakukan.

Gejala awal ISPA Covid-19 muncul 2 hari sampai 2 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala yang paling sering ditemui pada anak antara lain demam lebih dari 38C, badan terasa nyeri dan lemas, batuk, pilek, hilang sensasi pembauan dan pengecap secara tiba-tiba, mata merah, ruam merah pada kulit, perubahan warna pada jari tangan dan kaki, sesak napas berat hingga penurunan kesadaran. Beberapa anak mungkin akan mengalami gejala pada saluran pencernaan seperti ketidaknyamanan perut, mual, muntah, dan diare. Bahkan pada kasus tertentu anak juga dapat mengalami komplikasi Covid-19 yaitu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau Sindrom Gagal Napas Akut.

Lalu bagaimana pertolongan pertama anak yang mengalami Covid-19? Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh keluarga jika anak terkena Covid-19 menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) :
1.Tanpa gejala
-Pastikan kamar tidur anak tidak tercampur dengan anggota keluarga yang lain
-Pastikan kamar tidur anak terdapat jendela atau ventilasi yang baik
-Istirahat atau tidur cukup
-Berikan makanan yang bergizi
-Pemberian vitamin C (1-3 tahun maksimal 400 mg/hari ; 4-8 tahun maksimal 600 mg/hari ; 9-13 tahun maksimal 1,2 gram/hari dan 12-18 tahun maksimal 1,8 gram/hari) serta zink 10 mg/hari
-Berjemur 10-15 menit sebelum jam 9 pagi
-Mengajari anak untuk mencuci tangan dan etika batuk
2.Gejala ringan (demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan)
-Mengukur suhu tubuh anak 2 kali sehari pagi dan malam
-Memberikan obat penurun panas, batuk/pilek sesuai resep dokter
-Berikan makanan bergizi
-Pemberian vitamin C (1-3 tahun maksimal 400 mg/hari ; 4-8 tahun maksimal 600 mg/hari ; 9-13 tahun maksimal 1,2 gram/hari dan 12-18 tahun maksimal 1,8 gram/hari) serta zink 10 mg/hari
-Rujuk ke rumah sakit Covid-19 jika demam anak >38oC
3.Gejala berat (gejala ringan disertai sesak napas)
-Jangan panik
-Memberikan oksigen pada anak jika memungkinkan
-Segera rujuk ke rumah sakit Covid-19

Oleh karena bahayanya infeksi virus ini pada anak, melakukan pencegahan adalah suatu kewajiban. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan beberapa protokol kesehatan yang dapat diterapkan pada anak, antara lain sebagai berikut :
1.Memberi pengertian pada anak untuk beraktivitas di dalam rumah dan jelaskan prinsip physical distancing, menjaga jarak minimal 1,5 meter
2.Membiasakan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dan penggunaan hand sanitizer hanyalah alternatif apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun
3.Mengingatkan anak untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan dengan sabun air mengalir
4.Memakai masker
5.Segera mandi, cuci rambut, dan mengganti baju sesampainya di rumah setelah berpergian
6.Membersihkan benda-benda yang sering disentuh seperti perabot, gagang pintu, mainan, gawai dll dengan disinfektan secara berkala 7.Orangtua mengajari anak untuk menerapkan praktik pencegahan infeksi dengan metode menarik seperti :
-Menyanyikan lagu sambil mencuci tangan selama 40-60 detik dan memberi hadiah setelahnya
-Gunakan boneka untuk menunjukkan etika batuk yang tepat
-Ajari anak cara memakai masker yang tepat

Oleh :
Dosen Pembimbing : Dr. Abu Bakar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB
Kelompok 1.5 Praktik Klinik Keperawatan III
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Sumber Bacaan :
IDAI. (2020). Pedoman Klinis Tata Laksana COVID-19 pada Anak. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Kemenkes RI. (2020). Program Kesiapsiagaan Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Kedua. Jakarta : Kemenkes RI
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia.
Nurhidayah, I., Tamara, M., & Setyorini, D. (2021). Karakteristik Covid-19 pada Anak. Jurnal Keperawatan Anak. Vol 4 (1), hlm 7-8.
Padila, Febriawati, H., Andri, J., & Dori, R. (2019). Perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita. Jurnal Kesmas Asclepius. Vol 1(1), 25-34.

Pin It
Hits 5627